Thursday, 31 December 2015

Renungan Malam Menjelang Tahun Baru (2016)_Bersama Paklik prasojo Kaniraras


Renungan malam menjelang tahun baru. Dengan berakhirnya bulan desember sudah dapat dipastikan langsung berganti bulan januari persisnya tgl 31 Desember pukul 00.00, malam itu juga langsung beraalih tanggal 1 januari, ini lah yang disebut perayaan tahun baru, biasanya pesta hura -hura, hiburan digelar dimana - mana, bunyi terompet bersautan, pesta kembang api yang meriah untuk menandai pergantian tahun meluncur ke awang - awang dengan warna-warni nan indah, dari anak - anak, remaja, pemuda, dan orang dewasa semua larut dalam perayaan pergantian tahun malam itu, begitu pula lara pedagang makanan baik yang restoran maupun yang kaki lima seperti warung pecel lele, soto, nasgor, bakso, mie ayam, seafood, dll biasanya semua ikut kelarisan bahkan tidak sedikit pedagang yang rela menututup warungnya hingga subuh, itu terjadi hampir diseluruh kota - kota besar di indonesia.
Yang menjadi pertanyaa paklik prasojo kaniraras kenapa perayaan pergantian tahun atau malam tahun baru masehi yang notabene adalah tahunnya orang - orang non muslim begitu meriah dan penuh hura - hura yg diirayakan oleh masyarakat indonesia baik yang muslim maupun non muslim begitu sangat ramai dan meriah sampe - sampe aparat kepolisian jauh - jauh hari sudah mengantisipasi untuk mengamankan malam tahun baru.

