Seiring dengan perkembangan jaman, peralihan suatu penyakit pun terjadi.
Dahulu di Indonesia kasus yang sering terjadi adalah penyakit infeksi.
Namun dengan adanya peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan
pendapatan perkapita masyarakat sehingga ada perbaikan gizi
dimasyarakat.
Tingkat konsumsi masyarakat yang serampangan, gaya
hidup yang kurang sehat, merokok, gerak tubuh yang minimal, konsumsi zat
kimia melalui makan yang berlebih merupakan beberapa factor pemicu
penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang
menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau
organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan
seiring dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.
Di
dunia, angka kejadian penyakit degeneratif semakin meningkat terutama di
negara - negara maju. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya angka
harapan hidup, gaya hidup tidak sehat, dan tingkat kesembuhan terhadap
penyakit - penyakit infeksi semakin tinggi. Dulu, sebelum penemuan
antibiotik angka kejadian dan angka kematian karena penyakit - penyakit
infeksi masih tinggi.
Di Indonesia, penyakit - penyakit degeneratif
mulai menjadi perhatian karena meningkatnya angka kejadian dan angka
kematian.
Beberapa contoh penyakit degeneratif adalah :
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2
Kencing manis atau diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai
dengan tingginya kadar glukosa atau gula dalam darah yang disebabkan
oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula dalam darah sebagai
sumber energi. Penyakit ini terdiri dari beberapa tipe, tipe tersering
yang dapat ditemui adalah diabetes mellitus tipe 2.
Gejala klasik :
• Cepat merasa haus.
• Sering buang air kecil (BAK).
• Cepat merasa lapar.
• Kesemutan pada ujung - ujung jari tangan dan kaki akibat terjadinya kerusakan pada ujung - ujung saraf.
• Pengelihatan menjadi buram.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini antara lain:
• Kebiasaan makan makanan manis
• Kelebihan berat badan
• Genetik
• Jarang berolah raga
2. Osteoartritis (OA)
OA merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan jaringan
tulang rawan pada sendi yang ditandai dengan perubahan pada tulang. Faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah genetik, perempuan, riwayat benturan pada sendi, usia dan obesitas.
Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ini adalah:
• Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan membaik setelah beristirahat
• Kadang dapat ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih dari 30 menit.
Gejala tersebut menyebabkan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari -
hari dan bekerja. Umumnya sendi yang terkena adalah sendi - sendi yang
menopang tubuh seperti lutut, panggul, dan punggung.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada tulang yang ditandai
dengan rendahnya massa tulang dan penipisan jaringan tulang. Hal
tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Diagnosis dari penyakit ini berdasarkan massa tulang. Disebut
osteoporosis apabila massa tulang <-2,5 standar deviasi (SD) massa
tulang normal, dan disebut osteopenia apabila massa tulang antara -1
hingga -2,5 SD. Karena penyakit ini tidak memberikan gejala hingga
terjadi patah tulang, maka penting untuk dilakukan skrining untuk
mencegah penyakit ini. Selain itu, penderita juga harus menjadi diri dan
melakukan penyesuaian agar tidak mudah jatuh, misalnya kamar mandi
menggunakan lantai yang kasar.
4. Penyakit jantung koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner
adalah pembuluh darah yang memperdarahi jantung. Sumbatan dari pembuluh
darah tersebut diakibatkan oleh adanya proses aterosklerosis atau
penumpukan lemak/plak di pembuluh darah sehingga diameter pembuluh darah
makin kecil dan mengeras/kaku. Proses aterosklerosis terjadi perlahan -
lahan seiring dengan waktu, tetapi pada orang - orang dengan kadar
kemak di dalam darah yang tinggi, proses ini di pembuluh darah menjadi
semakin cepat dan banyak.
PENYEBAB
Penyebab dari masing-masing penyakit tersebut adalah:
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2
Penyebab glukosa tidak dapat digunakan di dalam tubuh pada diabetes tipe 2 adalah:
• Resistensi insulin pada sel - sel.
Agar sel dapat menggunakan glukosa dari dalam darah diperlukan insulin.
