Monday, 8 February 2016

Merayu Tuhan _ Abu Nawas



Pada kemasan edisi kali ini pak lik prasojo akan bercerita tentang kecerdikan abu nawas. Abu nawas mampu mengatasi berbagai persoalan rumit dengan style humor atau bahkan humor politis. Abu nawas setelah mati pun masih bisa membuat orang lain tertawa, didepan makamnya ada pintu gerbang yg berkunci dengan gembok besar sekali namun dikanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang bisa leluasa keluar masuk untuk berziarah ke makamnya, apa maksudnya dia berbuat demikian?. mungkin itu adalah simbol watak abu nawas yang sepertinya tertutup namun sebenarnya terbuka hatinya.

Ada sesuatu misteri pada diri abu nawas, ia sepertinya bukan orang biasa bahkan ada yang menyakini bahwa dari kesederhanaannya itu ia adalah seorang guru sufi namun ia tetap dekat degan rakyat jelata bahkan konsisten membela rakyat mereka yang lemah dan tertindas.

Abu nawas orang persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di ahwaz  setelah dewasa ia mengembara ke bazrah dan kufah . disana ia belajar b.arab dan bergaul rapat sekali dengan orang badui padang pasir, karena pergaulannya itu ia mahir berbahasa arab dan adat istiadat dan kegemaran orang arab ia juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. ia sempat pulang ke negerinya , namun pergi lagi ke baghdad bersama ayahnya keduanya menghambakan diri kpd sultan harun ar rasyid raja baghdad. dan meninggal pada tahun 819 M di baghdad.

Mari kita mulai kisah lucu dan cerdik politikus abu nawas yang pertama dengan judul "Merayu Tuhan". abu nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim tak begitu mengherankan jika abu nawas memiliki murid yang tidakk sedikit, diantara sekian banyak muridnya ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa abu nawas mengatakan begini dan begitu.

Suatu ketika ada 3 orang tamu bertanya kepada abu nawas dengan pertanyaan yang sama. Orang pertama mulai bertanya "manakah yang lebih utama? orang yang mengerjakan dosa - dosa besar atau orang - orang yang mengerjakan dosa - dosa kecil?" abu nawas langsung menjawab "orang yg mengerjakan dosa- dosa kecil "mengapa?" kata org pertama, jawab abu nawas "sebab lebih mudah diampuni oleh tuhan ". Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.

Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama "manakah yang lebih utama ? orang yang mengerjakan dosa - dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa - dosa kecil?" "orang yang tidak mengerjakan keduanya " jawab abu nawas "mengapa?" kata org kedua. " dengan tidak mengerjakan keduanya tentu tidak memerlukan pengampunan dari tuhan" kata abu nawas. orang kedua langsung mencerna jawaban abu nawas.

Orang ketiga juga bertanya dengan pertanyaan yang sama pula "mana kah yg lebih utama? org yang mengerjakan dosa - dosa besar atau orang yg mengerjakan dosa - dosa kecil?" "orang yang mengerjakan dosa - dosa besar " jawab abu nawas "mengapa?" kata org ketiga "sebab pengampunan Allah kepada hambanya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu"jawab abu nawas.

Kemudian ketiga orang itu pulang dengan perasaan yang puas. Karna belum mengerti seorang murid abu nawas bertanya. "mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa mengahasilkan jawaban yang berbeda ?" 

"manusia dibagi 3 tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati" "apakah tingkatan mata itu?" tanya murid abu nawas. "anak kecil yang melihat bintang dilangit ia mengatakan bintang itu kecil, karena ia hanya menggunakan mata" jawab abu nawas mengandaikan. 

"apakah tingkatan otak itu?" tanya murid abu nawas "orang pandai yang melihat bintang dilangit ia mengatakan bintang itu besar karena ia berpengetahuan" jawab abu nawas.

"lalu apakah tingkatan hati itu?" tanya murid abu nawas lagi. "orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit ia tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar, karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan dengan keMaha Besaran Allah".

Kini murid abu nawas mulai mengerti mengapa pertanyaan yang sama bisa meghasilkan jawaban yang berbeda. lalu ia bertanya lagi "wahai guru mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?" "mungkin saja" jawab abu nawas. "bagaimana caranya?" tanya murid abu nawas ingin tahu "dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa" kata abu nawas.

