Friday, 11 November 2016

Sendi-Sendi Keimanan bag - 3 ( Iman kepada Kitab-kitab dan Rosul-rasul Allah SWT ) : Safinatun Najah



Pergantian hari semakin cepat , tidak terasa kita kembali bertemu dengan ngaji jarak jauh di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan bersama ustadz Yusron Bin H. Ah. Mansur. Iman kita memang tidak stabil terkadang naik juga turun. Masih dalam tema keimanan, kali ini ustadz akan membawakan kemasan yang berjudul " Sendi-Sendi Keimanan bag - 3 ( Iman kepada Kitab2 dan Rosul2 Allah SWT ) ". Semoga ngaji di hari sebelumnya, hari ini , dan yang akan datang selalu menambah atau memupuk keimanan kita. amiin.

Monggo ngaos jarak jauh sareng ustadz Yusron Hasan....



السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركات
ه

 بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

 

3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT


Artinya Kita harus mengimani bahwa : Allah SWT menurunkan beberapa kitab kepada utusann-Nya untuk dijadikan sebagai tuntunan Utusan tersebut beserta umatnya.

Tentang berapa jumlah kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para utusan memang terjadi perbedaan pendapat di antara para Ulama', ada yang mengatakan bahwa jumlah kitab yang diturunkan oleh Allah SWT itu berjumlah 104 kitab, ada yang mengatakan berjumlah 114 kitab bahkan menurut Imam As -Suhaimi yang lebih utama adalah tidak usah membatasi jumlah kitab dengan bilangan tertentu karena bila dikumpulkan dari beberapa riwayat maka jumlah kitab itu mencapai 184 kitab.

Dari sekian banyak kitab itu kita tidak wajib mengetahuinya satu persatu, yang wajib kita ketahui itu hanya empat kitab yaitu :

a. Kitab Taurot diturunkan kepada Nabi Musa AS
b. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS
c. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS
d. Kitab Al- Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

dari keempat kitab tersebut yang masih terjaga kemurnian dan keaslian isinya adalah Al-Qur'an sedangkan yang lain telah banyak diubah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hijr ayat: 9

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
 4. Iman kepada Rosul-Rosul Allah SWT

Maknanya adalah : kita harus meyakini bahwa Allah SWT mengutus para utusan ( Nabi dan Rosul ). yang bersifat jujur, memberi nasehat, melarang kemaksiatan, merupakan orang-orang kepercayaan Allah SWT, terjaga dari kesalahan dan dosa besar, cinta kepada mereka merupakan syarat keimanan dan benci kepada mereka merupakan kekufuran.

Tentang berapa jumlah Nabi juga terjadi perbedaan pendapat di antara Ulama' menurut sebagian pendapat adalah 124.000 Nabi menurut pendapat yang lain adalah 224.000 Nabi, namun menurut Syaikh Ahmad Dardir yang lebih utama adalah tidak membatasinya dalam jumlah tertentu karena dikhawatirkan akan memasukkan orang yang bukan Nabi ke dalam golongan nabi atau sebaliknya.

Dari sekian banyak jumlah Nabi yang menjadi Rosul adalah 313 seperti jumlah orang mukmin dalam perang badar, menurut riwayat yang lain adalah 314 seperti jumlah tentara Raja Tholut ketika melawan Raja Jalut.

Jumlah Nabi dan Rosul yang wajib kita ketahui adalah dua puluh lima Rosul yang sudah diterangkan di dalam Al-Qur'an, mulai Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan yang tidak diterangkan di dalam Al-Qur'an maka kita wajib mengimaniya secara global, dengan pengertian kita meyakini bahwa Allah SWT mengutus Nabi dan Rosul yang jumlahnya tidak terbatas, karena nama-nama Nabi dan Rosul itu ada yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan ada yang tidak, sebagaimaa firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa' ayat : 164

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.

Kedua puluh lima Rosul tersebut juga tidak semuanya mempunyai syariat karena yang mempunyai syariat itu hanya enam yaitu : Nabi Adam AS, Nabi Nabi Nuh As, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW, sedangkan Nabi syariatnya mengikuti Syariat Nabi Sebelumnya dan semua syariat nabi terdahulu itu diganti oleh Syariat Nabi Muhammad SAW yang akan tetap terpakai sampai akhir zaman.

والله أعلم بالصواب
 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : نور الظلام dan قطر الغيث karya : Imam Nawawi Al-Jawi

Wednesday, 9 November 2016

Jalan Tembusan (Jembatan ) : Desa Kembangan


Desa kembangan, desaku sayang. Secara geografis desa yang letaknya sangat strategis diantara tri pedusunan, desa yang memangku jalan raya pucuk-paciran, yaitu jalan penghubung antar kecamatan, selain itu diapit dua desa yang mana sebelah selatan desa siman dan sebelah utara desa karang.

Tiga desa ini punya jalinan persaudaraan yang sangat erat dan sudah diwariskan sejak zaman nenek moyang kita dahulu, baik dalam hal hubungan sosial budaya atau agama punya persamaan, meskipun dalam hal - hal kecil ada sedikit perbedaan.

Mungkin adat isitiadat budaya ini sudah wariasan dari yai shab, nyai bumi dan nyai dero tiga pepunden ini yg menjadi cerita melegenda di tri pedusunan yaitu kembangan (yai shab), siman (nyai bumi) , dan karang (nyai dero). Dan kebetulan tiga pepunden ini yg laki - laki hanya satu berada di desa kembangan yaitu yai shab.

Dalam cerita babad tanah jawa dikisahkan tiga desa ini memiliki pantangan yang mana orang - orang tua zaman dahulu tidak berani melanggarnya. Pantangannya yaitu tentang perjodohan / pernikahan, seperti ada semacam perjanjian yang tidak tertulis oleh orang tua zaman dahulu antara desa kembangan, siman, dan karang. Dan tiga pedusunan tersebut selalu mematuhi pantangan tersebut.

Dalam cerita yang dituturkan oleh para leluhur kita yang mana orang siman baik laki - laki maupun perempuan tidak boleh mengawini orang karang, begitu pula sebaliknya orang karang baik laki - laki maupun perempuan tidak boleh mengawini orang siman. Orang tua dulu punya alasan karena melangkahi satu desa yaitu desa kembangan dianggap kurang baik. Tapi disisi lain desa kembangan memiliki keistimewaan dalam kasus tersebut yaitu bebas perjodohan dengan orang siman atau orang karang.

Cerita tersebut orang tua zaman dahulu boleh percaya boleh tidak, setelah berjalan berpuluh - puluh tahun bahkan berabad - abad, sedikit demi sedikit kepercayaan itu luntur dengan sendirinya, akhirnya orang siman atau orang karang yang mau berjodohan punya cara untuk menyiasati larangan tentang perjodohan itu. Agar tidak melangkahi desa kembangan, dengan cara membuat jalan tembus atau jalan pintas sebagai penghubung. 


Cerita ini sebenarnya tidak banyak orang yang tau, karena semua hal - hal yang berbau tahayul atau adat budaya jawa asli tergerus atau tergusur oleh pengaruh agama islam, dengan sendirinya lambat laun anak cucu kita sebagai generasi penerus tidak tahu bahkan tidak mengenal sejarah atau riwayat desanya.

Melalui tulisan ini paklik prasojo kaniraras hanya ingin sedikit mengingat begitu banyaknya cerita tentang desa yang belum kita ketahui. Jalan tembus yang dibagun atau dirintis oleh para leluhur zaman dahulu sebagai penghubung sampai sekarang masih membekas dan bahkan masih bisa dirasakan dan tetap lestari.

Salah satu contoh jalan tembus yang ada di desa karang yaitu dari belakang rumah wak bamban menuju selatan melalui persawahan yang ada disebelah utara desa kembangan tembus belakang rumahnya mbah mustajim (kakeknya cak yunus) atau belakang rumah mbak maya ( makin ) lalu melalui gang depan rumah mbah legiyah ke selatan tembus belakang rumah bapak prayitno yang mana jalan tembus itu menyebrangi sungai maka zaman dulu sebagai sarana jembatan hanya dibuat dari bambu (uwot).

Pada tahun 80an jalan tembus ke desa siman yang ada di belakang rumah bapak prayitno dialihkan atas usul alm bapak tajap RT 2 (bapak nya ust mujiono) akhirnya dibagunlah jembatan / uwot terpanjang di kembangan pada waktu itu yang berada di belakang rumah bapak sajid (bapaknya  bapak anas rodli) panjang jembatan yang berbahan dari bambu itu  kurang lebih 80m. Perlu diketahui jembatan yang panjang itu diselimuti oleh rimbunnya bambu membuat keadaan agak horor dan setiap langkah harus ekstra hati - hati karena jembatan hanya sebatang sampai dua batang bambu yang di fungsikan sebagai jembatan. Dan ketika musim kemarau jembatan atau uwot  itu tidak banyak yang melewati karena kebanyakan orang ke pasar siman memilih jalan darat.

 
Dari kebiasaan jalan darat ketika musim kemarau itu maka pada era 90an jalan tembus dialihkan lagi, yang sampai sekarang berada di belakang rumah bapak mundofar (bapaknya aan) RT 3, menuju siman melalui depan rumah bapak mustaji (mbah rokani alm) dan dibangunlah jembatan sederhana. Berbeda dengan jembatan yang sebelumnya di RT 2, jembatan di RT 3 ini sudah didesain praktis dan lebih nyaman, disamping itu panorama disekitarnya sangat indah ketika bengok - bengok (enceng gondok) tumbuh dan berkembang memenuhi dataran kali mbanggi dan sekitarnya.

