Friday, 25 March 2016

Tiga Golongan Orang Dalam Beribadah


Liburan sudah menjadi momok yang paling dinantikan oleh seseorang yang kurang piknik atau yang suka traveling dan ngetrip. Liburan tidak harus ketempat yang ramai , sejuk dan dingin tetapi terbukti kemaren admin pernah merekomendasikan "menjelajah pesona rowo desakembangan" menjadi alternatif yang baik., kali ini admin akan mengajak kembali segenap anggota CDK berwisata,., kali ini kita sebut dengan " wisata hati dan diri ", menilik, melihat, mengawasi pesona diri yang begitu rumit "nggrayangi awake dewe - dewe "..

Bersama pemandu wisata yang kondang , ustadz Yusron Hasan Bin H. Mansur akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan wisata hati. Yang di kemas dalam judul " Tiga Golongan Orang Dalam Beribadah ".

Monggo seperti biasa ikuti mimbar dakwa cangkru'e desa kembanganbersama ustadz Yusron Hasan,..

 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi manusia untuk beribadah karena memang diciptakannya manusia adalah untuk melaksanakan ibadah sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalan Surat Adz Dzariyat ayat : 56 yang berbunyi:

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Namun demikian dalam melaksanakan ibadah, manusia itu terbagi menjadi tiga golongan dan masing - masing dari ketiganya mempunyai tanda yang bisa dikenali ( Tetapi kita tidak usah meneliti orang lain dan marilah kita teliti diri kita masing - masing ), ketiga golongan tersebut adalah :

1. Orang - orang yang beribadah karena takut akan siksaan Allah SWT. Golongan pertama ini merupakan golongan yang keikhlasannya masih sangat rendah karena setiap melakukan ibadah selalu berharap pahala dan berharap tidak masuk neraka, Tanda - tanda golongan yang pertama adalah:

 a. Merasa dirinya tidak berdaya dalam beribadah dan menganggap bahwa semua ibadah yang dia lakukan adalah atas pertolongan Allah SWT.

b. Meyakini bahwa kebaikan yang dia lakukan barulah sedikit sehingga selalu berusaha untuk selalu menambah kebaikannya.

c. Merasa bahwa kejelekannya sangatkah banyak sehingga selalu berusaha untuk berbuat kebaikan agar kejelekannya terhapus karena dalam dirinya ada persaan takut bila banyak kejelekannya maka akan mendapatkan siksa besuk di akherat.

2. Orang - orang yang beribadah karena berharap kasih sayang dari Allaah SWT. Golonga yang ke dua ini dalam melakukan ibadah tidak lagi karena takut neraka atapun berharap sorga, namun ibadah itu dilakukan karena semata - mata berharap kasih sayang dari Allah SWT dan tanpa berfikir apakah akan dimasukkan sorga ataupun neraka. Tanda - tanda orang yang masuk dalam golongan yang ke dua adalah:

a. Orang tersebut akan menjadi panutan orang banyak dalam setiap tingkah polanya. Dalam kehidupan di masyarakat selalu bisa dijadikan teladan dalam setiap ucapan, berbuatan dan tingkah lakunya.

b. Dalam masyarakat akan menjadi orang yang paling dermawan dalam harta dan menjadi orang yag zuhud di dunia ( tidak suka kepada dunia sekalipun kaya raya ) harta bendanya senantiasa diinfakkan untuk kebaikan dan dalam hatinya sama sekali tidak ada perasaan cinta akan harta sehingga tidak pernah sedikitpun merasa berat untuk menginfakkan harta bendanya dalam kebaikan.

c. Selalu berbaik sangka kepada Allah SWT, tentang semua Makhluk Dalam hatinya tidak ada sedikitpun perasaan benci kepada makhluk karena merasa bahwa semua adalah makhluk Allah SWT dan semuanya diciptakan dengan manfaat masing- masing tidak peduli mahluk tersebut baik ataupun buruk.

3. Orang - orang yang beribadah dengan jalan cinta kepada Allah SWT Golongan yang ke tiga ini merupakan orang yang tingkatan ikhlasnya paling tinggi, dalam beribadah tidak punya tendensi apapun kecuali hanya karena cintanya kepada Allah SWT karena telah diberi kenikmatan yang sangat besar dan dia merasa bahwa semua yang dia punya adalah milik Allah SWT.

Tanda - tanda orang yang termasuk golongan yang ke tiga adalah:

a. Selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik( mendapat ridlo dari Allah SWT ) dengan cara menginfakkan harta bendanya yang terbaik dan yang paling dicintai dan tidak akan menghiraukan lagi kebaikan yang dia lakukan setelah dia mendapat ridlo dari Allah SWT, karena sebenarnya orang itu tidak akan mendapatkan ridlo dari Allah SWT kecuali bila telah menginfakkan harta yang dia cintai, sebagaima firman Allah : 

 لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

b. Dalam berbuat baik selalu dilakukan dengan membuat nafsunya ( syetan ) benci kepadanya. tetapi diakhiri dengan hati yang senang setelah mendapatjan ridlo dari Allah SWT. karena kebaikan itu bisa menjadikan Syetan yang berada dalam nafsu kita itu marah dan bisa menjadikan Allah ridlo kepada kita.

c. Dalam setiap tingkah selalu merasa bersama Allah SWT sehingga tidak pernah melawan perintah dan larangan Allah SWT.

Kita termasuk golongan yang mana? marilah kita teliti diri kita masing - masing, tapi jangan merasa kita adalah orang baik,.

Demikian semoga bermanfaat, terima kasih.

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 


Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : نصائح العباد karya : Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi

No comments:

Post a Comment