"ajarkan doa itu padaku wahai guru" pinta murid abu nawas. lalu abu nawas mengajarinya doa itu adalah " illahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa'alan naril jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzanbil 'adhimi".

Sedangkan arti doa itu adl : "wahai tuhanku aku ini tdk pantas menjadi penghuni surga tetapi aku tdk akan kuat akan panasnya api neraka. oleh sebab itu terimalah taubat ku serta ampunilah dosa2 ku karena sesungguhnya engkau lah dzat yg mengampuni dosa2 besar".

inilah pujian dari abu nawas yang lebih populer dimasjid - masjid khusisnya dimasjid desa kembangan untuk pujian malam jum'at. demikian sekelumit cerita tentang abu nawas dan insyaallah setiap hari senin paklik prasojo kaniraras akan beecerita tentang keunikan dan kelucuan abu nawas dengan judul yang berbeda , sekian terimakasih.

Penulis : pak lik orasojo kaniraras 
Sumber : 1001 malam baghdad

Friday, 5 February 2016

BID'AH DAN BATASAN-BATASANNYA


Alhamdulillah di jum'at ini kita masih bisa buka internet sehingga bisa mengikuti ngaji jarak jauh bersama ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur di Mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan . Kali ini Ustadz akan menyampaikan kemasannya yang berjudul "BID'AH DAN BATASAN-BATASANNYA".

Monggo di baca pelan - pelan dan dipahami,, ngaji jarak jauh bersama Ustadz Yusron Hasan..


السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 


Saat kita membahas tentang sebuah perbuatan sering kali kita mendengar orang berkata" itu bida'ah,dan bid'ah itu tidak boleh dilakukan". Tapi ternyata tidak banyak orang yang mengerti tentang arti bid'ah dan batasan-batasan tentang larangan untuk melakukannya.

Imam Nawawi mengatakan bahwa pengertian bid'ah secara bahasa adalah:
 
ما كان مخترعا على غير مثال سابق
Artinya : Suatu perkara yang dilakuka tanpa ada contoh sebelumnya.

Sedangkan pengertian bid'ah secara istilah adalah :

مااحدث على خلاف أمر الشارع

Artinya : Sesuatu perkara baru yang tidak sesuai dengan tuntunan agama.

Dari pngertian tersebut maka tidak semua perkara yang baru itu disebut bid'ah asalkan masih sesuai dengan ajaran agama salah satu contoh adalah: Sholat Tarawih secara berjama'ah, sebenarnya hal tersebut tidak ada pada zaman Rosulullah SAW dan baru ada pada zaman Kholifah Umar Bin Khotob. dan Umar bin khotob sendiri mengatakan :

نعمت البدعة هذه
 
Artinya: sebaik-baik bid'ah adalah ini ( Sholat Tarawih secara berjama'ah )

Dalam salah satu hadits memang Rosulullah SAW pernah bersabda :

كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
 
Artinya : Segala sesuatu yang baru adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat dan dan setiap kesesatan adalah adalah berada di neraka.

Hadits di atas memang secara jelas mengatakan bahwa setiap perkara yang baru adalah bid'ah dan akan masuk neraka karena semua itu sesat, namun kita harus tahu apa batasan sesuatu yang baru dari Hadits tersebut karena dalam Hadits yang lain dijelaskan.

عن ام المؤمنين ام عبدالله عائشة رضي اللّٰه عنها قالت : قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم: من احدث في أمرنا هذا ماليس له منه فهو رد  

( رواه البخاري ومسلم )

وفي رواية لمسلم: من عمل عملا ليس عليه امرنافهو رد
 
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah RA Dia berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda : Baang siapa yang meng ada-ada dalam urusan ( agama ) kami ini yang bukan berasal darinya maka dia tertolak ( HR Imam Bukhori dan Muslim )

Dalam riwayat Muslim disebutkan : Barang siapa yang melakukan suatu perbuatan ( ibadah ) yang bukan urusan ( agama ) kami maka dia tertolak.

Hadits yang bersumber dari Sayyidah Aisyah tersebut memberi pengertian bahwa setiap perbuatan ibadah seperti sholat, zakat puasa dll yang tidak sesuai dengan tuntunan syara' maka perbuatan tersebut ditolak dan pelakunya akan mendapatkan dosa.

Dari kedua Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud sesuatu yang baru adalah perkara-perkara ibadah yang tidak ada pada zaman Rosulullah SAW. misalkan sholat Dhuhur dijadikan dua rakaat tanpa ada niat qoshor atau amalan-amalan baru yang sama sekali tidak bersumber dari Al-Qur'an atau Hadits maka itu dikategorika bid'ah dan pelakunya berdosa. Sebagaimana Sabda Rosulullah SAW :

 من أحدث حدثا او أوى محدثا فعليه لعنة اللّٰه

Barang siapa yang membuat sesuatu yang baru atau melindungi sesuatu yang baru maka baginya laknat Allah SWT.

Sedangkan bila perbuatan yang baru itu tidak ada di zaman Rosulullah SAW dan sekarang ada namun di dalamnya mengandung ajaran-ajaran yang sesuai dengan ajaran islam seperti: dzikir setelah sholat, baca tahlil bersama maka itu tidak disebut bid'ah karena apa yang dibaca dalam dzikir ataupun tahlil itu ada dasar Haditsnya, kalaupun disebut bid'ah maka itu termasuk bid'ah yang baik seperti halnya yang dikatakan oleh Umar bin khotob. Saat Beliau mengajak orang-orang untuk Sholat tarawih secara berjama'ah padahal hal tersebut tidak ada di zaman Rosulullah SAW.

Kemudian bagaimana dengan hal-hal baru yang tidak berupa ritual Ibadah, apakah juga bid'ah bila perkara tersebut tidak ada pada zaman Rosulullah SAW?

Bila perbuatan yang baru itu bukan merupakan ritual ibadah maka hal tersebut bukanlah bid'ah dan boleh kita lakukan asalkan bermanfaat seperti, sekolah formal, makan dengan menggunakan sendok, naik mobil, dan lain-lain, sebab bila setiap perkara yang tidak ada pada zaman Rosulullah SAW itu tidak boleh dilakukan dan berdosa maka ngaji jarak jauh yang kita lakukan ini juga tidak boleh dilakukan dan berdosa sebab di zaman Rosulullah SAW dulu belum ada internet. Terima kasih

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber: 1. شرح الأربعين النواووي karya : Yahya Syarifuddin An-Nawawi
Sumber: 2. نور الظلام karya: Muhammad Nawawi Al-Jawi
 Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan 

Friday, 29 January 2016

TATA CARA PENYEMBELIHAN BINATANG



Setelah jumat yang lalu ustadz kita Yusron Hasan Bin H. Mansur libur untuk memberikan materi ngaji jarak jauhnya, Hari Jumat kali ini Ustadz Yusron Hadir kembali dengan kemasannya yang berjudul " TATA CARA PENYEMBELIHAN BINATANG ".

Monggo ngaji jarak jauh di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan bersama Ustadz Yusron Hasan ,.,


السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Pada asal mulanya semua binatang yang ada di bumi ini adalah halal dimakan, kecuali beberapa binatang yang sudah dinash haramnya dalam Al-Qur'an.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat:1

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

Binatang yang halal dimakan itu terbagi menjadi dua:
1. Halal dimakan tanpa harus disembelih yaitu: ikan dan belalang
2. Halal dimakan namun harus disembelih terlebih dahulu seperti: kambing, ayam, sapi, kerbau,unta dan lain-lain.

Binatang yang haram dimakan itu ada dua macam
1. Haram ''Aini yaitu: Binatang yang keharamannya sudah dinash dalam Al-Qur'a dan haramnya adalah karena zat binatang itu sendiri contoh: anjing, babi, ular dan lain-lain
2. Haram sababi yaitu: binatang yang secara fisiknya halal tetapi menjadi haram karena ada sebab tertetu contoh: kambing curian, binatang yang salah dalam penyembelihannya dan lain-lain, sebagaimana firman Allah SWT. dalal Surat Al-Maidah ayat: 3

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وأتممتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
 
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Binatang yang boleh sembelih adalah binatang yang halal dimakan dan masih dalam keadaan bernyawa ( حياة مستقرة ), jadi bila sudah mati maka tidak boleh disembelih karena sudah menjadi bangkai, begitu pula bila cara kita menyembelih binatang itu salah maka dihukumi seperti bangkai dan haram dimakan.