Pada penderita dengan penyakit ini, ditemukan bahwa sel - sel tersebut
menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Walaupun terdapat insulin di
dalam tubuh, tetapi sel tersebut tidak dapat menggunakannya. Hal
tersebut menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
• Produksi insulin yang rendah oleh pankreas
Insulin dihasikanl oleh sel beta pankreas. Produksi insulin yang tidak
mencukupi kebutuhan menyebabkan tubuh tidak dapat menggunakan glukosa di
dalam darah.
2. Osteoartritis (OA)
Untuk mendiagnosis penyakit
ini diperlukan pemeriksaan fisik terhadap sendi yang terkena dan
pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa rontgen pada sendi
yang terkena dan laboratorium. Pada Roentgen dapat ditemukan perubahan
bentuk dari sendi yang terkena.
3. Osteoporosis
Osteoporosis dapat disebabkan oleh:
• Penyerapan kalsium yang menurun pada wanita post menopause;
• Usia lebih dari 70 tahun;
• Penyakit kronis;
• Defisiensi zat pembentu tulang seperi kalsium, viatamin D.
4. Penyakit jantung koroner (PJK)
Untuk diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan di bawah ini:
• Elektrokardiografi (EKG) untuk melihat kelistrikan jantung;
• Enzim jantung, meningkat terutama saat serangan jantung;
• Tes treatmil untuk melihat kondisi kelistrikan jantung saat
beraktivitas. Tes ini dilakukan pada tes EKG yang normal tetapi gejala
khas dan berulang;
• Rontgen dada untuk melihat ukuran dari jantung;
• CT scan dengan angiografi koroner untuk melihat kondisi pembuluh darah jantung;
• Echokardiografi berupa pemeriksaan USG pada jantung untuk melihat
fungsi jantung untuk memompakan darah dan melihat luas daerah sel
jantung yang terkena.
PENGOBATAN
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2
Penyakit ini didiagnosis apabila pada pemeriksaan kadar gula di dalam
darah ditemukan melewati kadar gula darah normal. Hingga saat ini,
penyakit ini belum dapat disembuhkan. Tetapi dapat dikontrol dengan
mengubah pola makan, mengurangi berat badan, rajin berolah raga, dan
kontrol teratur.
2. Osteoartritis (OA)
Untuk pengobatan,
prinsipnya memulai terapi yang paling aman dan murah lalu ke terapi yang
invasif apabila keluhan belum dapat di atasi. Pengobatan terbagi dalam 4
kategori :
• Non - farmakologi berupa olahraga untuk mengurangi
berat badan, menguatkan otot, dan sendi; menggunakan tongkat untuk
membantu berjalan
• Farmakologi berupa penggunaan obat - obat anti
nyeri untuk mengontol nyeri. Obat yang digunakan dimulai dari obat anti
nyeri paling ringan hingga ke paling kuat.
• Komplementer berupa suplementasi kondroitin dan glukosamin
• Alternatif berupa terapi akupuntur
Apabila keempat terapi tersebut gagal untuk mengontol keluhan, dapat
dilakukan pembedahan mengganti sendi yang terkena. Hingga saat ini sudah
dapat dilakukan penggantian terhadap sendi panggul, lutut, dan bahu.
3. Osteoporosis
Untuk pengobatan terbagi dalam
• Non - farmakologi : suplementasi kalsium dan vitamin D
• Farmakologi : obat - obatan yang mencegah proses osteoporosis, terapi hormon pada wanita post menopause
4. Penyakit jantung koroner (PJK)
Untuk pengobatan, prinsipnya adalah untuk menyelamatkan dan menjaga
sebanyak mungkin sel jantung yang dapat berfungsi dengan baik. Selain
itu, setelah terdiagnosis PJK perlu dilakukan perubahan gaya hidup dan
melakukan penyesuaian terhadap keterbatasan yang ditemui.
Satu Pesan saya
Muh. Maszudi, S.Kep.,Ners :
Jaga Kesehatan dengan memulai hidup yang sehat
Kalau tidak kita siapa lagi?????
Kalau tidak sekarang Kapan lagi ?????
Penulis :
Muh. Maszudi, S.Kep.,Ners
Lainnya :
Lihat Kesehatan Desa Kembangan yang lainnnya