Thursday 10 September 2015

" Se-ramah Jawa " _ Obrolan Kang Admin , Pak lik Prasojo, Dan Pakdhe Guno


Bermula dari pertanyaan paklik prasojo kepada pakdhe guno , " Budaya malu orang jepang itu patut kita tiru ya pakdhe ?" tanya paklik prasojo.

" budaya malu itu merupakan salah satu penyebab korupsi tereliminasi dari tengah masyarakat jepang. Banyak korupsi dikalangan pejabat tinggi langsung berakhir karena pengunduran diri sebab malu. Tidak seperti di indonesia yang terjadi justru sebaliknya, tidak mau mundur, ngeyel, dan malah mengajukan persoalannya dengan pra peradilan. " Ketika pak dhe guno menguraikan panjang lebar tentang adanya budaya malu yang sangat kuat di jepang.

"Tetapi dengan adanya pra peradilan itu juga ada sisi baiknya bagi orang - orang yang benar - benar tidak melakukan korupsi pakdhe ! " sahut kang admin.

Kang admin lanjut mengajukan pertanyaan terhadap pakdhe guno tentang budaya jepang " Apakah ada sisi kesamaan dengan budaya kita pakdhe ?".

Paklik Prasojo sedikit menyela " Ada dong , yaitu budaya malu yang sangat kuat dimiliki orang jepang".

" Dengan budaya orang jawa misalnya , orang jawa yang memegang teguh ajaran sosial budaya jawa pasti rasa malu yang didahulukan. Ada beberapa budaya jepang ternyata hampir sama dengan budaya di etnis jawa , misal ketika orang jawa melambaikan (menjatuhkan ) tangan dan menundukkan badan (ndepe -ndepe) jika ia lewat didepan orang lain yang sedang duduk, serta dijawa orang yang tidak dikenalpun akan menyapa, di jepang pun ada gerakan serupa. Budaya yang sama adalah aisatshu atau salam, . " Paklik Prasojo memberi gambaran

" Sapaan seperti itu mustahil kita temukan dalam ruetnya kehidupan kota - kota besar seperti jakarta, dan di jepang setiap kali ada orang bertemu ketika contoh kecil membuang sampah di pagi hari hampir selalu ada yang menyapa "selamat pagi " Oh Hayyou Gozaimasu ". Demikian sapaannya seraya menganggukan kepalanya, persis seperti apa yang kita temui di beberapa tempat di jawa". Paklik Prasojo menambahkan gambaran tentang kesamaan budaya jawa dan jepang.

" Pada Intinya kebanyakan orang jepang memiliki keramahan seperti orang - orang jawa, bedanya ya cuma budaya malu itu. Kalau di jepang budaya malu masih kuat melekat pada yang tua ataupun muda, tetapi dimasyarakat kita sudah mulai luntur. Sungguh sangat ironis untuk generasi penerus , khususnya orang jawa. !!" Paklik prasojo mempertegas dan mengakhiri perbincangan.

Semoga obrolan di atas bisa menjadi motivasi kita untuk mempertahankan urat malu agar tidak putus, memang sesekali boleh memutus urat malu seperti istilah " malu bertanya sesat dijalan ". dan " Utamakan adabiyah dimana saja " Pesan KH. Asnawi Abdurrohman pada santrinya, Semoga bermanfaat..


Penulis : Paklik Prasojo Kaniraras Dan Pakdhe Guno
Lainnya : Klik disini lebih banyak cerita rakyat

No comments:

Post a Comment