Memang tahun masehi lebih populer yang menurut orang - orang non muslim , tahun baru dimulai dari lahir nya isa al masih itu tidak bisa kita pungkiri lagi karena sudah menjadi pedoman tahun dunia diabad modern ini yang berdasarkan penanggalan peredaran matahari. Berbeda dengan tahun hijriyah yaitu tahun khusus untuk orang islam yang perhitungannya dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW, dari makkah ke madinah dan perhitungan penanggalan yang berdasarkan beredarnya bulan mengelilingi bumi, dan setiap tahunnya pasti selisih 10 hari dengan tahun masehi, cara perayaannya pun berbeda biasanya perayaan tahun baru islam tepatnya 1 muharam / 1 suro diperingati secara khidmat dan khusyu' diisi dengan doa - doa atau shalawat nabi. Ya sudah biarlah tahun apa saja yang jelas itu semua hanya lah untuk menandai suatu kurun waktu yang masing - masing punya bilangan 12 bulan sehingga disebut 1 tahun.
Yang menjadi renungan paklik prasojo kaniraras adalah sudakah kita berfikir atau mengoreksi diri kita dalam mengarungi kehidupan ini sementara waktu terus berlalu merambat, merangkak menuju titik akhir yang pasti kehidupan ini ada batasnya, memang setiap pergantian tahun secara matematika umur kita bertambah tetapi pada hakikatnya usia atau jatah hidup kita semakin berkurang dengan kata lain setiap hari kita beranggsur mendekati ajal. Sementara disisi lain kita setiap hari disibukkan dengan urusan duniawi yang mana hidup dizaman modern sekarang ini kebanyakan orang - orang hanyalah mengejar dan mencari uang dan uang yang banyak, tapi paklik prasojo kaniraras percaya dan berharap kepada segenap anggota CDK semuanya disamping kita sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup jangan sampai lupa marilah kita barengi beribadah kepada Allah SWT, sehingga hidup ini bisa berjalan seimbang dunia dapet akhirat slamet itulah harapan kita.
Setelah merayakan pesta tahun baru biasanya tanggal 1 januari banyak yang bangun kesiangan ada pula yang punya agenda plesiran atau wisata ke tempat - tempat yang sudah direncanakan, dan untuk selanjautnya pasti kita menapaki perjalanan hidup diawal tahun yang penuh harapan yang lebih baik lagi daripada tahun kemarin, kadang - kadang kita terlena dan hampir - hampir tak kita sadari bahwa umur kita telah setahun lebih yang kita habiskan ditanah rantauan, bagi yang merantau itu paklik prasojo kaniraras memaklumi karena untuk mencari penghidupan yang lebih baik dalam 1 tahun , paling - paling kita menikmati hidup dikampung halaman hanya seminggu atau dua minggu ketika mudik lebaran saja.
Tetapi kalo boleh memilih hidup ini paklik prasaja kaniraras lebih senang hidup dikampung di desa, suasana desa yang damai, aman, sejuk, aktivitas desa yang alami, pagi -pagi ke sawah pulang sore, lalu maen volley ada waktu santai kita bisa nongkrong diwarung kopi tinggal pilih warung kopi wak kholik, pak tari, warung kopi joko, warung kopi kamil , warung kopi asal - asalan dan warkop yang lainnya, juga  bila ba'da magrib atau isya ada yang mengundang kita slametan atau kenduren lebih mengena dalam segi perut atau religi serta sosialnya . Pokoknya hidup didesa itu lebih santai dan sambil menikmati nikmatnya beribadah, tetapi ya itu pak lik prasojo kaniraras tidak punya uang banyak tidak bisa beli mobil seperti dulur - dulur yang ada dirantauan,  ya biarlah paklik prasojo hidup didesa sambil mengabdi untuk desa walaupun hanya dengan kerjabakti yang penting hidup itu harus ada manfaatnya bagi org lain dan sekitar karena kita sebagai makhluk sosial.
Sementara pak lik prasojo didesa berkawan dengan orang - orang yang setia pada tanah kelahiran seperti, marko_mono, arif uye, baedlowi modin, syuhada, amri palu, rudi wak pake, bawi alexander, rusdi inilah kawan - kawan paklik prasojo yang juga disebut kawan bujang lapuk atau jejaka tua pak lik prasojo sendiri juga heran kenapa kawan - kawan ini seneng hidup membujang dan ada juga jejaka yang sudah agak tua tetapi belum disebut bujang lapuk diantaranya Mulyadi sastro dikempit , solikhin masita, ali kucing, azhar/kastar, irawan rt 6 dan lain - lain tetapi mereka hidup dirantauan padahal sering banyak uztad yang memberi saran cepat - cepat lah menikah sebelum terlambat tetapi bagaimana lagi wong itu sudah menjadi pilihan mereka dan pak lik prasojo selalu berdoa semoga kawan - kawan yang disebut diatas agar cepat mendapat jodoh.
Perlu diingat hidup ini tidak bisa memilih karena sudah digariskan yang Maha kuasa tetapi untuk menjadi baik atau jadi buruk itu adalah pilihan, maka marilah kita berusaha untuk jadi orang yang lebih baik. Demikian sedikit renugan dari paklik prsojo kaniraras ada kurangnya, salah kata mohon maaf yg sebesar - besarnya.

Penulis : Paklik prasojo kaniraras

Friday, 25 December 2015

Pentingnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

 
Setelah beberapa hari kemarin pak lik prasojo sedikit menyinggung tentang Maulid Nabi dilihat dari sisi sosial dan budaya,.  seperti di kutip dari isi kemasannya " Untuk lebih jelas dan lebih detail lagi semoga ustadz kang Yusron Hasan Bin Haji Ahmad Manshur bersedia mengupas dan menjabarkan tentang maulid Nabi karena beliau lah yang lebih memahami dan kompeten di bidang agama islam " ..

Monggo memperdalami ilmu islam melalui ngaji jarak jauh di mimbar dakwa cangkruk'e desa kembangan bersama ustadz Yusron Hasan Bin H, Ah . Mansur.... Monggo!

 
 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Sudah menjadi tradisi di kalangan umat Islam kalau setiap Bulan Robiul Awwal selalu ramai kegiatan dalam memperingati kelahiran Rosulullah SAW. padahal sebenarnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu bisa diadakan kapanpun dan tidak harus diadakan hanya pada Bulan Robiul Awwal saja, seorang ahli syair mengatakan:

 ولواناعملناكل حين لأحمد مولداقدكان واجب 

Artinya: Dan jika kita berusaha dalam sepanjang masa Karena memperingati kelahiran Nabi maka wajib hukumnya. 

Peringatan Maulid Nabi memang merupakan hal yang baru bahkan baru ada setelah lima ratus tahun Rosulullah SAW wafat, namun bukan berarti hal itu tidak boleh dilaksanakan, selama kegiatan yang dilakukan dalam peringatan Maulid Nabi itu tidak bertentangan dengan syariat islam maka peringatan maulid nabi itu diperbolehkan bahkan dianjurkan.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW antara lain: dengan bersedekah, pembacaan maulid dan memperbanyak membaca Sholawat.

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa ada seorang pemuda sedang naik kuda menabrak anak seorang raja sampai meninggal dunia, pemuda itupun akhirnya dibawa kehadapan raja untuk diadili, sebelum dibawa ke hadapan Raja pemuda tersebut berjanji akan mengadakan peringatan maulid Nabi bila dia terbebas dari hukuman raja, keanehanpun terjadi ketika pemuda tesebut dibawa kehadapan raja, raja yang semula murka tiba-tiba tersenyum dan pemuda itupun dibebaskan dari hukuman mati bahkan dia mendapatkan uang seratus dirham dari raja untuk digunakan sebagai biaya dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam salah satu sabdanya Rosulullah SAW mengatakan:

 من صلى علي واحدة صلى اللّٰه عليه عشرصلوات وحط عنه عشر خطيئات ورفع له عشر درجات  
  ( رواه البخاري )

Artinya: Barang siapa membaca sholawat atasku sekali saja, maka Allah SWT memberinya sepuluh rahmat, menghapus sepuluh kesalahannya dan mengangkatnya sepuluh derajat ( HR. Imam Bukhori Peringatan maulid Nabi merupakan salah satu bukti kebahagiaan kita atas lahirnya Rosulullah SAW dan barang siapa merasa senang dengan kelahiran Rosulullah SAW maka orang tersebut akan mendapatkan pertolongan Rosulullah SAW besuk di hari kiamat sekalipun dia adalah orang kafir.

Diterangkan bahwa paman Rosulullah SAW yang bernama Abu Lahab selalu mendapatkan keringanan siksaan di alam kubur bahkan mendapatkan sedikit minum setiap hari senin, karena Abu Lahab merasa senang hatinya ketika mendengar bahwa Rosulullah SAW telah lahir, rasa senang Abu Lahab itu diwujudkan dengan memerdekakan budak beliau yang bernama tsuwaibah. Bila orang kafir saja mendapatkan manfaat karena kebahagiannya atas kelahiran Rosulullah SAW. bagaimana dengan orang mukmin? Karena itu jangan sampai kita tidak mengadakan peringatan Maulid Nabi sekalipun dengan cara yang sederhana sesuai kemampuan kita masing-masing.

Dari beberapa keterangan di atas jelaslah bagi kita bahwa Rosulullah SAW adalah rahmat untuk semua alam sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiya' ayat: 107

 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ 

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Demikian semoga bermanfaat, Amiin.

 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis: Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur 
Sumber: 1. مختار الأحاديث النبوية karya: Assayyid Ahmad Al-Hasyimi 
             2. Beberapa kitab salaf
 Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan 

Wednesday, 23 December 2015

Acara Mauilid Nabi Muhammad SAW , dilihat dari sosial budaya oleh Paklik prasojo kaniraras



" Tiga (3) hal yang aku takuti akan menimpa umatku setelah aku tiada : Kesesatan sesudah memperoleh pengetahuan , fitnah - fitnah yang menyesatkan dan sahwat perut dan kemaluan ". (HR Ar Ridha).
 
Mauilid nabi Muhammad SAW tahun ini di peringati pada tanggal 24 Desember 2015 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul awal, dimasyarakat dan mungkin di lingkungan sekitar kita, jika kita cermati sering terjadi friksi dan gesekan, mulai dari yang ringan hingga ke gesekan yang keras tentang klaim sebagian kelompok yang paling ahli dalam meneladani sunnah Nabi Muhammad SAW, karena saking semangatnya mengaku sebagai kelompok yang paling benar.

Ini kondisi yang sangat memprihatinkan maka jika kita baca hadist diawal pada tulisan ini dengan seksama, betapa kesesatan setelah mendapat pengetahuan terlihat begitu jelas. Untuk mengetahui mana kelompok yang benar dan mana kelompok yang salah sebenarnya mudah saja kita kembalikan pada Al Qur'an dan As sunnah, kita lihat dalil -dalil yang ada, apakah sebuah ibadah yang dilaksanakan itu berlandaskan dalil Al Qur'an dan hadist, atau hanya hasil proses kreatif manusia dizaman itu.

Inilah pentingnya memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Dan alhamdulillah remaja masjid desa kembangan setiap tahunnya selalu menggelar acara maulid nabi dan pada tahun ini remaja masjid desa kembangan beserta takmir insya Allah  akan memperingati maulid nabi pada tanggal 3 Januari dengan acara pengajian yang diisi oleh kiyai dari rembang jateng.

Disisi lain ada suatu kelompok yang mempunyai sudut pandang berbeda bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa perayaan maulid seperti itu adalah perayaan yang bid'ah karena dizaman nabi Muhammad SAW tidak ada peringatan maulid. Selama peringatan maulid itu tidak dipahami sebagai ibadah maka memperingatinya boleh - boleh saja.

Maulid nabi Muhammad SAW adalah momentum dakwah yang baik untuk kembali mengingatkan umat tentang pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW. Perintah meneladani nabi Muhammad SAW juga disampaikan di dalam Al Qur'an yang artinya : sungguh telah ada pada diri Rasullah itu suri tauladan yang baik bagimu (bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak yang mengingat Allah) (al ahzab 21).

Dari segi sosial bermasyarakat momentum maulid nabi saw kita jadikan sebagai ukuwah islamiyah yaitu kita saling mempererat persaudaraan antar muslimin muslimat dalam kelangsungan beribadah dan kekompakan islam. Maka dimomen maulid nabi SAW perlu kita ingatkan tentang apa itu definisi ibadah. Ibadah itu adalah sebuah perbuatan yang diperintahkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an dan juga hadist qudsi dan dicontohkan pelaksanaannya oleh Nabi Muhammad SAW, maka disebut sebagai ibadah jika perbuatan amaliyah itu berlandaskan dalil. Dan disebut bid'ah (menambah -nambahi) jika yang kita lakukan itu tidak bersumber pada dalil yang ada. sehingga degan cara pemahaman seperti itu gesekan - gesekan antar kelompok yang satu dengan yang lain dapat diselesaikan dengan dialog, selama kedua belah pihak obyektif dan bersedia mematuhi dalil - dalil yang shahih.

Semoga dimomentum Maulid Nabi Muhammada SAW dimasjid desa kembangan tahun ini umat islam didesa kembangan menjadi lebih baik, guyup rukun dan istiqimah dalam meneladani sunnah nabi SAW. Untuk lebih jelas dan lebih detail lagi semoga ustadz kang Yusron Hasan Bin Haji Ahmad Manshur bersedia mengupas dan menjabarkan tentang maulid Nabi karena beliau lah yang lebih memahami dan kompeten di bidang agama islam. 

Dan mohon maaf ulasan seperti ini sebenarnya bagiannya kang yusron dan pak lik prasojo kaniraras sebenarnya hanya di sosial budayanya saja. Terimakasih.

