Friday, 8 January 2016

Tingkatan Manusia dalam Melaksanakan Ibadah




Masih di mimbar dakwa cangkru'e Desa Kembangan., Pada ngaji jarak jauh ini ustadz Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Tingkatan Manusia dalam Melaksanakan Ibadah ".

Monggo ngaos jarak jauh sareng Ustadz Yusron Hasan.


السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Pada hakekatnya Manusia dan Jin diciptakan adalah agar mereka beribadah kepada Allah SWT. sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat: 56
 
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
 
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dalam melaksanakan Ibadahnya Manusia terbagi menjadi tiga tingkatan
 
1. Orang yang selamat 
Yaitu: Orang-orang yang memfokuskan dirinya hanya dengan melaksanakan ibadah-ibadah wajib saja seperti: Sholat lima waktu, Zakat, Puasa Bulan Romadlon dan Ibadah Haji. Dan meninggalkan kemaksiatan yang dilarang oleh syariat.
Selain Ibadah-ibadah wajib orang tersebut tidak mau menambah amal ibadahnya dengan melakukan ibadah-ibadah sunat.

2. Orang yang beruntung
Yaitu: Orang-Orang yang mau mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan Amalan-amalan sunat untuk menyempurnakan Ibadah wajib yang telah dia lakukan. Ibadah wajib itu ibarat modal pokok dalam perdagangan sedangkan ibadah-ibadah sunat itu ibarat laba atau keuntungan yang di dapatkan dalam berdagang, jadi bila orang berdagang hanya kembali modal maka suatu saat modalnya akan habis.

3. Orang yang rugi
Yaitu: Orang-orang yang tidak memperhatikan ibadah-ibadah yang bersifat wajib, maksudnya dalam keseharian ibadah-ibadah wajib itu tidak dilaksanakan secara sempurna, Sholat wajib hanya dilakukan saat sempat saja dan lain-lain.

Ketiga tingkatan tersebut sudah digambarkan oleh Allah SWT dalam surat Fathir ayat : 32
 
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
 
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

Bila kita tidak bisa menggapai tingkatan orang yang beruntung maka paling tidak kita harus bisa menggapai tingkatan orang-orang yang selamat, dan jangan sampai kita turun ke tingkatan orang-orang yang rugi, Semoga Allah SWT senantiasa memberi pertolongan kepada kita, Amiin.

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber: بداية الهداية karya: Imam Al-Ghozali
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan  

No comments:

Post a Comment