Friday, 23 September 2016

LARANGAN MELAKNAT ( Memvonis Jelek ) TERHADAP MAKHLUK

 
Langsung saja karena sudah telat., tanpa basa basi monggo ngaos sareng ustadz Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur di mimbar dakwa cangkru'e desa kembangan, kali uni ustadz akan membawakan kemasan yang berjudul (LARANGAN MELAKNAT ( Memvonis Jelek ) TERHADAP MAKHLUK.

Monggo ngaos jarak jauh bersama ustadz Yusron.
 
 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

Sudah menjadi Sunnah Allah SWT bila di dunia ini ada yang baik dan ada yang jelek, karena dunia tidak akan seimbang bila hanya ada kebaikan saja dan begitu pula dunia akan hancur bila ada kejelekan saja. Memvonis makhluk dengan sebutan baik atau buruk itu merupakan hak prerogative Allah SWT. Dan kita sebagai manusia janganlah ikut masuk dalam wilayah yang menjadi wewenang Allah SWT karena kita tidak tahu suatu rahasia yang direncanakan oleh Allah SWT di balik adanya makhluk yang jelek dan makhluk yang baik.

Salah satu contoh melaknat makhluk adalah ucapan sesorang yang mengatakan bahwa si Fulan ( dengan menyebut nama orang tertentu ) adalah orang yang dilaknat oleh Allah SWT karena dia Kafir, Yahudi, Nasrani atau sejenisnya. Hal ini dilarang karena telah mendoakan kejelekan terhadap Makhluk Allah SWT.

Padahal kita tidak tahu apakah orang tersebut akan kafir selamanya atakukah hanya sementara dan bisa juga orang kafir tersebut akan masuk Islam sebelum dia meninggal dunia. Memang ada juga kata-kata laknat yang boleh diucapkan tapi kata-kata tersebut harus berupa kata-kata umum untuk mensifati sebuah golongan tertentu. Missal perkataan Allah SWT melaknati orang-orang kafir, orang-orang dholim,orang yahudi, orang nasrani dan sejenisnya, namun bila menyebut pribadi tertentu maka itu dilarang.

Iblis adalah merupakan makhluk yang sudah dipastikan akan menjadi penghuni neraka selamanya, namun demikian seandainya kita tidak pernah memvonis Iblis sebagai makhluk yang dilaknat oleh Allah SWT. Maka hal itu tidak akan dipertanyakan besuk di Akherat dan yang dipertanyakan di Akherat adalah justru alasan kita yang menyebabkan kita melaknatnya.

Bila dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai manusia yang berbuat kemaksiatan maka janganlah sekali-kali kita mengatakan bahwa dia adalah orang jelek, sekalipun dia adalah orang kafir apalagi bila orang tersebut merupakan orang Islam yang juga mengakui Allah SWT sebagai Tuhannya. Rosulullah SAW bersabda :

 ما شهد رجل على رجل بالكفر الاباء احدهما ان كان كافرا فهو كما قال وان لم يكن كافرا فقد كفر بتكفيره اياه

Artinya : Seoranglaki-laki tidak akan member kesaksian ( menuduh ) terhadap laki-laki lain dengan kekufuran kecuali kekufuran itu akan nyata terhadap salah satunya, bila laki-laki yang disebut kafir itu benar-benar orang kafir maka kesaksian laki-laki tersebut benar adanya, sedangkan bila laki-laki yang disebut sebagai orang kafir itu ternyata bukan orang kafir maka laki-laki yang telah menyebut dengan kekafiran itu akan menjadi kafir karena telah menyebut orang lain sebagai orang kafir ( padahal sebenarnya tidak kafir ).

Selain Dilarang untuk melaknati manusia kita juga dilarang melaknati binatang, makanan dan juga benda-benda yang lain, karena apapun bentuk dan rupa mereka maka secara hakekatnya semuanya adalah ciptaan Allah SWT. Bila kita disuguhi makanan oleh seseorang maka hendaknya kita makan bila kita memang berselera terhadap makanan tersebut dan bila kita tidak suka atau tidak berselera terhadap makanan tersebut maka hendaknya kita diam saja dan jangan sampai mengatakan bahwa makanan tersebut tidak enak karena hal tersebut termasuk salah satu contoh melaknat makhluk Allah SWT.

Bila Rosulullah SAW disuguhi makanan dan Beliau ingin memakannya maka makanan tersebut akan beliau makan sedangkan bila beliau tidak ingin memakannya maka Beliau akan meninggalkan makanan tersebut tanpa melaknatnya sekalipun makanan tersebut merupakan makanan yang hina.

Semoga kita selalu diberi perlindungan oleh Allah SWT dari segala bentuk kemaksiatan, kekafiran dan juga kejelekan-kejelekan yang lain.Amiin 

Demikian semoga bermanfaat untuk kita semua khusunya untuk pribadi Penulis, Amiin

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Penulis : Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur 
Sumber: مراقي العبودية Karya : Imam Nawawi Al-Jawi

No comments:

Post a Comment