Adapun aturan penyembelihan binatang menurut Islam adalah:
1. Orang yang menyembelih harus Islam
Binatang yang disembelih oleh orang nasrani, majusi, orang yang menyembah berhala atau orang murtad hukumnya haram

2. Menggunakan alat yang biasa untuk memotong seperti: pisau, golok, pedang dll.
Tidak boleh meyembelih menggunakan gigi, tulang ataupun kuku, baik benda-benda tersebut berasal dari maanusia ataupun yang lain, baik masih menyatu dengan badan ataupun juga sudah terpisah dari badan.

3. Binatang yang disembelih harus terpotong tenggorokan ( jalan udara) dan kerongkongannya ( jalan makanan ) secara sempurna. Karena itu pisau harus terus menempel pada leher hewan yang disembelih sampai kerongkongan dan tenggorokannya putus. Apabila seseorang menyembelih binatang dan sebelum kerongkongan dan tenggorokannya terputus pisaunya sudah diangkat, kemudian penyembelihan dilanjutkan lagi untuk memotong tenggorokan dan kerongkongannya maka binatang tersebut haram dimakan.

4.Binatang yang telah disembelih harus dibiiarkan dahulu sampai mati sebelum dipotong tulang dan dagingnya.

Selain tata cara di atas ada beberapa perkara yang disunatkan saat menyembelih binatang antara lain:

1. Menghadap kiblat, binatang dimiringkan kesisi kiri dan mukanya dihadapkan ke kiblat
2. Menajamkan alat untuk menyembelih dan mempercepat dalam menjalakannya agar binatang yang disembelih tidak terlalu lama merasakan sakit
3. Menyebut nama Allah, yaitu: membaca ( بسم اللّٰه )
4. Membaca sholawat kepada Nabi yaitu: membaca ( اللهم صل على سيدنا محمد )
5. Memotong semua urat leher, yaitu: memotong urat-urat yang menyelimuti leher ( tidak sampai memutuskan leher binatang ).

Demikian semoga bermanfaat dan mohon diingatkan apabila ada yang kurang tepat, terima kasih.

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber 1. أنوار المسالك karya :Saikh Muhammad Az-Zuhri Al-Ghomrowi
             2. كفاية الأخيار karya: Imam Taqiyyuddin Abi Bakar bin Muhammad Al-Husaini

Saturday, 23 January 2016

Sejarah Moden Desa Kembangan






Setelah absen beberapa pekan karena kesibukan inti kini paklik prasojo hadir kembali menjumpai anda sekalian melalui tulisan , dan pada kesempatan ini pula paklik prasojo kaniraras akan bercerita mengulas tentang sejarah moden desa kembangan .


Moden secara bahasa adalah orang yang memimpin doa sedangkan secara istilah berarti seorang pamong desa yang bertugas mengurusi bidang agama (pada umumnya didaerah jawa timur) sedangkan didaerah lain ada yang menyebutnya kaom atau kaoman yaitu orang yang memimpin suatu kelompok atau kaum muslimin sehingga orang jawa pada masa belanda menyebutnya kauman yang berarti: "kanggo uripe iman" (buat hidupnya iman).

Di desa kembangan pada zaman belanda belum mempunyai seorang moden baru lah pada awal abad 20 tepatnya pada dasawarsa pertama ketika desa kembangan di pimpin oleh petinggi atau kepala desa yang bernama Kartoweryo pada tahun 1901. Pada saat itu petinggi kartowiryo hanya menunjuk seseorang untuk mimimpin agama islam didesa kembangan , seseorang yang ditunjuk adalah mbah Suja'i Riddin sebagai tokoh agama islam didesa kembangan.

Setelah ditunjuknya Suja'i riddin sebagai pemuka agama pertama kali, selang beberapa tahun petinggi kartowiryo menunjuk kembali mbah sakiyo sebagai moden tepatnya tahun 1905, mbah sakiyo inilah moden pertama kali didesa kembangan.

Mbah sakiyo juga orang yang pertama sebagai penggagas untuk pendirian masjid desa kembangan pada tahun 1911, seperti yang telah dikisahkan oleh paklik prasojo kaniraras pada sejarah masjid desa kembangan yang lalu. Sedangkan mbah sakio adalah salah satu warga desa kembangan RT 6, Keturunan mbah sakiyo ke 5 adalah bapak H. Suarno. Sedangkan Bapak H. Suarno sendiri sekarang menjadi moden di darmo permai Surabaya. (Silsilah keturunan , 1 = anak , 2= putu , 3 = buyut , 4 = canggah, 5 = wareng, 6 = udeng - udeng , 7 = gantung siwor ) jadi pak H. suarno adalah keturunan ke 5 disebut wareng. Mbah sakiyo menjadi moden didesa kembangan selama 17 tahun (1905 - 1922 ).

Kemudian pada tahun 1923 di gantikan oleh Muhammad Arid sebagai moden kedua di desa kembangan, sedangkan Muhammad Arid adalah seorang warga RT 5 keluarga dari pak Siti usman, dan keturunan yang masih ada adalah saudara Hada', Amri dan ibu rodiah sebagai canggah, sedangkan Nynta anak dari ibu rodiah sebagai wareng. Namun Muhammad Arid tidak lama menjabat sebagai moden hanya 3 tahun , karena beliau sakit dan wafat pada tahun 1926.

Pada tahun 1927 Muhammad Arid di gantikan oleh mbah Muhammad Rais sebagai moden ke 3 desa kembangan, Muhammad Rais adalah salah satu warga RT 5 keluarga dari bapak H. Majid atau H. Sajam yang merupakan buyutnya,  hadi dan ismail sebagai canggahnya serta veni , rois dan muis sebagai warengnya. Muhammad Raiz menjadi moden dari tahun 1927 - 1947 yang berarti 20 tahun.

Tahun 1948 Mbah masrin ditunjuk menjadi moden oleh petinggi maskun sebagai moden ke 4 desa kembangan , Mbah masrin adalah bapaknya Almarhum wak carik abdul sholeh , atau mbahnya mokhsen. Sedikit cerita riwayat mbah masrin , mbah masrin merupakan putra seorang pamong yang bernama mbah kasiban . Pada masa mudanya mbah masrin dihabiskan dipondok pesantern langitan tuban, sehingga mbah masrin dipercaya untuk mengasuh mbah yai Faqih saat masih kecil. Setelah Lulus dari pesantren langitan kemudian menjadi guru ngaji di pondok siman. Mbah masrin wafat pada tahun 1968 sehingga terhitung 20 tahun menjadi moden dari tahun 1948 - 1968.

Sepeninggal mbah masrin desa kembangan sementara waktu tidak memiliki moden baru beberapa tahun kemudian pada tahun 1972 Petinggi Maskun mengadakan pemilihan moden. yang berkandidat 3 calon yaitu 1, Alm H. Jamal bapaknya Baidlowi, 2, Mukhtar bapaknya senden kamid 3, Mashur / adik dari wak senden ikhnar, Mashur adalah bapaknya mastokah atau mbahnya boby dengan kata lain suami pertama ibu marni . Pada pemilihan moden ini dilakukan seperti halnya pilkades, dan pada waktu itu yang terpilih adalah Alh . H. Jamal. Kemudian pelantikan resmi sebagai moden ke - 5 pada tahun 1973.

Pada awal masa moden jamal atau zainudin, menjalankan tugas sebagai pamong desa tidak langsung bergabung dengan takmir masjid. tugas utama moden Jamal kala itu hanya bertugas mengurusi kematian dan orang nikahan. Sementara urusan dakwa agama takmir masjid dikendalikan oleh tokoh - tokoh yang lebih sepuh diantaranya bapak H. Manan, Bpk H. Guru Sukandar. Bapak Sutarjo Kakak dari H. Mansur dan Pak H. Majid atau Sajam. dan di bantu anggota yang junior diantaranya Bpk . H Mansur atau H.suraman , Bpak H. Mukhtar , Bpk Mastur ., pak Zaen / Zaini , Bapak Tarlan , Bapak H. Mad  Said dan bapak H. Suarno. Sementara 2 kandidat yang tidak terpilih dalam pemilihan moden bapak H. muktar dan pak mashur menerima terpilihnya bapak moden jamal dengan kebesaran jiwa, kelapangan dada dan hati yang ihklas. Bapak H. Mukhtar tetap mengabdi pada desa, sedangkan pak Mashur memilih merantau ke jakarta.

Selama menjabat sebagai moden Bapak H. Moden jamal memiliki perjalanan yang penuh dinamika mewarnai desa kembangan. Sehingga dalam penjabatanya moden H. Jamal merasakan 3 demensi pemerintahan desa yaitu bapak MaSkun , bapak maskuri, dan Bapak bambang.

Pada masa moden Jamal juga didesa kembangan mampu mengadakan khol pertama kali di area makam desa kembangan yaitu  pada tahun 2009 setelah terjadi tarik ulur usulan dari salah satu warga akhirnya wak mudin jamal menyetujui di adakannya khol. Bapak Modin jamal wafat pada tahun 2010, dan untuk sementara waktu pada pemerintahan petinggi bambang tidak memiliki moden.

Barulah tahun 2012 Baidlowi ditunjuk sebagai moden ke 6 desa kembangan setelah tiga calon yang diajukan oleh pamong desa mengundurkan diri yaitu Bapak Zaini , Bapak Mad Rozi Dan Bapak Mujiono . Dan pada pemerintahan petinggi bambang inilah pertamakali Tugas Moden dibagi menjadi Dua yaitu Moden kematian dan moden perkawinan. Baidlowi sebagai moden kematian dan takmir masjid sedangkan pak Udin suami dari ibu Saadah sebagai moden pernikahan.

Sedikit kisah Moden ke 6 Baidlowi , kini masyarakat desa kembangan memiliki moden yang sangat nyentrik, dengan gaya gaul anak muda, dan memiliki gaya rambut khas yang panjang. Pada awal - awal menjalankan tugas sebagai moden warga desa kembangan dikejutkan dengan kejadian - kejadian yang dialami oleh moden baidlowi. Sedangkan kebanyakan warga tidak paham suatu ilmu yang didalami oleh baidlowi , bisa saja disebut dengan ilmu ma'rifat. Seperti halnya ketika melantunkan pembacaan tahlil tidak jarang mendadak berhenti mungkin karena saking dalamnya penghayatan pembacaan tahlil, untung saja dibelakang moden baidlowi selalu ada yang menggantikan dan melanjutkan bacaan tahlil.

Dimasa Moden baidlowi juga istilah uang sholawat kematian ditiadakan untuk meringankan keluarga yang berduka cita. Satu lagi kisah menarik dari seorang Moden Baidlowi ketika para pamong desa di undang bermain futsal dilamongan dan kebetulan grupnya pak mashuda atau pamong desa kembangan pertanding melawan tim Bupati lamongan , setelah pertandingan futsal selesai petinggi mashuda didekati oleh bupati lamongan bapak Fadeli , petinggi huda ditanya oleh bupati lamongan , " Des pemain kamu yang gondrong itu preman mana ??" begitu tanyanya.. Lalu dijawab pak kades Huda " Itu moden saya pak ".. Seketika itu Bupati lamongan terkejut. Lalu bupati lamongan mendekati Moden Baidlowi sambil meng elus - elus rambutnya baidlowi dengan berucap " Rambutnya dipotong ya den ",., Namun Moden Baidlowi tetap mempertahankan gaya rambutnya.  

Dan kisah moden baidlowi yang paling anyar yaitu ketika pak haji ridwan mengadakan Hajatan sukuran berpamitan umroh dan hajatan sunatan. terjadi mis komunikasi antara modin baidlowi dan pak haji ridwan . ketika itu moden baidlowi memimpin selametan di RT 6 sedangkan para kiyai yang di undang bapak H.ridwan. seperti . Pak yai dari pengean , mbah H. Asnawi / mbah wi, yai makmun, pak manan , dan pak sofyan kelima kiyai ini telah hadir dan menunggu lama dirumah pak H. Ridwan, ternyata jamaah selametan masih mengikuti selametan yang dipimpin baidlowi dan inilah kejadian pertama kali selametan didesa kembangan kiyai menunggu moden dan jamaah selametan. Sehingga H. Ridwan tersipu malu sedangkan kelima kiyai ini ditemani ngobrol oleh pak haji seafood atau reza saputra sampai jamaah selametan datang. 


Keunikan mudin baidlowi adalah maniak ngopi alias ngobrol perkara iman. di setiap nyangkruknya di kedai - kedai kopi , disela - sela obrolannya sedikit banyak sambil berdakwa. itulah sedikit cerita nyentrik moden baidlowi.

Diatas adalah sedikit kemasan tentang sejarah moden desa kembangan, bila ada salah kata mohon maaf sebesar - besarnya. semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan sekaligus sebagai gambaran yang penuh sejarah bagi anak cucu kita. Amiin

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno

Friday, 15 January 2016

Orang yang Do'anya Mustajab



Masih di indahnya ngaji jarak jauh bersama Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur ,. Mimbar dakwa Cakngkru'e desa kembangan kali ini akan di isi tentang kemasan yang berjudul " Orang yang Do'anya Mustajab " ..

Monggo ngaos jarak jauh bersama ustadz Yusron Hasan,.,



السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Siapaun orangnya bila berdo'a kepada Allah SWT maka do'anya akan dituruti oleh Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ghofir ayat: 61 yang berbunyi:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
 
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
Dari ayat di atas sangat jelas bahwa Allah SWT berjanji akan mengabulkan do'a orang yang mau memohon kepada-Nya, tapi tidak ada yang tahu kapan do'a itu akan dikabulkan, sebagian pendapat ada yang mengatakan bahwa jarak antara do'a dan terkabulkannya adalah empat puluh tahun.

Untuk mempercepat terkabulkannya do'a terkadang seseorang harus melakukan sebuah ritual tertentu seperti: shodaqoh, dzikir, sholat dan lain-lain, dan dalam sebuah Hadits disebutkan:


ثلاث دعوات مستجابات دعوة الصائم ودعوة المسافر ودعوة المظلوم ( رواه العقيلي عن أبي هريرة )
 
Ada tiga orang yang do'anya mustajab yatu: orang puasa, musafir dan orang yang teraniaya ( HR. Uqoili dari Abu Hurairoh )
Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran bahwa ada tiga golongan orang yang do'anya mustajab ( cepat terkabulkan ) yaitu:

1. Musafir:
Yaitu: orang yang sedang melakukan perjalanan jauh contoh: orang yang sedang berziarah ke wali, orang yang sedang umroh atau sedang melaksanakan ibadah haji
2. Orang yang sedang berpuasa,

Yaitu: orang yang sedang menahan dirinya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT
3. Orang yang teraniaya
Yaitu: Orang yang tersakiti hatinya oleh orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan oleh Agama seperti rakyat yang sedang ditindas oleh penguasa yang arogan dan lain-lain sekalipun yang ditindas adalah orang kafir.
Bila kita berada dalam salah satu kondisi di atas maka berdo'alah dan memohonlah kepada Allah SWT, Isyaallah do'a kita mustajab, tapi ingat jangan berdo'a untuk kejelekan karena kita akan menyesal, terima kasih.

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : مختار الأحاديث النبوة karya : As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi Bik
 Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan 

Friday, 8 January 2016

Tingkatan Manusia dalam Melaksanakan Ibadah




Masih di mimbar dakwa cangkru'e Desa Kembangan., Pada ngaji jarak jauh ini ustadz Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Tingkatan Manusia dalam Melaksanakan Ibadah ".

Monggo ngaos jarak jauh sareng Ustadz Yusron Hasan.


السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Pada hakekatnya Manusia dan Jin diciptakan adalah agar mereka beribadah kepada Allah SWT. sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat: 56
 
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
 
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dalam melaksanakan Ibadahnya Manusia terbagi menjadi tiga tingkatan
 
1. Orang yang selamat 
Yaitu: Orang-orang yang memfokuskan dirinya hanya dengan melaksanakan ibadah-ibadah wajib saja seperti: Sholat lima waktu, Zakat, Puasa Bulan Romadlon dan Ibadah Haji. Dan meninggalkan kemaksiatan yang dilarang oleh syariat.
Selain Ibadah-ibadah wajib orang tersebut tidak mau menambah amal ibadahnya dengan melakukan ibadah-ibadah sunat.

