Friday 7 August 2015

Empat Tanda - Tanda Orang Celaka Dan Orang Bahagia di Akherat


Apa kabar Keluarga CDK ,., ?? Semoga semuanya OK!!,., Nah Masih di Cangkruk yang sama , di hari jum'at masih seperti biasa membahas tentang ilmu islam yang di kemas oleh Ustadz Yusron Hasan, . Pada Minggu lalu Ustadz telah menyampaikan kemasan yang berjudul " Empat bahaya Takabbur " , kali ini Ustadz Yusron akan menyampaikan ilmu islam yang berjudul " Empat Tanda - Tanda Orang Celaka Dan Orang Bahagia di Akherat " .

Langsung saja tanpa mikirin kuota internet habis,. ngaji jarak jauh bareng Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur.

 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

عن النبي عليه السلام أنه قال : علامة الشقاوة أربعة نسيان الذنوب الماضية وهي عند اللّٰه محفوظة وذكر الحسنات الماضية ولا يدري أقبلت أم ردت ونظره إلى من فوقه في الدنيا ونظره إلى من دونه في الدين يقول اللّٰه اردته ولم يردني فتركته وعلامة السعادة أربعة ذكر الذنوب الماضية ونسيان الحسنات الماضية ونظره إلى من قوقه فى الدين ونظره إلى من فوقه في الدنيا 

Artinya: Dari Nabi Alaihissalam sesungguhnya beliau bersabda: Tanda - tanda orang celaka itu ada empat 1. Lupa dosa - dosa yang lalu sedangkan dosa - dosa itu terjaga di sisi Allah SWT 2. Mengingat kebaikan yang sudah lewat padahal tidak diketahui kebaikan tersebut diterima ataukah ditolak 3. Melihat orang yang di atasnya dalam urusan dunia 4. Melihat orang di bawahnya dalam urusan akherat, dia berkata Aku ingin Allah memberiku dunia tetapi Allah tidak menghendakinya maka akupun meninggalkan untuk berbuat baik. Dan tanda -tanda orang bahagia itu ada empat , 1. Mengingat-ingat dosa - dosa yang telah lewat , 2. Lupa pada kebaikan - kebaikan yang telah lewat , 3. Melihat orang yang lebih tinggi dalam urusan Agama , 4. Melihat orang yang lebih rendah dalam urusan dunia.

Dari Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa tanda - tanda orang yang akan mendapatkan kecelakaan di akherat itu ada empat :

1. Lupa pada dosa yang telah lalu, Ketika ini terjadi maka orang akan cenderung merasa baik dan tidak punya dosa akibatnya dia akan lupa untuk bertaubat dan mohon ampun kepada Allah SWT padahal dosa - dosa yang pernah terjadi belum tentu diampuni oleh Allah SWT dan di akherat harus dipertanggungjawabkan.

2. Mengingat-ingat kebaikan yang telah lewat, Kebaikan yang pernah kita lakukan belum tentu diterima oleh Allah SWT karena itu tidak perlu kita mengingatnya sebab bila kita selalu ingat kebaikan yang pernah kita lakukan akan menjadikan kita malas untuk berbuat baik karena merasa sudah punya banyak pahala akibatnya kita akan menjadi orang yang malas beribadah.

3. Melihat orang yang lebih tinggi dalam urusan dunia, Saat kita melihat orang yang lebih kaya dari pada kita maka akan timbul kecenderungan untuk bersifat serakah pada dunia dan tidak bersyukur atas kenikmatan yang ada pada diri kita akibatnya kita lupa dengan urusan Akherat dan cenderung untuk berusaha mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. 

4. Melihat orang yang lebih rendah dalam urusan Agama, Bila kita melihat orang yang lebih rendah dari pada kita dalam hal ibadah itu akan membuat kita jadi takabbur dan merasa lebih baik dari pada orang lain dan akhirnya membuat kita bangga dengan diri kita. 

Begitu pula tanda - tanda orang akan mendapat kebahagiaan di akherat itu juga ada empat : 

1. Mengingat dosa -dosa masa lalu, Dengan mengingat dosa - dosa masa lalu maka seseorang akan banyak menyesal dan memohon ampunan kepada Allah SWT. dan itu akan memperbanyak pahala bagi pelakunya.

2. Melupakan kebaikan - kebaikan yang telah lewat. Jika seseorang melupakan kebaikan yang dia lakukan maka dia akan merasa hanya sedikit kebaikan yang ia lakukan akhirnya akan membuat seseorang berusaha untuk berbuat baik.

3. Melihat orang yag lebih tinggi dalam urusan Agama, Hal ini bisa membuat orang termotifasi untuk berbuat baik dengan meniru kebaikan - kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain karena merasa dirinya masih sedikit perbuatan baiknya.

4. Melihat orang yang lebih rendah dalam urusan Dunia, Ketika kita melihat orang yag lebih rendah dari kita dalam urusan dunia maka akan menimbulkan rasa syukur dalam diri kita atas kenikmatan - kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. 

Termasuk manakah diri kita? Hanya kita sendiri yang bisa merasakan tapi janganlah kita merasa baik dan merasa mulia, karena mulia tidaknya seseorang hanya Allah yang tahu.

Demikian semog.a bermanfaat, Amiin

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
sumber : نصائح العباد karya : Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

1 comment: