Friday 5 August 2016

Penyempurna Keislaman



Jauh dimata dekat dihati, dimana pun anda berada ayo mengaji ! Kali ini kita ngaji jarak jauh dulu , mungkin suatu saat ngaji LIVE bareng ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur, dalam mimbar dakwa cangkru'e desa kembangan. Seperti biasa pada hari jumat ustadz Yusron akan menyampaikan kemasan yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita semua.

Monggo ngaos jarak jauh sareng ustadz Yusron." Penyempurna Keislaman ".!


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Setiap muslim pasti ingin menjadi seorang muslim yang sempurna, namun keinginan tersebut kadang susah untuk terealisasikan karena terkadang kita tidak tahu bagaimana cara menyempurnakan keislaman kita.

Cara utama adalah kita laksanakan lima rukun islam apabila kita memang mampu, selain dengan melaksanakan kelima rukun Islam kita juga harus mempunyai empat pekerti dalam diri kita sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadits yang berbunyi :
 
عن علي بن الحسين عن جده عن رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم قال : أربع خصال من كن فيه كمل إسلامه ولو كان من قرنه الى قدمه خطايا الصدق والشكر والحياء وحسن الخلق
 


Artinya : diterangkan Dari Ali bin Husain, dari Kakek Beliau, dari Rosulullah SAW bahwa Beliau bersabda : Ada empat perkara bila di dalam diri seseorang terdapat empat perkara tersebut maka keislaman orang tersebut telah sempurna sekalipun terdapat kesalahan dari ujung rambut sampai ujung kakinya, empat perkara tersebut adalah : 1. Jujur 2. Syukur 3. Rasa Malu 4. Baiknya Perangai
Dari hadits di atas dapat diambil beberapa pengertian antara lain :

1. Agar keislaman seseorang menjadi sempurna maka seorang muslim harus mempunyai empat sifat yaitu :

a. Jujur yaitu : مطابقة الخبر للواقع : ( kesesuaian apa yang disampaikan dengan kenyataan )
Seorang yang keislamannya sempurna tidak akan pernah berbohong baik dalam sikap, ucapan ataupun dalam perbuatan sekalipun kepada anak kecil, karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan jalan ke sorga. Sebaliknya kebohongan itu mengajak kepada kejelekan dan kejelekan itu menunjukkan jalan ke neraka.

b. Syukur yaitu : تصرف النعمة إلى الخير ( menggunakan kenikmatan untuk kebaikan )




Segala yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita berupa apapun baik berupa materi ataupun non materi harus kita gunakan untuk kebaikan dan jangan sampai kita gunakan untuk kejelekan, bila kita bisa melakukannya maka kita disebut sebagai orang yang bersyukur namun sedikit sekali orang yang bisa melaksanakannya.

Allah SWT berfirman dalam Surat Saba' ayat : 13

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
 
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.

c. Malu yaitu : malu untuk melakukan kemaksiatan.
Seorang yang keislamannya sempurna maka dia akan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT sehingga di manapun dia berada akan merasa malu kepada Allah SWT bila akan melakukan kemaksiatan sekalipun di tempat sepi dan tidak ada orang lain.

Apabila seseorang tidak lagi punya rasa malu maka bukan hanya keislamannya yang tidak sempurna namun martabat dia sebagai manusiapun akan jatuh sehingga menyamai binatang karena orang tidak punya rasa malu itu tidak mau lagi berfikir ataupun juga mendengarkan nasehat. dan ini merupakan ciri penduduk neraka.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-A'rof ayat : 179

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

c. Baik Perangai ( berakhlak mulia )
Kita tidak hanya dituntut harus berakhlak baik kepada Allah SWT . Namun kita juga harus berbudi pekerti yang baik kepada sesama sekalipun kepada orang yang status sosialnya berada di bawah kita, bahkan kitapun juga harus berbuat baik kepada binatang dan juga makhluk yang lain.

2. Sebaik apapun ibadah seseorang namun bila dalam dirinya belum terdapat empat sifat maka islamnya tidak bisa dikatakan sempurna, sebaliknya sekalipun seorang muslim penuh dengan dosa namun bila dia memiliki empat sifat tersebut maka sempurnalah keislamannya.

Demikian semoga bermanfaat, Amiin

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : المواعظ العصفورية karya :Syaikh Muhammad bin Abi Bakar
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

No comments:

Post a Comment