Pada tahun 1985 kegiatan pemuda pada masa itu masih belum mendapat suntikan atau dukungan dana dari pemerintahan desa . Sehingga segala kegiatan pemuda desa seperti mengadakan perlombaan atau yang lainnya menggunakan dana yang dihasilkan dari kreatifitas pemuda itu sendiri. Karena pemuda ingin memupuk keramaian, kecerian , kebersamaan para pemuda desa kembangan seperti pada waktu itu yang menjadi desa motivator adalah desa mbulu.
Meskipun banyak sekali pemuda pada usia produktif yang pergi merantau, untungya masih ada beberapa pemuda yang mau peduli dengan aktifitas didesa sehingga desa kembangan tidak tertinggal dari desa yang lainnya, seperti kelompok yang digawangi wak' roko dan kawan - kawan selalu setia meramaikan desa.
Dengan segala kesederhanaan isi dari perayaan kemerdekaan dalam hal ini 17 Agustusan di desa kembangan. Tak lama kemudian pemerintahan petinggi Maskun, memiliki program desa yang disiarkan langsung oleh bayan matoran RT 3, yaitu tentang penumpasan seluruh rumpun bambu atau barongan yang bertitik ditengah desa. Hal tersebut untuk menghadapi program pemerintah yang berupa " Lisrik Masuk Desa ". Setelah warga beberapa kali mendapat penyuluhan dari pemerintah tentang bahaya bambu yang mengganggu kabel listrik , maka warga dengan senang hati membongkar barongan miliknya sendiri- sendiri. Apalagi ditambah pemerintah mengultimatum melalui PLN " Tidak akan dipasang listrik sebelum barongan ditengah desa benar - benar habis".
Setelah mendengar siaran dari bayan matoran para pemuda bersorak ceria, kebahagiaan tiada terkira tergambar disetiap wajah pemuda karena impian yang dinanti oleh pemuda tahun 70-an sudah terkuak didepan mata ditahun 1985. Dapat kita bayangkan ditahun - tahun sebelum adanya listrik, untuk wilayah sekaran dan sekitarnya. Hal kecil seperti memfotocopy ijazah saja harus bersusah payah pergi jauh ke kota lamongan, meskipun pada masa itu biaya fotocopy per lembar hanya 10 Rupiah.
Memang daerah kecamatan sekaran saat itu menjadi wilayah yang sangat tertinggal tentang listrik masuk desa. Pada tanggal 12 September 1985 tiang - tiang listrik mulai didirikan di didesa kembangan yang dipasang di titik - titik rencana akan dilalui kabel PLN. Dengan adanya tiang - tiang yang didirikan tersebut pemuda desa semakin percaya bahwa desa kembangan akan dialiri listrik.
Sesudah tiang listrik didirikan beberapa bulan kemudian kabel utama dipasang. Dan petinggi maskun mengumumkan siapa saja yang ingin rumahnya dialiri listrik harus segera mendaftar, memang sudah lama diimpikan listrik masuk desa sehingga warga sangat antusias mendaftarkan rumahnya untuk dialiri listrik.
Pada masa itu memang sudah banyak yang mendaftar , yang pertama mendaftar adalah golongan orang - orang yang mampu dalam segi finansial ( keuangan ) meski untuk DP pemasangan hanya 250 Ribu dan pelunasan 200 Ribu untuk daya 450 watt dengan teganan voltase 110. Namun ada golongan yang tidak berani memasang listrik , selain dari segi kurangnya ekonomi dikarena juga mereka minimnya pemahaman tenntang listrik sehingga takut akan bahaya kesetrum (tersengat) listrik.
Sebenarnya sebelum listrik masuk desa , warga desa kembangan yang bermukim dibagian embong kulon seperti Warung H. Soradi , Wak Tarsi, Wak Saumi ,Toko H. Mari dan Pokesmas sudah merasakan listrik terlebih dahulu, melalui saluran yang diambil dari warga desa Siman. Desa siman yang memanfaatkan disel sebagai tenaga listrik , yang membangun gardu listrik pada tahun 1984 berisi 2 unit disel besar yang berada di pasar siman. Warga desa siman sendiri merasakan listrik juga hanya malam hari sampai dini hari kira - kira sampi jam 2 atau 3 pagi.
Itulah gambaran awal listrik masuk desa, dan sedikit ketertinggalan desa kembangan dengan desa tetangga. Semoga dengan segala kesigapan, kesiapan pemerintahan desa saat ini . mampu menjadikan desa kembangan selangkah bahkan dua langkah lebih maju dari desa lainnya. Amiin.
Sesudah tiang listrik didirikan beberapa bulan kemudian kabel utama dipasang. Dan petinggi maskun mengumumkan siapa saja yang ingin rumahnya dialiri listrik harus segera mendaftar, memang sudah lama diimpikan listrik masuk desa sehingga warga sangat antusias mendaftarkan rumahnya untuk dialiri listrik.
Pada masa itu memang sudah banyak yang mendaftar , yang pertama mendaftar adalah golongan orang - orang yang mampu dalam segi finansial ( keuangan ) meski untuk DP pemasangan hanya 250 Ribu dan pelunasan 200 Ribu untuk daya 450 watt dengan teganan voltase 110. Namun ada golongan yang tidak berani memasang listrik , selain dari segi kurangnya ekonomi dikarena juga mereka minimnya pemahaman tenntang listrik sehingga takut akan bahaya kesetrum (tersengat) listrik.
Sebenarnya sebelum listrik masuk desa , warga desa kembangan yang bermukim dibagian embong kulon seperti Warung H. Soradi , Wak Tarsi, Wak Saumi ,Toko H. Mari dan Pokesmas sudah merasakan listrik terlebih dahulu, melalui saluran yang diambil dari warga desa Siman. Desa siman yang memanfaatkan disel sebagai tenaga listrik , yang membangun gardu listrik pada tahun 1984 berisi 2 unit disel besar yang berada di pasar siman. Warga desa siman sendiri merasakan listrik juga hanya malam hari sampai dini hari kira - kira sampi jam 2 atau 3 pagi.
Itulah gambaran awal listrik masuk desa, dan sedikit ketertinggalan desa kembangan dengan desa tetangga. Semoga dengan segala kesigapan, kesiapan pemerintahan desa saat ini . mampu menjadikan desa kembangan selangkah bahkan dua langkah lebih maju dari desa lainnya. Amiin.
Bersambung lagi ya brooo... Nantikan cerita rakyat dalam kemasan sosial
budaya desa kembangan hanya di Cangkrukke Desa Kembangan ( CDK).
Jika ada salah kata dalam penyebutan nama dan lainnya mohon maaf sebesar - besarnya,. terimksh
Jika ada salah kata dalam penyebutan nama dan lainnya mohon maaf sebesar - besarnya,. terimksh
Dirilis : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno
Lainnya : Baca cerita rakyat lainnya di link ini
No comments:
Post a Comment