2. Orang yang beruntung
Yaitu: Orang-Orang yang mau mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan Amalan-amalan sunat untuk menyempurnakan Ibadah wajib yang telah dia lakukan. Ibadah wajib itu ibarat modal pokok dalam perdagangan sedangkan ibadah-ibadah sunat itu ibarat laba atau keuntungan yang di dapatkan dalam berdagang, jadi bila orang berdagang hanya kembali modal maka suatu saat modalnya akan habis.

3. Orang yang rugi
Yaitu: Orang-orang yang tidak memperhatikan ibadah-ibadah yang bersifat wajib, maksudnya dalam keseharian ibadah-ibadah wajib itu tidak dilaksanakan secara sempurna, Sholat wajib hanya dilakukan saat sempat saja dan lain-lain.

Ketiga tingkatan tersebut sudah digambarkan oleh Allah SWT dalam surat Fathir ayat : 32
 
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
 
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

Bila kita tidak bisa menggapai tingkatan orang yang beruntung maka paling tidak kita harus bisa menggapai tingkatan orang-orang yang selamat, dan jangan sampai kita turun ke tingkatan orang-orang yang rugi, Semoga Allah SWT senantiasa memberi pertolongan kepada kita, Amiin.

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber: بداية الهداية karya: Imam Al-Ghozali
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan  

Friday, 1 January 2016

MEMAKNAI TAHUN BARU

 
Meski Tahun 2015 sudah berlalu dan kini kita sudah menginjak di tahun 2016 ,. namun nyangkruk kita masih sama , yaitu di Cakngruk'e Desa Kembangan (CDK), dan dimimbar dakwa CDK yang sama kali ini,  mengajak  kita untuk bermuhasabah bersama ustadz Yusron Hasan bin H. Ah. Mansur.

Monggo ngaji jarak jauh bersama Ustadz Yusron hasan bin H. Ah. Mansur.!

 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 


Tahun 2015 telah berlalu dan kita sekarang berada di tahun 2016, sebagai Muslim kita harus memaknai datangnya tahun baru ini dengan makna positif, kita harus muhasabah (menghitung) apa saja yang telah kita lakukan selama setahun kemarin agar bisa menjadi tuntunan bagi kita untuk bisa berbuat lebih baik di tahun ini. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr ayat: 18

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ 


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Bila di tahun lalu kita bisa berbuat baik maka marilah kita tingkatkan kebaikan kita di tahun ini, dan bila di tahun lalu kita masih banyak berbuat kejelekan dan belum bisa berbuat kebaikan maka marilah kita berubah di tahun ini untuk menjadi lebih baik agar hidup kita tidak sia-sia dan agar kita mrnjadi orang yang beruntung. Dalam salah satu Hadits disebutkan:

 من كان يومه خير من امسه فهو رابح ومن كان يومه كامسه فهو خاسر ومن كان يومه شر من امسه فهو هالك 


Atinya: Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang yang beruntung, barang siapa yang hari ini seperti hari kemarin maka dia adalah orang yang rugi dan barang siapa hari ini lebih jelek dari pada hari kemarin maka dia adalah orang yang rusak Jadi bila kita ingin menjadi orang yang beruntung maka kita harus bisa menjadi orang yang lebih baik di tahun ini, jangan sampai apa yang kita lakukan di tahun ini adalah sama dengan tahun kemarin apalagi lebih jelek dari pada tahun kemarin, karena apabila itu terjadi maka kita akan menjadi orang yang rugi dan hidup kitapun sia-sia.

Untuk bisa mengetahui apakah kita ini termasuk orang beruntung, orang yang rugi ataukah bahkan orang yang rusak maka kita harus melakukan muhasabah ( menghitung ) dan meneliti diri kita masing-masing sebelum besuk kita akan dihisab di hari kiamat. Sahabat yang bernama Abdullah Ibnu Umar berkata:

 حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا 


Artinya: Hitunglah diri kalian ( atas apa yang kalian lakukan ), sebelum kalian dihisab ( besuk di hari kiamat ).

Dengan momen pergantian tahun ini marilah kita berusaha untuk menjadi lebih baik dan marilah kita gunakan sisa umur kita yang semakin hari semakin berkurang untuk senantiasa berbuat kebaikan agar kita menjadi orang yang beruntung.

Demikian semoga bermanfaat.

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis :Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan