Saturday, 20 February 2016

Impian Pemuda Dan Gambaran Desa Kembangan Di Tahun 70-an _ Episode 8


Persepak bola-an desa kembangan sementara mengalami kevakuman karena lapangan Embong Etan belum bisa difungsikan, masih membutuhkan perbaikan sana sini, penggurukan, pembabatan rumput liyar dan semak - semak belukar masih harus dilakukan. Bersamaan dengan itu, para pemuda  banyak yang merantau , sehingga pemuda yang tinggal didesa hanya beberapa orang saja yang aktif, jadi untuk perbaikan lapangan kurang maksimal. Pada tahun 1984 itul pula semangat  pemuda karang taruna desa kembangan mengalami kemunduran.
 
Sehingga pada tahun 1985 kegiatan pemuda terpecah menjadi dua, yaitu kubu barat masjid dan timur masjid. Tetapi yang lebih aktif adalah sebelah barat masjid, yang digawangi oleh bapak Arji, bapak  mastolik, bapak Fauzi (cak kadir), Almarmum bapak mahmud, bapak maskod, bapak wito capel dan lain - lain.

Hingga pada suatu ketika peringatan hari kemerdekaan tiba, kubu barat masjid mengadakan berbagai macam lomba , dari tarik tambang , kpruk kendil, balap karung , makan krupuk , dan lain - lain seperti lomba - lomba peringatan kemerdekan hingga saat ini. Pada tahun itulah pertama kali desa kembangan mengadakan kegatan lomba -lomba  agustusan. itupun pesertanya hanya anak - anak sebelah barat masjid.

Tahukah anda sekalian , penggagas adanya lomba - lomba peringatan kemerdekaan didesa kembangan berawal dari obrolan ringan cak fauzi (kadir culaksono ) RT 3,  dan cak mastolik RT 2. yang mana tidak mau kalah dengan desa - desa yang lainnya. Memang pada saat itu desa kembangan bisa dibilang sangat tertinggal (mlempem) dalam hal kegiatan seperti itu.

Lebih semangatnya lagi didalam kelompok ini, tergabunglah wak wa roko warga RT 1 yang saat itu menjadi penjual bakso keliling, ikut bergabung dan memeriahkan jalannya perlombaan sebagai pembawa acara. meski wa waroko yang belum lama menjadi warga desa kembangan setelah menikah dengan ibu cempluk. serta seketika itu bakso wa waroko menjadi laris dan terkenal setelah acara agustusan selesai, Dari situlah wak waroko menjadi legenda sampai saat ini.

Untuk mengadakan kegiatan seperti itu, para pemuda meminta sumbangan kepada setiap pintu warga RT 1, RT 2, dan RT 3. Karena dana untuk perlombaan dari desa tidak pernah ada sebelumnya. Dan panitia mencari tempat perlombaan , halaman yang luas terdapat di RT 3 yang sekarang ditempati ibu Hj. Wati dan Bapak Kades Mas Huda.

Meskipun kegiatan hanya dilaksanakan oleh separuh pemuda desa kembangan ( kubu barat) namun kegiatan itu berjalan sangat meriah. dari awal perlombaan hingga malam penyerahan hadiah. Malam penyerahan hadiah saat itu diselenggarakan diatas pentas yang sederhana meskipun listrik saat itu belum ada.


Bersambung lagi ya brooo... Nantikan cerita rakyat dalam kemasan sosial budaya desa kembangan hanya di Cangkrukke Desa Kembangan ( CDK).
 
Jika ada salah kata dalam penyebutan nama dan lainnya mohon maaf sebesar - besarnya,. terimksh 
 

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno

No comments:

Post a Comment