Tuesday, 22 March 2016

Deposito Amal Baik



Alhamdulillah ditengah kesibukan para perantau warga desa kembangan yang sedang berdagang di malam hari dan bagi warga yang sedang menikmati waktu santainya dikampung halaman (khususnya), serta para pembaca pada umumnya. Admin kembali mengajak segenap warga desa kembangan untuk guyup ngaji jarak jauh di mimbar dakwa CDK,., kali ini giliran Al - Fakir Muhammad Syamsudin maimun, beliau adalah menantu Almarhum bapak H. jamaludin (Almarhum wak moden) akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Deposito Amal Baik".

Monggo ngaos jarak jauh bersama Al - Fakir Muhammad Syamsudin maimun ,.,

Selama ini pemahaman kita tentang amal perbuatan, sekecil apapun pasti akan ada balasanya baik amal kebaikan ataupun amal buruk. Sebagaimana yang sering kita dengar dari Para Kiyahi, Para Asatidza dan Para Muballig (penceramah). Bahwasanya juga apapun amalan yang kita kerjakan, kita lakukan dan kita perbuat di dunia ini pasti akan ada balasanya, sekecil apapun hingga hanya sepadan dengan Semut Pudak ( meminjam istilah dari Pak Yai Pondok -pondok Salaf ) ini adalah untuk menyebut sesuatu yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat kecuali menggunakan alat pembesar, istilah gambaran untuk semut pudak itu seperti ini ( seekor semut hitam kecil yang merayap di tengah kegelapan malam diatas batu hitam yang besar) bisa kita bayangkan, siapa orangnya yang akan mampu melihatnya? dengan mata telanjang, tapi bagi Allah SWT. Semuanya akan terlihat mudah. Karenanya tidak akan ada sedikitpun, sekecil apapun perbuatan kita yang akan terlewatkan, tidak terlihat ataupun tidak terpantau dan terdeteksi oleh Allah SWT. Baik buruknya amalan kita,semua dalam pengawasan Allah SWT. Dan masing - masing akan ada perhitungan dan balasanya.

Firman Allah dalam Al- Qur an Al Karim, Surah Al-Zalzalah : 7 :

 فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يراه ومن يعمل مثقال ذرة شرا يراه

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Namun yang kurang kita sadari, bahwasanya amal perbuatan yang kita lakukan di dunia ini juga akan menjadi Deposito bagi kita, ketika kita sudah meninggal dunia kelak. Bila baik, amal yang kita tinggalkan (amalkan / ajarkan ) maka akan menjadi Deposito yang akan mengalirkan pahala- pahala dari tinggalan amal baik kita yang di amalkan orang sesudah kita.

Begitu juga sebaliknya bila buruk amal perbuatan yang kita tinggalkan dan diikuti orang lain  maka akan menjadi Deposito yang mengalirkan dosa- dosa dari orang yang mengamalkan, tinggalan amal buruk kita, yang dilakukan oleh orang - orang sesudah kita.

Untuk itu berhatilah- hatilah dalam kita bertindak dan berprilaku, jangan sampai kita menjadi sarana orang berbuat dosa atau menjadi sarana orang berprilaku tidak baik, apalagi menjadi pelakunya. Usahakanlah menjadi sarana kebaikan andai kita belum bisa berbuat baik.

Dawoh ipun imam Ghozali di dalam kitab ihya' Ulumud diin

 وطو بى لمن اذا ما ت ماتت معه ذنوبه والويل الطويل لمن يموت وتبقى ذنوبه مائة سنة ومائتي سنة او اكثر يعذب بها في قبره ويسئل عنها الي اخر انقراضها 

Artinya: beruntung sekali bagi orang yang telah mati dan dosa- dosanya ikut mati( selesai) dengan kematianya. Sangat Celaka Sekali (celaka yang berkepanjangan) bagi orang yang mati dan dosa- dosanya masih terus mengalir sampai 100 tahun, 200 tahun bahkan beratus- ratus tahun, dia disiksa didalam quburnya dan selalu ditanya tentang tinggalan amal buruknya yang diamalkan orang sesudahnya berakhir sampai tidak ada lagi orang yang mengamalkanya.

 ،قال تعالي ً ونكتب ما قدموا واثارهم ً وفي مثله قوله تعالي ً ينباء الا نسان يومئذ بما قدم واخر 

Di perkuat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Jarir bin Abdillah al-Bajali radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda:

 من ﺳَﻦَّ ﻓِﻲْ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻰْﺀٌ، ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲْ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭِﺯْﺭُﻫَﺎ ﻭَﻭِﺯْﺭُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻩِ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻰْﺀٌ 

“Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk maka baginya dosa dari perbuatannya tersebut, dan dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dari dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim no 1016).

 Demikian,semoga manfaat

والله اعلم بالصواب 

Penulis : الففير محمد شمس الدين ميمون
Sumber : Kitab ihya' Uluumud diin Hujjatul Islam Imam Ghozali.
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

No comments:

Post a Comment