Friday 4 September 2015

Lima Perkara Penghalang Manusia Untuk menjadi Orang Baik ( Orang Sholeh )


Jumat yang cerah  penuh dengan warna , masih di program yang sama mimbar dakwa cangkruk'e Desa Kembangan, yang di bimbing jarak jauh oleh ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur. setelah kemaren Ustadz Yusron Hasan memberi gambaran tentang " SYARAT TAUBAT DAN TANDA - TANDA ORANG BERTAUBAT " .., Nah dijumat ini Ustadz kita akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Lima Perkara Penghalang Manusia Untuk menjadi Orang Baik ( Orang Sholeh ) ".

Monggo ngaji jarak jauh bagi warga desa kembangan baik anggota lama atau baru bersama Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Setiap orang di dunia ini pasti ingin menjadi orang yang baik, sholeh dan rajin beribadah namun demikian tidak semua orang bisa menjadi orang sholeh bahkan cenderung menjadi orang yang jelek dan rusak dalam kehidupannya dan yang penyebab semua itu ada lima yaitu:

1. Menerima kebodohan

Merasa tenang hatinya dengan kondisi keilmuan yang dimiliki dan tidak pernah berusaha untuk belajar dan memahami tentang ilmu khususnya ilmu agama, hal ini bisa menjadi penghalang manusia untuk menjadi orang baik karena ketika orang itu tidak berilmu maka dalam melakukan kebaikan dia tidak akan punya tuntunan sehingga ibadahnyapun tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena itulah Rosulullah SAW bersabda :

نوم العالم افضل من عبادة الجاهل 

Artinya: Tidurnya orang berilmu itu lebih utama daru pada ibadahnya orang bodoh
Dalam Hadits yang lain disebutkan:
 
فضل العالم على العابد كفضل القمر على الكواكب

Artinya: keutamaan orang berilmu dengan orang ahli ibadah ( tanpa didasari ilmu ) itu seperti keutamaan Bulan Purnama mengalahkan bintang - bintang yang lain. 

Karena itu kita harus terus belajar sesibuk apapun kegiatan kita setiap hari, dan belajar itu tidak harus di sekolah atau di pondok tapi dimanapun tempatnya kita tetap bisa belajar ( termasuk di media sosial ).

2. Serakah terhadap dunia

Sudah menjadi tabiat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan harta yang dimilikinya, namun demikian bukan berarti kita boleh serakah terhadap harta dengan memperbanyak mengumpulkan uang dan sejenisnya, karena bila kita serakah terhadap dunia maka kita terkadang akan menggunakan semua cara untuk mendapatkan dunia sampai hilang rasa malu kita dan akhirnya timbullah kejahatan yang bermacam - macam, dalam sebuah Hadits Rosulullah SAW bersabda:

حب الدنيارأس كل خطيئة
Artinya : Cinta dunia adalah pokok dari segala kesalahan

3. Bakhil terhadap kelebihan harta yang dimiliki

Sebagian harta yang kita miliki adalah merupakan hak orang lain karenanya kita harus mensedekahkan sebagian harta yang kita miliki kepada orang lain agar harta kita bisa menjadi bersih dari hak orang lain Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat: 103

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

karena janganlah kita kikir dan merasa berat untuk mensedekahkan harta kita lebih2 untuk kepentingan agama dan masyarakat sebab bila kita kikir dan merasa berat untuk bersedekah itu akan membuat harta kita tidak berkah.

4. Riya' dalam beramal
Syarat utama diterimanya amal manusia adalah harus Ikhlas yaitu memurnikan niatnya dalam beramal semata2 karena Allah SWT karena itu bila seseorang beramal dengan riya' amalnya akan tertolak dan itu bisa merusak keimanan seseorang sebagaima sabda Rosulullah SAW

الرياء الشرك الأصغر

Artinya : riya' itu termasuk syirik kecil
jadi bila sifat riya' itu dibiarkan ada pada diri kita maka akan bisa merusak keimanan kita.
5. Mengagumi pendapatnya sendiri

Ini penyakit yang sangat berbahaya dan biasanya menyerang orang - orang berilmu, dia merasa bahwa pendapatnya adalah yang paling benar dan merasa dirinya yang paling pandai akhirnya akan menganggap remeh orang lain, karena menganggap remeh orang lain akhirnya tdak akan perrnah mau mendengarkan pendapat dan nasehat orang lain, padahal Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat Ali Imron ayat: 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

semoga kita bisa membersihkan diri kita dari lima perkara di atas, Amiin

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber: نصائح العباد karya : Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

No comments:

Post a Comment