Penulis : paklik prasojo kaniraras 
Sumber : paklik prasojo dan pakdhe guno

Sunday, 20 December 2015

Pristiwa Mantenan Dan Hilangnya Tradisi Angkat Jodang


Sudah sejak zaman dulu bila memasuki bulan maulid atau robbiulawal dimana - mana banyak menggelar hajatan , khususnya hajatan mantenan, begitu pula didesa kembangan pada bulan tersebut biasanya selalu menggelar acara hajatan mantenan.

Seiring dengan berkembangnya zaman dibarengi pula dengan majunya tekhnologi, pola pikir manusiapun berubah begitu drastis sesuai dengan pradaban dunia masa kini. Didesa kembangan dan sekitarnya pada zaman dulu, orang mempunyai hajatan mantenan masih berpegang teguh pada adat, tradisi, budaya ,dan norma agama yang sangat kental atau menjaga kearifan lokal. Naman adat, tradisi , budaya itu semua lambat laun mulai luntur , pudar tergilas oleh kemajuan zaman.

Disini paklik prasojo akan berusaha sedikit merefres tentang  tradisi hajan manten jaman dulu , karena dibalik rangkaian kegiatan mantenan jaman dulu , ternyata banyak menyimpan arti filosofi yang sangat luhur bagi kelangsungan kehidupan sosial bermasyarakat.

Berikut ini adalah rangkaian pada kegiatan mantenan khususnya di desa kembangan dan sekitarnya pada jaman dulu :

Rangka awal biasanya pihak laki - laki menanyakan kepada pihak perempuan yang dikehendaki dengan tujuan untuk saling menjodohkan anaknya, karena memang jaman dulu rata - rata pernikahan adalah hasil dari musyawarah perjodohan. Tetapi ada juga perjaka yang naksir perawan dengan caranya sendiri. Namun tetap orang tua laki laki yang lebih dulu menanyakan kepada pihak perempuan untuk meneruskan keinginan perjaka tersebut.

Kemudian pihak perempuan menyetujui maka orang tua si pihak perempuan memberi jawaban kepada pihak keluarga laki laki dengan ditemani beberapa sanak saudara sambil membawah oleh - oleh : Lemet , katol , wingko, gemblong ,dan gedang , yang populer didesa kembangan dengan sebutan NDO - DOK LAWANG , atau dengan bahasa kemenyeknya ( sekarang ) LAMARAN.

Dalam pertemuan malam ndo-ndok lawang itu kedua belah pihak bermusyawarah untuk menentukan hari pernikahan calon penganten, dan biasanya jaman dulu para orang tua kebanyakn memilih bulan maulud. Karena rentang waktu ndo - dok lawang dengan hari pernikahan itu relatif , dan tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak . Ada yang berjarak 1 tahun , 6 bulan dan 3 bulan. Untuk menentukan hari pernikahan kedua bela pihak saling menawarkan hari dan pasarannya untuk disesuaikan dengan hari lahir calon penganten. Bila sudah ada kata sepakat atau deal maka keluarga perempuan segera pamit pulang.

Bagi keluarga laki - laki yang mendapat oleh - oleh berupah Lemet , katol , wingko, gemblong ,dan gedang , cepat - cepat segera membagikan kepada tetangga , sanak saudara dengan rata , agar menjadi pertanda bahwa anak laki - lakinya sudah ada yang PEK MANTU , atau melamarnya.

Dengan tradisi seperti itulah maka didaerah lamongan khususnya desa kembangan dan sekitarnya , timbul anggapan bahwa pihak perempuan yang melamar laki - laki . tidak seperti lazimnya didaerah lain, laki -laki yang melamar perempuan. Memang orang lamongan jaman dulu masih berpegang teguh cerita legenda ande - ande lumut.

Disini paklik prasojo akan sedikit bercerita tentang ande ande lumut . Dikisahkan pada cerita legenda ande - ande lumut bahwa mbok rondo ndadapan mempunyai lima orang gadis yang bernama , 1 klenting abang , 2 kleting ijo , 3 kleting biru , 4 kleting ungu dan yang paling bungsu 5 kleting kuning. Kelima putri mbok rondo tersebut ingin menjadi istri putra raja yang bernama ande - ande lumu yang mengadakan sayembara untuk mencari istri. Keleting abang , ijo , biru dan ungu waktu itu berangkat bersamaan untuk melamar ande - ande lumut , yang mana meninggalkan sibungsu kleting kuning. Dan akhirnya kleting kuning menyusul sendiri untuk melamar. Keempat kleting yang lebih dulu berangkat, dan mau nyebrang bengawan sudah tidak ada perahu, akhirnya bertemu dengan makhluk halus yang menjelmah sebagai yuyu kang kang, yuyu kang kang menawarkan jasa untuk menyebrangkan keempat kleting dengan syarat minta upah ciuman ( ambung) , dan keempat kleting menyetujuinya. Sesampai ditempat ande ande lumut keempat kleting menyatakan niatnya untuk melamar ande - ande lumut . namun tidak ada satupun yang diterima , karena ande - ande lumut sudah mengetahui bahwa keempat kleting ini sisa dari yuyu kang kang (sudah dicium yuyu kang - kang ). 

Keleting kuning yang menyusul juga bertemu yuyu kang - kang tetapi kleting kuning tidak mau untuk disebrangkan , dengan pusaka yang diberikan oleh mbok rondo ndadapan sebelum berangkat, kleting kuning bisa nyebrang bengawan dengan sendirinya . Akhirnya sampai juga ketempat ande - ande lumut dan langsung menyatakan niatnya untuk melamar ande- ande lumut , karena ande - ande lumut mengetahui kleting kuning yang tidak mau disebrangkan oleh yuyu kang - kang maka ande - ande lumut langsung menerima dan dijadikan seorang istri. inilah sedikit cerita tentang legenda ande - ande lumut untuk masyarakat lamongan.

Kembali kepokok bahasan hajatan manten jaman dulu di desa kembangan , zaman dulu hajatan digelar dengan sangat sederhana dan masih berpegang pada adat tradisi yang adi luhung. Seperti ndo - dok lawang memang sampai saat ini masih ada tetapi banyak hal - hal yang sudah dilupakan karena zaman sudah moderen semua ingin yang lebih praktis.

Ketika menggelar hajatan manten biasanya ada tarop (tenda), tarop jaman dulu terbuat dari kajanag yaitu ghedeg yang tipis tetapi sekarang sudah moderen yang berbentuk tenda biru bahkan berwarna - warni. Tarop = Ditotoh cek murop , yang artinya semua ditata rapi agar bersemangat yang memimiliki hajatan khususnya kemantennya. Dan biasanya zaman dulu disekeliling tarop  dihiasi dengan janur kuning , Janur kuning = Jan - jane Entuk Nur wening ,yang artinya Calon kemantin sudah mendapat petunjuk cahaya yang terang. Didepan tarop ada tebu , Tebu = Anteb ing kalbu , Artinya diharapkan keteguhan hati kemantin menjadi mantab. Di samping tebu juga ada cengkir kuning ( gading ) , Cengkir = Kencenge pikir , artinya diharapkan manten harus memiliki pikiran kuat serta lurus untuk membina rumah tangga. Dan yang terakhir didepan tarop ada godong ringin. Godong ringin = Sing keri ojo kepingin = Jika sudah bersuami istri dikemudian hari jangan terpikat yang lain. Itulah ornamen penghias tarop yang tidak hanya untuk memeriakan hajatan , namun orang tua jaman dulu menyematkan doa pada perlambang ornamen tersebut untuk kedua mempelai, tapi di jaman sekarang sudah jarang kita jumpai.

Sajian dalam acara kemanten jaman dulu banyak sekali macamnya seperti, Gapit jeber, Gapit klutung , Opak, Krecek ( Rengginang), Carangan, Retteh, Kenaren, Bakaran, Keceput , Onde - onde, Madu Mongso, Kripi, Rangin, Arang - arang Getas, Kucur , dan Gemblong. Namun sekrang hilang satu persatu dan digantikan makanan super praktis yaitu dengan Indomie.