Jalan alternatif kedua yang bisa menuju desa siman yaitu makam keramat siman dari belakang rumah bapak maskuri (dongkol) melalui samping makam yai shab, tapi sayang jalan ini sekarang sudah terputus karena tidak adanya sarana jembatan sejak ada program pembegoan kali sebelah selatan proyek tapal batas.

Dengan adanya jalan tembus ini jalinan persaudaraan warga antara desa siman, kembangan, dan karang terasa lebih erat.

Kembali pada cerita mitos tentang perjodohan antara tri pedusunan boleh percaya boleh tidak, kenyataannya memang demikian. Jarang sekali ada orang siman yang menikah dengan orang karang atau sebaliknya, tapi disisi lain orang kembangan banyak yang menikah atau mendapat jodoh dari siman atau karang.

Dari cerita jalan tembus ini harapan kedepannya, paklik prasojo kaniraras agar pemerintah desa mau mengupayakan akses jalan tembus terutama ke desa siman ini bisa difasilitasi secara resmi, karena jalan tembus yang ada selama ini masih melintasi atau melewati pekarangan milik pribadi yaitu pekarangan atau tanah milik bapak mundofar.

Demikian cerita atau sejarah jalan tembus yang pada awalnya berbau mitos atau istilah yang lain. Yang jelas dari segi sosial budaya banyak bermanfaat dan semoga jalan tembus ini tetap lestari. Diakhir tulisan apabila banyak salah - salah kata paklik prasojo kaniraras  mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno

Friday, 4 November 2016

Sendi-Sendi Keimanan bag - 2 (Iman kepada Malaikat - Malaikat Allah SWT ) : Safinatun Najah




Masih di gelombang yang sama dalam ngaji jarak jauh bersama ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur pada mimbar dakwa cangkru'e desa kembangan, kali ini masih melanjutkan ngaji kitab Safinatun Najah dengan judul kemasan Sendi-Sendi Keimanan bag - 2 (Iman kepada Malaikat - Malaikat Allah SWT ).

Monggo ngaos jarak jauh sareng ustadz yusron  ....

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 


بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

2. Beriman kepada Malaikat yaitu :

Meyakini bahwa Malaikat itu adalah Makhluk Allah SWT yang tubuhnya terbuat dari cahaya yang lembut, tidak laki-laki ataupun perempuan, tidak punya ayah dan ibu, tidak makan dan tidak minum, selalu benar apapun yang disampaikan, tidak menikah dan juga tidak melahirkan, amal mereka tidak dicatat dan juga tidak dihitung karena mereka adalah pencatat dan penghitung amal, amal mereka juga tidak akan ditimbang karena mereka tidak mempunyai kejelean ( bersifat ma'shum ).

Jumlah malaikat itu sangat banyak sekali dan hanya Allah SWT yang tahu berapa jumlah malaikat, karena itu tidak wajib mengetahuinya secara menyeluruh, kita hanya diwajibkan mengimani bahwa jumlah mereka sangat banyak. Sedangkan tentang nama-nama dan tugas Malaikat ada yang diwajibkan bagi kita untuk mengetahuinya secara global dan ada yang diwajibkan bagi kita mengetahui nama-nama mereka secara terperinci.

Untuk nama dan tugas malaikat yang wajib kita ketahui secara global antara lain :


1. Malaikat pembawa arsy, berjumlah empat untuk kehidupan di dunia ini dan jumlahnya akan dijadikan delapan besuk ketika kehidupan akherat.

2. Malaikat yang berada di sekitar Arsy, menurut Wahab bin Munabbah mereka terdiri dari tujuh puluh ribu baris yang semuanya mengelilingi arsy ( berthowaf ), sambil membaca takbir.

3. Malaikat Ruhaniyyun, menurut salah satu keterangan mereka berada di bumi yang berwarna putih yang luasnya adalah seluas empat puluh hari perjalanan matahari, mereka mendendangkan tahlil dan tasbih, andai saja suara mereka terdengar di bumi maka bumi akan hancur.

4.Malaikat Safaroh, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu, ilham ataupun sejenisnya kepada para Rosul dan hamba yang sholeh.( penghubung antara Allah SWT dan makhluk ).

5. Malikat hafdhoh, penjaga manusia dari bahaya, berjumlah dua puluh malaikat yang bergantian untuk siang dan malam masing-masing sepuluh malaikat.

6. Malaikat katabah, bertugas menghapus catatan dari lauhul mahfudh.mereka mempunyai sayap, ada yang dua sayap, tiga dan ada yang masing-masing empat sayap.

Sedangkan nama dan tugas Malaikat yang harus kita ketahui secara terperinci itu ada sepuluh yaitu :

1. Malaikat Jibril, merupakan Malaikat yang paling mulia, bertugas menyampaikan wahyu kepada para utusan Allah SWT, merupakan pemimpin para Malaikat.

2. Malaikat Mikail, bertugas mengatur takaran air hujan, air laut, air sungai dan takaran rizki, juga menggambar janin yang ada di dalam kandungan.

3. Malaikat Izro'il, bertugas meniup, mencabut semua nyawa Makhluk yang bernyawa mulai dari makhluk terkecil seperti nyamuk dan sejenisnya sampai Makhluk terbesar.

4. Malaikat Isrofil, bertugas meniup sangkakala yang sekarang sudah melekat di ke-dua bibirnya, sangkakala itu bentuknya seperti tanduk yang mempunyai lubang sejumlah makhluk, tiupan sangkakala terjadi dua kali, yang pertama akan mematikan makhluk sedangkan yang ke-dua akan membangkitkannya. Allah SWT berfirman dalam Surat Az-Zumar ayat : 68


وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
 

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).





5 & 6. Malaikat Mungkar dan Nakir, bertugas menanyai mayit di alam kubur, Tubuh kedua malaikat ini hitam, mempunyai rambut panjang sampai bumi dan suaranya seperti kilat yang menyambar.

Menurut pendapat Ibnu Yunus Malaikat yang menanyai orang beriman adalah Malaikat Basyir dan Mubasyir.

7 & 8. Malaikat Rokib Atid, bertugas mencatat semua amal manusia baik berupa kebaikan ataupun kejelekan, Rokib Atid merupakan nama dari kedua Malaikat tersebut ( keduanya namanya Rokib Atid dan bukan satunya Rokib kemudian yang lain Atid ).

Allah SWT bergfirman dalam Surat Qof ayat : 18

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
 
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.


9. Malaikat Malik , bertugas menjaga Neraka bersama Malaikat Zabaniyah yang terdiri dari sembilan belas golongan dan masing-masing golongan mempunyai bala tentara yang sangat banyak ( tidak ada yang tahu jumlahnya kecuali Allah SWT ).

10. Malaikat Ridlwan.Bertugas menjaga Surga, Malaikat Ridlwan merupakan pemimpin Para Penjaga Sorga yang mempuyai delapan pintu besar yang masing-masing mempunyai sepuluh pintu kecil.

 
والله أعلم بالصواب

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : نور الظلام dan قطر الغيث karya : Imam Nawawi Al-Jawi

Friday, 28 October 2016

Sendi-Sendi Keimanan bag -1 (Iman kepada Allah SWT ) : Safinatun Najah




Monggo ngaji kembali dalam program ngaji jarak jauh bersama ustadz Yusron Hasan bin H. Ah. Mansur di mimbar dakwa cangkrue'e desa kembangan. masih melanjutkan kajian kitab Safinatun Najah dan sudah sampai ke pasal 2. "Sendi-Sendi Keimanan bag -1 (Iman kepada Allah SWT )".

Monggo ngaos jarak jauh sareng ustadz yusron..


 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

 بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

 فصل أركان الإيمان ستة أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر والقدر خيره وشره من اللّٰه تعالى 



Pasal ke-2 : Rukun Iman itu ada enam yaitu : engkau percaya kepada Allah SWT, percaya kepada Malaikat-Malaikat Allah, percaya kepada Kitab-Kitab Allah, percaya kepada Utusan-Utusan Allah, percaya pada Hari Akhir, percaya bahwa semua ketentuan dan kejadian baik ataupun buruk itu dari Allah Ta'ala.

Keterangan : Iman secara bahasa adalah : Pembenaran secara umum Sedangkan iman secara syariat adalah : membenarkan apa yang dibawa oleh Rosulullah SAW tentang perkara-perkara agama yang diketahui dengan pasti.

Secara ringkasnya seseorang itu disebut mukmin bila mengimani enam perkara yaitu :

1. Beriman kepada Allah SWT yaitu : Percaya dan meyakini tentang Allah SWT ( makrifat kepada Allah SWT ) . Dalam ilmu Tauhid makrifat kepada Allah SWT itu bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :

A. Makrifat dengan mengenal dan meyakini sifat-sifat Allah SWT, baik mengenal sifat Allah SWT secara global ataupun secara terperinci. Maksud dari mengenal sifat Allah SWT secara global adalah : meyakini bahwa Allah SWT itu maha sempurna dan suci dari segala macam kekurangan. Sedangkan mengenal sifat Allah SWT secara terperinci yaitu : mengetahui dan meyakini tentang sifat-sifat Allah SWT satu persatu.

Perlu diketahui bahwa sifat yang dimiliki oleh Allah SWT itu tidak terbatas jumlahnya dan manusia tidak mungkin mampu memahaminya satu-persatu secara menyeluruh, karena itulah kemudian para Ulama' membuat sebuah kaidah tentang sifat wajib bagi Allah SWT yang harus kita ketahui dan kita imani antara lain : 
-Wujud artinya : Allah SWT ada dan tanpa ada yang menciptakan.
-Qidam artinya: Allah SWT itu dahulu dan tanpa ada permulaannya.
-Baqo' artinya : Allah SWT kekal tanpa ada akhir.
-Mukholafatu lilhawaditsi : Allah SWT berbeda dengan malkhluk baik itu dalam dzat, sifat ataupun dalam pekerjaan.
-Qiyamuhi binafsihi artinya : Allah SWT itu tidak butuh tempat dan juga tidak butuh kepada yang lain
-Wahdaniyah artinya : Allah SWT itu satu (Tunggal) dan tidak ada yang menyerupai dalam hal apapun. -Qudroh artinya : Allah SWT itu Maha Kuasa untuk menjadikan apapun sesuai kehendak-Nya.
-Irodah artinya : Allah SWT itu menghendaki segala yang terjadi.
-Ilmu artinya : Allah SWT mengetahui segala perkara, baik yang sudah terjadi, sedang terjadi ataupun yang akan terjadi.
-Hayat artinya : Allah SWT itu hidup, tanpa ruh dan tanpa jasad.
-Sama' artinya : Allah SWT mendengar segala hal baik berupa dzat, sifat ataupun perbuatan, Allah SWT mendengar tanpa menggunakan alat baik telinga ataupun sejenisnya.
-Bashor artinya : Allah SWT melihat segala perkara baik berupa dzat, sifat ataupun perbuatan, Allah SWT melihat tanpa menggunakan alat berupa mata ataupun sejenisnya.
-Kalam artinya : Allah SWT berfirman, tidak berupa huruf ataupun suara, tidak ada permulaan dan tidak ada akhirnya, Allah SWT berfirman tanpa menggunakan alat mulut ataupun sejenisnya.

Bila kita mengetahui dan meyakini sifat-sifat tersebut disertai dengan dalilnya ( bukti ) baik dalil aqli ( logika ) ataupun dalil naqli ( bersumber dari Qur'an dan Hadits ) maka keimanan kita disebut iman makrifat, sedangkan bila kita tidak mengerti dalilnya maka keimanan kita disebut iman taqlid ( keimanan yang mengikuti pendapat orang lain ).

B. Makrifat kepada Allah SWT dengan cara mukasyafah yaitu : dengan terbukanya penglihatan hati sehingga seolah-olah bisa melihat Allah SWT. Untuk seseorang yang makrifatnya secara mukasyafah maka tidak perlu mengetahui tentang makna dan dalil dari sifat-sifat Allah SWT namun itu tidak bisa terjadi pada sembarang orang, dan hanya terjadi pada orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT.

 والله أعلم بالصواب والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur

Thursday, 27 October 2016

Nasib Kuba Masjid Desa Kembangan



Desa Kembangan yang aku cintai dan sayangi. Memang sejauh ini secara kasat mata terlihat indah , damai, dan aman, namun dibalik itu semua tersimpan banyak hal didalamnya, seperti yang satu ini sekarang menjadi trending topik di bulan oktober yaitu perihal kuba masjid Roudlotul Fallah yang mana hampir semua warga membicarakan hal tersebut. Pada akhirnya membentuk berbagai opini publik, seperti banyak orang bilang proyek yang pengerjaanya amburadul, kesalahan pemilihan vendor atau pemborong dan lain- lain.

Masih ingatkah kita proyek kuba dimulai pada bulan oktober 2015 yang pernah diperkirakan akan rampung tiga bulan sampai empat bulan berikutnya, estimasi penggarapan yang tertulis dalam kontrak dengan pemborong yang bernama saudara  yanto berasal dari kota Sidoharjo. Tidak disangka sekarang sudah oktober 2016 dan belum rampung juga.

Dalam hati paklik prasojo kaniraras bertanya - tanya dan menyimpulkan berarti proyek tersebut sudah satu tahun lamanya, melihat kejadian seperti itu pakde guno dan paklik prasojo kaniraras turut prihatin. Sebelumnya penulis memohon maaf apabila dalam tulisan ada pihak - pihak yang tersinggung , sekalilagi mohon maaf penulis tidak bermaksud mendiskriditkan pihak manapun yang dalam bahasa kiyai adalah suudzon. Pada tulisan, penulis hanya ingin mengajak pada semua pihak untuk intropeksi diri.

Dan penulis mengajak, marilah kita menengok kebelakang perjalanan awal pembangunan masjid yang berkuba raksasa itu. Program penggalangan dana diawali pada tahun 2000 kala itu kepala desa masih dijabatoleh bapak maskuri , serta pada saat itu segenap warga turut ambil bagian dalam pengumpulan dana.

Dari pihak kota atau disebut warga rantau bersediah menyisihkan dana minimal 1 porsi antara harga Rp 2.000 sampai dengan Rp. 2.500. Namun dalam perjalanan cara penggalangan dana mengalami kemacetan pada awal 2002. Dan masih untung ada orang - orang yang peduli . Kami yang berada didesa bisa tersenyum kembali ketika mendengar adanya inisiatif untuk menggugah kembali penggalangan dana yang di komandani oleh Bapak Tarlan dan Almarhum Bapak Karmo pada saat itu menjadi wakil dari rantau jogja, Beliau menggugah penggalangan dengan cara mendatangi kota - kota lain untuk diajak bermusyawarah, alhamdulillah lobi - lobi dengan pihak kota lain berhasil dan penggalangan dana kembali dilakukan.

Awal dibentuknya panitia pembangunan masjid di isi oleh generasi muda dan generasi tua, setelah panitia terbentuk tahun 2002 terjadi pro dan kontra dikalangan masyarakat mengenai komponen panitia, banyak protes sana - sini sehingga selang beberapa waktu semua anggota panitia mendapat surat kalengyang intinya panitia harus dirombak dan akhirnya bapak kepala desa maskuri senagai pelindung menyarankan untuk merompak personil panitia. Dan yang menjadi pertanyaan sampai sekarang adalah siapa pengiring surat kaleng tersebut belum terkuak.

Sebenarnya penulis tidak mengetahui tentang seluk beluk kepanitiaan karena itu semua wewenang takmir masjid, tapi dari sisi sosial budaya paklik prasojo kaniraras ingin memberi sedikit saran dan kritik demi kebaikan bersama karena ini menyangkut khalayak umum. Apabila mau mengingat kembali masa lampau sebenarnya banyak hal yang kurang berkenan di benak masyarakat contoh seperti dulu ketika awal akan dilaksanakan pembangunan masjid warga diminta kerja bakti memecah batu bongkahan besar menjadi batu cor, dan pada akhirnya batu cor yang hasil pecahan dan terletak pada sebelah barat masjid tidak digunakan alias tidak terpakai.

Setelah masjid hampir selesai muncul kembali persoalan baru tentang proyek kaca, yang mana awalnya proyek kaca ini di tangani oleh pemborong dari lokal yaitu warga desa kembangan sendiri yang sudah berpengalaman disurabaya. Pemborong yang berasal dari RT 6 itu pada mulanya ingin memilih bahan yang bagus demi untuk masjidnya sendiri. Dalam pengerjaannya terkesan lambat dimata panitia dan mengakibatkan salah paham, kemudian panitia menerima tawaran dari pemborong proyek kaca yang lain.

Selanjutnya proyek pagar stainless, proyek ini tidak banyak orang tahu tetapi namanya orang banyak tidak terhindar dari pro dan kontra namun proyek ini terbilang sukses warga pun akhirnya diam. Kemudian proyek pengecetan ulang seluruh dinding masjid termasuk kuba masjid, proyek yang menelan anggaran 67 juta itu hanya bertahan satu tahun , cat perlahan ngelotok disana sini. Di sinyalir cat yang kurang berkualitas . Pada akhirnya masyarakatpun protes namun tidak ada respon dari panitia.

Dan sampailah pada proyek yang penganggarannya sampai 200 juta ini menjadi proyek yang paling populer dan membuat pusing panitia, ditambah lagi warga seprti bersungut (bertanduk). Menurut pengamatan paklik prasojo kaniraras, memang kuba masjid desa kembangan ini kuba yang paling besar dikabupaten lamongan, di balik itu menyimpan persoalan yang besar pula.

Sekali lagi paklik prasojo sangat prihatin dengan masalah yang dihadapi panitia, namun disisi lain penulis masih punya rasa bangga terhadap para jamaah yang tidak terpengaruh, bahkan muadzin bapak rasemat mengumandangkan adzannya semakin meliyuk-liyuk mendayu-dayu untuk memanggil jamaah sholat fardlu.

Dilain sisi penulis terkadang merasa malu manakala mendengar celotehan orang yang melintas di jalan utama desa kembangan ketika melihat kuba " Iki kuba opo kurungan pitik jago ". Dan juga dari tetangga desa terutama dari desa karang dan siman " Opoan wong kembangan umek masalah kuba ora mari - mari ".

Diakhir kata penulis ingin membantu doa semoga panitia cepat menemukan solusi terbaik untuk keluar dari masalah yang selama ini menjadi PR warga kembangan. Masalah insyaAllah ada solusinya , utamakan bermusyawarah dari pada suudzon sana sini. Sekian kami akhiri tulisan ini dan apabila dalam tulisan banyak salah dan kurang berkenan di benak pihak manapun penulis mohon maaf sebesar - besarnya, dan sekali lagi penulis tidak punya tendensi apapun kecuali demi kebaikan bersama terutama untuk masjid.

Penulis : Paklik prasojo kaniraras

Friday, 21 October 2016

Safinatun Najah : Pasal Rukun Islam



Mari kembali ngaji jarak jauh , di mimbar dakwa cangkru'e Desa Kembangan bersama ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur, dan ngaji kali ini masih belajar kitab safinatun najah yang melanjutkan kajian sebelumnya dengan judul  " Pasal Rukun Islam ".

Monggo ngaos sareng ustadz Yusron..


السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته




بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

فصل أركان الاسلام خمسة شهادة ان لاإله الا اللّٰه وأن محمدا رسول اللّٰه واقام الصلاة وايتاء الزكاة وصوم رمضان وحج البيت من استطاع إليه سبيلا

Pasal Pertama : Rukun Islam itu ada lima yaitu :

1 .Menyaksikan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan sesunggunya Muhammad adalah utusan Allah
2. Mendirikan Sholat
3 . Membayarka Zakat
4. Puasa pada Bulan Romadlon 
5 . Haji ke baitullah bagi yang mampu.

Keteangan :
Rukun merupakan sendi atau dasar sebuah bangunan dan juga apapun, maka Rukun Islam merupakan sendi dasar bagi keislaman seseorang, dengan demikian bagi siapapun yang mengaku sebagai orang Islam maka harus melaksanakan lima dasar dalam Islam yaitu :

1. Menyakikan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah Utusan Allah SWT ( Mengucapkan dua kalimat syahadat ).

Ini merupakan dasar yang paling pokok dalam Islam , dengan demikian sebelum melaksanakan dasar-dasar yang lain seseorang yang mengaku Islam harus terlebih dahulu mengucapkan dua kalimat syahadat.

2. Mendirikan Sholat.

Merupakan ibadah badaniyah yang paling utama, dan kita tidak hanya diharuskan melakanakan sholat tapi menegakkan sholat, dengan demikian maka tidaklah dikatakan sempurna keislaman seseorang bila dalam melaksanakan sholat hanya sekedar sholat tanpa memperhatikan syarat dan rukunnya.

3. Membayar Zakat

Ini adalah termasuk ibadah sosial karena berhubungan dengan hak-hak orang lain., perintah membayar zakat dalam Al-Qur'an biasanya selalu menyertai perintah untuk mendirikan Sholat, ini memberi pengertian kepada kita bahwa Ibadah sosial merupakan penyempurna ibadah yang lain yang langsung berhubungan kepada Allah SWT.

Dalam salah satu ayat Allah SWT berfirman :

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.

4. Puasa Bulan Romadlon.

Merupakan ibadah yang bersifat sirri ( rahasia ) karena tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT dan pelakunya sendiri, faedah dari puasa sendiri adalah agar kita bisa sedikit merasakan beratnya orang yang tidak bisa makan selama sehari, mungkin karena inilah makanya puasa itu menjadi rukun Islam yang ke-empat, sehingga bagi orang yang enggan berzakat akan giat untuk berzakat karena merasakan bagaimana derita fakir miskin yang terkadang tidak bisa makan.

5. Haji bagi yang mampu.

Hanya diwajibkan sekali seumur hidup dan itupun bagi mereka yang mampu dalam biaya, baik biaya transportasi ataupun biaya untuk hidup selama melaksanakan ibadah haji, jadi ketika orang tidak mampu untuk melaksanakan ibadah haji maka, haji belumwajib baginya.

Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imron ayat : 97

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
 
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Dari ke-lima Rukun Islam tersebut semuanya saling berhubungan, tidak bisa dipisahkan dan juga tidak boleh dibalik, namun harus dilakukan dari nomor satu terlebih dahulu.

والله أعلم بالصواب


والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur

Lainnya : Muqoddimah Kitab Safinatun Najah Bag-2

Friday, 14 October 2016

Muqoddimah Kitab Safinatun Najah Bag-2

Indahnya menuntut ilmu, masih di ngaji jarak jauh bersama ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan. Setelah kemarin ustadz membawakan kemasan "Muqoddimah Kitab Safinatun Najah Bag-1", kali ini ustadz akan membawakan kemasan kelanjutannya yaitu "Muqoddimah Kitab Safinatun Najah Bag-2".

