Saturday, 10 October 2015

Menyambut Kedatangan Jamaah Haji Dan Sejarah Haji Desa Kembangan


Untuk menyambut kedatangan jamaah haji asli desa kembangan pada tanggal 11 Oktober 2015, paklik prasojo kaniraras akan mengupas sejarah haji desa kembangan. Dari segi bahasa haji secara harfiah berarti menyengaja sedangkan ditinjau dari segi syariat haji berarti  adalah melakukan rukun islam yang ke lima. Jadi orang berhaji dapat diartikan , orang menyengaja datang kebaitullah untuk menunaikan rukun islam yang ke lima pada bulan yang ditentukan.

Nah yang menjadi pertanyaan kita, kenapa setiap orang yang sudah pernah menunaikan ibadah haji selalu didepan namanya mendapat gelar haji (H. Fulan) , sedangkan bila seseorang setelah melkukan atau mengamalkan ibadah yang lain sama – sama rukun islam seperti : syahadat , sholat , zakat dan puasa Romadhon kok tidak ada gelarnya. Dari sejarah islam atau tareh nabi Muhammad SAW, Dari hadist ,dan Al-Quran tidak pernah di temukan , nabi Muhammad  SAW dan parah sahabat memakai gelar haji didepan namanya. Padahal nabi Muhammad SAW setiap musim haji beliau selalu menunaikan haji semasa hidupnya.

Nah sekarang kita baru tahu, setelah paklik prasojo kaniraras bercerita tentang haji . Perlu diketahui dinegara ASEAN yang menggunakan gelar haji didepan nama seseorang hanyalah negara indonesia dan malaysia , kenapa demikian setelah selidik punya selidik kata paklik prasojo kaniraras dan sejarah telah mencatat penulisan huruf “H” atau gelar haji didepan nama seseorang yang sudah berhaji itu adalah hanya siasat politik belaka.

Pada tahun 1903 ketika pemerintahan indonesia masih dipegang kolonial belanda ( dijajah) belanda mendapat perlawanan yang sengit dari orang - orang pribumi, pemberontakan sering terjadi dimana - mana , sehingga belanda bekerjasama dengan antek - anteknya yaitu londo belangkonan (Orang pribumi yang membela belanda/ mata - mata) untuk menyelidiki klompok - klompok pemberontak dari kaum pribumi, memang banyak gerakan - gerakan kaum mudah yang melakukan pemberontakan perlawanan terhadap belanda. Setelah belanda mengetahui pemberontakan orang pribumi yang sengit dan gencar itu selalu di pimpin atau diketuai oleh orang - orang yang sudah pernah menunaikan ibadah haji.

Maka pada tahun 1903 pemerintah belanda yang berkuasa di Indonesia mengeluarkan peraturan bahwa setiap orang pribumi yang sudah menunaikan ibadah haji harus memakai gelar nama haji atau menulis huruf "H" didepan namanya. itulah siasat politik belanda agar belanda dengan mudah memantau kelompok - kelompok pergerakan yang dilakukan oleh orang - orang pribumi yang notabenya penduduknya mayoritas muslim.

Namun sayang seiring berkembangnya zaman setelah indonesia merdeka memakai gelar haji didepan nama seseorang yang sudah berhaji seakan - akan itu sudah menjadi keharusan dan lebih ironis lagi ada beberapa orang yang sudah menunaikan ibadah  haji tidak di panggil dengan haji seakan - akan tidak terima (menesu).

Paklik prasojo kaniraras setuju - setuju saja , dengan memakai gelar haji untuk seseorang yang sudah berhaji karena itu sudah menjadi tren masyarakat pada umumnya. Mudah - mudahan orang yang sudah berhaji selalu istiqomah dengan  hajinya karena telah sempurnakan syareat rukun islam dari 1 sampai 5. Karena berhaji status seseorang derajatnya diangkat oleh Allah SWT ,dari segi keimanan dan takwanya meningkat. dari segi sosial dimasyarakat disegani atau dihormati dimasyarakat. dari segi muamalat orang yang berhaji dengan ikhlas dimudahkan rizkinya. Nah dimasyarakat kita berkembang anggapan meskipun dibilang kaya raya, rumah megah , mobil mewah, harta melimpah , sawah omblah - omblah (luas), istri cantik sholehah, uang berjuta - juta, tetapi kalau belum pernah pergi haji kemekah jangan harap surga katanya.

Kembali kepokok bahasan tentang haji paklik prasojo kaniraras akan sedikit bercerita tentang haji di desa kembangan , menurut cerita kakek moyang kita dulu ada unen - unen atau semacam ungkapan orang yang waskito ( orang yang berilmu ) . Pada tahun 1940-an kakek moyang kita pernah mengatakan " Kalau dua pohon asem yang ada di keramat dekat makam yaisap dan ditelaga etan ( tepatnya sekarang lapangan voly ) itu sudah tumbang / roboh secara alami , maka orang kembangan tidak lama lagi akan ada yang naik haji" . Ternyata lah dalah benar tenan (kenyataan) .pada tahun 1950-an asem keramat ambruk secara alami kemudian selang beberapa tahun asem yang berada ditelaga etan juga ambruk .  Wow lah kok benar orang kembangan ada yang berangkat haji yaitu pada tahun 1957 , wak suwaji RT 6 dengan gelar Haji manan / Bapaknya zubair menjadi orang yang pertama naik haji. dengan cara naik kapal laut dengan waktu tempuh tujuh bulan pulang pergi.

Kemudian pada tahun 1962 wak Tarman RT 7 dengan gelar haji sukur / pak tarmiseh atau bapaknya bu hajah Sariam , setelah itu lama sekali kira - kira sebelas tahun kemudian baru ada yang berangkat haji lagi yaitu wak sajam RT 5 dengan gelar haji majid pada tahun 1973 (bapaknya ibu musa, hadi, ismail). wak sajam inilah orang kembangan yang pertama naik haji menggunakan pesawat terbang. Karena di indonesia berangkat naik haji menggunakan pesawat terbang dimulai pada tahun 1972. Pada tahun 1975 wak muntalib RT 2 dengan gelar haji Ali atau bapaknya Ibu khana dan tok ifin.

Pada tahun 1976 wak haji Trunomin RT 3 atau mbahnya Iwan kartolo, Pada tahun 1979 kali ini yang naik haji sebanyak tiga orang yaitu wak durrohman RT 5 pakdenya wak tarno RT 5, Wak kastor serta istrinya ibu tariah RT 2, ketika itu naik haji dengan ongkos Rp 1.200.000 . 

Tahun 1980 wak karnadi RT 5 (bapaknya wak masiran atau wak masdar), dan wak Suki RT 5 dengan gelar H. yusuf (bapaknya bapak sriaji ).
Tahun 1981, pak guru Sukandar RT 6 (ayah dari Bapak Asari , Cak yani dan inung ).
Tahun 1983, wak karmijan dan istri (muntimah) RT 5
Tahun 1984, wak Riadi gelar haji murtadlho dan istri (kastini) RT 7, serta menantu dan anaknya Pak asmuri atau haji wahab, istrinya (hj sumi).
Tahun 1985 wak haji mat dukun RT 6 (bapaknya malik / sulis)
Tahun 1987, pak haji jailan RT 2.
Tahun 1989, Pak senden ikhnar (bapaknya jarwo) , dan mbah ning (mbahnya mukhsin)  RT 3, serta , H. Hasan RT 3 Sewaktu masih kuliah di sana (Mekkah).

Nah untuk tahun 1990-an Mohon maaf urut - urutan tahun paklik prasojo kurang jelas karena pak lik prasojo merantau ke Amerika (o/i). Tahun 90-an , Haji zain RT 6 , kakanya bapak zuber , Haji Suwarno RT 6, Haji suaib RT 6, Haji Mat Syaid RT 3, H. Kasturi RT 3 ( bapaknya cakro aminoto) , H. wakirin RT 5, H suwidin RT 1 dan istri (HJ. Tarmu). H. Ah. Mansyur RT 2, Hj karminten , H. Karjono RT 3, H. Mudin jamal / Zainudin (Bapaknya mudin baidlowi) RT 3, Hj . Karmu RT 2 H. Kardiman RT 2, Hj basri RT 2,  Hj patmah RT 1, Haji kosnan dan istri ( Hj Sunarmi) RT 6. H. Tarngun dan istri (Hj muniah) RT 1, H. Sukadi dan istri (Hj Nik ) RT 4 serta bapak ibunya. Hj. Warisah RT 4, H suradi Ruh RT 1, H. Mukamad RT 7, H. Darmo RT 7, Hj Kasmina. H. pariadi RT 4. H. Munsari RT 5, H surat RT 5, H suwoto dan istri ( hj sariam) RT 7, H habib dan istri (hj fatimah ) RT 6, H salam dan istri (hj mukripah ) RT 6, Hj Lasima RT 6 , H, samaun RT 6 , H Tarso RT 6, Hj gendok RT 6 , H . pak guru sopyan RT 6 , H. Tijo RT 6. H. Umar dan istri (Hj. Mastiah) RT 4 , H. Roslan dan istri (Hj padilah ) RT 5, H. Carik abdul sholeh dan istri (Hj karmiati ) RT 5, Hj tarmi RT 6. H. Suwan RT 5 dan istri (hj kayamu), H. Sop Rebo RT 1, H yakub RT 3 , Hj sukarti RT 3 , Hj. Sunarti RT 2, H. Karjono RT 3, H. Abu RT 3, Hj Mari RT 1. Hj kaswan dan istri (Hj Sukama ) RT 3, Hj musriah RT 3, Hj kemi RT 5 (Istri H. Munsari). H. Dermo dan istri  serta ibu (kastinah) RT 6., Hj. sampuni dan suami (H. Amar ma'ruf) RT 7, H. Jane dan istri ( Hj Sumini) RT 2, HjTon RT 3 , H. Kasimun RT 4, Hj sop RT 3, Hj emi RT 3. Sekali lagi mohon maaf bila urutan tahunannya kurang runut atau urut paklek prasojo mohon maaf.

Pada Tahun 2000-an , warga desa kembangan masih banyak yang mampu pergi haji , H. sadi dan istri RT 5, H. Dikin RT 5 , H Kambali dan istri RT 3, H. Nasli RT 7, Hj Kastumi RT 3, H. Nadik dan isti ( Hj Siti Amina) RT 4 . Hj atmini RT 3, H sutiadi dan istri (Hj. jaemah) H Marto RT 3, H. Kastaji RT 3, Hj. Suarmi RT 2, Hj Zanah dan suami RT3, H . Maji dan istri ( Hj Matin ) RT 3 , Hj Lerwati RT 3, Hj khotijah RT 6, Hj Jainab RT 3, Hj Kasmuni RT 4, Hj Romlah RT 1 , Hj Kastiani RT 3  , Hj Munijah RT 2, H. Monawar dan istri ( Hj Ru ) , Kasmijan dan istri sun RT 3, Hj Kasiun RT 7, Hj Sumiah (Istri wak suwono ) RT 6, H. Yaskun RT 6, H.Hufron dan istri ( Hj Sri Nurrohmah) RT 3. H. Samsuri RT 5, H. Maskud atau H. seafood RT 2, Hj . wiji RT 2 , Hj Masruf RT 1, Hj. Ridwan dengan gelar H. zam zami (Asadil alam) dan istri (Hj minarti ) RT 3. H. Mas ud dan istri RT 3, Hj kartona RT 1. Hj Alfiah RT 1, H. mulkayun RT1.

Ditahun 2015 ini yang berangkat haji warga desa kembangan ada 12 orang yaitu H. Muktar dan istri ( Hj musriah) RT 4, H. Asari dan istri ( Hj Marwiah) RT 6, Hj Yaro RT 6, Hj Lemu RT 6, H. Usnawi dan istri ( Hj kama) RT 3, H. Takim nonong dan istri (  Hj Asmaliah ) RT 6. Dan yang berangkat dari surabaya adalah H. Mat said dan anaknya (H gholib) RT 3.

Dan mad Saidlah yang berangkat ketanah suci dua kali yang kedua kalinya di hajadkan untuk badal haji Mbah karlin.

Demikianlah kurang lebihnya orang kembangan yang sudah menunaikan ibadah haji dari tahun 1957 hingga tahun 2015 berjumlah 155 orang, bila ada yang terlewatkan atau salah dalam penyebutan nama , serta urutan tahun tolong ditambahkan ,. dan paklik prasojo kaniraras sekali lagi  mohon maaf yang sebesar - besarnya bila ada kesalahan dan kekeliruan. Dan yang sudah berangkat haji mendapatkan haji mabrur, semoga kita semua segera menyusul kesana (Mekah ) Amiiin.

Ada bocoran dari paklik prasojo kaniraras , ditahun 2016 nanti akan ada calon jamaah haji kurang lebih 43 orang berangkat bersama dari desa kembangan.

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno

No comments:

Post a Comment