Monggo ngaos jarak jauh sareng ustadz Yusron...

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Setelah membaca Basmalah dan Hamdalah kemudian dilanjutkan dengan membaca sholawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW, ini sesuai perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi :

 

 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا 

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Dalam ayat tersebut di terangkan bahwa Allah SWT dan para Malaikat membaca sholawat atas diri Nabi dan orang-orang berimanpun diperintahkan untuk membaca Sholawat dan salam untuk Nabi. Kita harus tahu bahwa sholawat dari Allah SWT, dari Malaikat dan dari Manusia itu mempunyai makna yang berbeda yaitu :

 

1. Sholawat dari Allah SWT itu mempunyai arti pemberian rahmat atau kasih sayang, jadi maksud dari Allah SWT bersholawat atas diri Nabi itu mempunyai pengertian bahwa Allah SWT itu senantiasa meberikan rahmat/kasih sayang kepada diri Nabi SAW.

2. Sholawat dari Malaikat itu mepunyai arti Istighfar/pemohonan ampunan, dengan demikian bila Malaikat membaca sholawat atas diri Nabi itu berarti Malaikat memohonkan ampunan atas diri Nabi SAW sekalipun Nabi SAW itu tidak mempunyai dosa.

3. Sholawat dari manusia adalah do'a, jadi bila kita membaca sholawat kepada Nabi SAW maka berarti kita mendo'akan Nabi SAW agar senantiasa mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. sekalipun sebenarnya Nabi SAW itu tidak butuh terhadap do'a kita, dan bila kita membaca sholawat untuk Nabi maka pada hakekatnya kita sama dengan berdo'a untuk diri kita sendiri karena rahmat dan keselamatan itu akan kembali kepada diri kita.

 

Selain membaca sholawat atas diri Nabi SAW pengarang kitab safinatun najah juga membaca sholawat untuk keluarga dan sahabat Nabi SAW. Keluarga Nabi itu mempunyai dua pengertian :

 

1. Keturunan Nabi SAW, yaitu : putra-putri dan para cucu Beliau yang merupakan keturunan dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Mutholib yang hingga sekarang masih ada yang bergelar habaib, sadat dan syarif atau syarifah.

2. Dalam urusan berdo'a maka yang dimaksud dengan keluarga Nabi SAW adalah semua orang beriman baik laki-laki ataupun perempuan yang ada di seluruh penjuru dunia, dengan demikian bila kita berdo'a untuk keluarga Nabi SAW maka secara hakekatnya kita mendo'akan semua orang beriman.

Sedangkan yang disebut dengan Sahabat Nabi adalah orang yang hidup di zaman Nabi SAW dan beriman kepada Beliau, jadi ada dua syarat seseorang itu disebut sebagai Sahabat Nabi SAW yaitu :

1. Pernah melihat Nabi SAW saat Nabi SAW masih hidup, sekalipun ketika melihat Nabi SAW Beliau dalam keadaan tidur, membelakangi orang tersebut atau orang tersebut tidak tahu kalau itu Nabi SAW karena sedang bersama dengan orang banyak, karena tidur Nabi SAW itu sama dengan terjaga, di belakang Nabi SAW itu sama dengan di depan Beliau dengan demikian bila ada orang bermimpi bertemu Nabi SAW maka orang tersebut tidak bisa disebut sebagai Sahabat Nabi SAW.

2. Beriman kepada Nabi SAW, maksudnya : menerima dan percaya kepada semua yang dibawa oleh Nabi SAW dan tidak menentangnya karena meyakini bahwa apapun yang disampaikan oleh Nabi SAW adalah benar dan harus diikuti. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 7:

 وما آتاكم الرسول فخذوه ومانهىكم عنه فانتهوا 

Artinya : Apapun yang dibawa oleh Rosul untukmu maka ambillah dan apapun yang dilarang oleh Rosul untukmu maka jauhilah.

Dengan demikian maka bila ada orang yang hidup bersama Rosulullah SAW tetapi tidak beriman kepada Beliau seperti : Abu Jahal, Abu Lahab dsb. maka orang tersebut tidak bisa disebut sebagai Sahabat Nabi SAW. begitu pula bila ada orang beriman kepada Nabi SAW tapi tidak hidup bersama Nabi SAW seperti kebanyakan orang mukmin sekarang ini maka tidak bisa disebut sebagai Sahabat Nabi SAW.

Di akhir muqoddimah kitab, Mushonif ( Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadlromi ) menutup dengan bacaan hauqolah ( لاحول ولاقوة الا بالله العلي العظيم ) sebagai ungkapan atas kelemahan diri dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Semoga kitab ini bisa sempurna, Amiin.

 والله أعلم بالصواب 

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur

Lainnya : Muqoddimah Kitab Safinatun Najah Bag-1