Untuk kelangsungan dalam pagelaran hajatan zaman dulu para pelandang ( membantu sukarela ) sangat semangat, kompak, dan rukun sekali. Ketika tarup  sudah berdiri para pelandang rame - rame membagi tugas. Ada yang meminjam cangkir, piring ke tempat rumah pak RT karena barang - barang tersebut disimpan disana sebagai asset RT. Ada juga yang meminjam Meja dan kursi (Dingklik)  ke para tetangga sekitar. Bagi pelandang ibu - ibu ada yang diberi tugas meminjam tenong, Tenong adalah wadah jajan yang digunakan pada saat cinjo manten setelah resepsi, dan membawahnya di atas kepala. Itulah gambaran keguyupan peristiwa pelandang jaman dulu , dan bila dilihat dari sisi ekonomi lebih irit dari pada sekarang yang mengandalkan pinjam / sewa.

Akad nikah jaman dulu selalu datang ke KUA , di Kecamatan dengan diantar sanak saudara serta sebagian pengiring beramai - ramai, kecuali pada hari minggu Akad nikah harus mendatangkan Naib kerumah. Jaman dulu hiburan di acara hajatan manten hanya nanggap corong atau speaker yang memutar lagu - lagu bergendre orkes melayu. Sedangkan yang memiliki corong tanggapan adalah Wak H. Majid RT 5 atau H. sajam ayahanda Ismail dan Doel Hadi. dan sebagai operatornya adalah Almrhum H. soleh / Wak carik (blum jadi carik) RT 5. Selang beberapa tahun kemudian H. Suwoto RT 7 menyusul memiliki Corong Tanggapan. Dengan Tanggapan Corong yang memutar musik berulang - ulang itu sudah cukup menjadikan acara menjadi meriah, karena waktu itu sound system belum ada.

Kedua mempelai pengantin hanya duduk di kursi seadanya dan memasang wajah bahagia serta sedikit malu - malu kucing. Karena pada saat itu kuade belum populer. Dan kebanyakan pengantin putri dirias oleh juru rias yaitu ibu Rohmah ibunya Cak Hari RT 1. Bila ibu rohmah mendapat order rias manten , meskipun saat itu tidak membuka salon, jauh - jauh hari pihak manten putri harus sudah  memberi kabar terlebih dahulu kepada ibu rohma karena biasanya sebelum merias kemantin ibu rohma selalu menjalankan ritual puasa terlebih dahulu. Dengan alasan agar ketika merias manten wajah penganten diharapkan menjadi bersinar mengeluarkan aura yang dahsyat.

Memang kuade / pelaminan sudah ada pada jaman dulu, namun melihat kemampuan ekonomi keluarga manten khususnya didesa kembangan tidak mampu untuk menyewa kuwadhe.. dan jaman dulu memang ada yang dikuwadhe didesa kembangan, orang kembangan pertama kali yang di kuwadhe adalah Mbak Khotimah Putrinya pak kahar RT 6 ketika menikah dengan Yono keponakannya mbah mun jari. dari mojoagung  yang aslinya tinggal di RT 7, Pada Tahun 1973.

Untuk penganten putra yang berangkat ke tempat pengantin putri zaman dulu selain membawah tikar , bantal , kasur , dibarengi juga pengiring yang banyak dan di rombongan belakang pasti ada pasukan mikul Jodang. Dan paklik prasojo sendiri juga sering sekali menjadi pasukan mikul Jodang. Jodang adalah tempat atau wadah yang terbuat dari kayu jati yang diukir rapi, berbentuk seperti peti , berfungsi untuk wadah oleh - oleh atau makanan yang dibawah oleh kerabat penganten putra. Jika penganten putra memiliki krabat yang amat banyak maka dapat dipastikan membawah jodang yang banyak pula , dari 10 - 20 jodang. Isi Jodang sendiri hanya 2 macam makanan ,misalnya , gemblong sama pisang , Opak sama krecek , Kucur sama rangin , kenaren sama bakaran , dan kombinasi lain - lainnya. Jodang = Nek wes ndue bojo ojo begadang , yang memiliki arti , Kalo sudah bersuami istri jangan suka keluyuran sendirian, dikhawatirkan gampang tergoda orang lain. Istilah sekarang selingkuh.

Tetapi Jodang sekarang sudah hilang, dan diganti dengan kotakan kardus sedikit hiasan yang diangkut dengan mobil. Berkatan para pengiring jaman dulu juga sangat unik sekali ,. makanan yang ditaroh dalam tumbu , tumbu sendiri adalah wadah yang terbuat dari daun lontar yang bertutup, lalu diikat dengan janur, karena jaman itu belum ada tas kresek. Sedangkan tas kresek baru diproduksi pada sekitar tahun 1980.

Manten Putra jaman dulu punya pedoman atau semboyan lima  (5) M, yaitu , Madep, Mantep , Manut, Marang Moro Tuo. Karena masih berpegang teguh dengan adat sopan santun atau keluguan. Tetapi jaman sudah moderen Pedoman / semboyan manten kini berubah , Manten sekarang berpedoman pada M 27. Yaitu , Madep , Mantep , Mangan , Melu, MoroTuo. Morotuo, Mergawe, Mantu, Malah, Mire. Mertuo, Menesu, Mantu, Malah , Mesam, Mesem, Mertuo, Mureng, Mureng, Mantu, Minggat, Muleh, Morotuo ,Mati, Mantu, Melu, Marisi.

" Mantu yang berarti di eman-eman cek menehi putu, Morotuo yang berarti Moro - moro dadi Tuo".

Demikianlah cerita tradisi manten jaman dulu yang mulai memudar, hingga hilangnya judang disekitar tahun 80-an, bila ada kurang lebihnya paklik prasojo mohon maaf sebesar -besarnya.

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras

Saturday, 19 December 2015

Kegiatan Safari Religi 2015 _ Desa Kembangan

 
Di penghujung tahun 2015 setelah terlibat dalam segala hal kegiatan desa, dan disibukkan dengan penyelenggaraan pemerintahan yang begitu padat, pada tanggal 19 Desember 2015 warga desa kembangan menutup kegiatan akhir tahun dengan bersafari Religi.
 
 
Safari religi kali ini melibatkan segenap perangkat desa, para pemuka agama , tokoh masyarakat, guru ngaji , LPM, BPD, serta beberapa Pemuda warga desa kembangan. Armada ziarah menggunakan 1 bus pariwisata 60 tempat duduk. Bisa dibayangkan keramaian , kenersamaan mereka.


Kegiatan yang berwarna siraman rohani tersebut memiliki beberapa tujuan tempat ziarah. dari Sunan Ampel sampai Sunan Muria. Total terhitung berziarah ke delapan wali.


Bisa digambarkan rute ziarah di mulai dari do'a bersama dikantor Balaidesa ..Kemudia berangkat ke sunan Ampel, setelah berziarah dan berdoa disana perjalanan dilanjut ke sunan Maulana Malik Ibrahim. Dari situ dilanjutkan kembali ke sunan Giri. dari sunan giri ke sunan derajat. Setelah itu berziarah ke Asmoro Konde. Safari dilanjutkan ke Muria , para peziarah menginap disana, baru pagi harinya mereka naik kemuria. Perjalanan dilanjutkan ke Demak dan ke kadilangu , dan di tutup dengan berziarah ke sunan Bonang.


Ziarah dilaksanakan selama 2 hari itu memiliki salah satu tujuan , selain sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat dan keberhasilan menjalankan segala kegiatan dan pembangunan desa selama tahun 2015, juga sebagai media lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.
 
 
Anggaran kegiatan didapat dari sisa dana setiap kegiatan yang diselenggarakan didesa kembangan , sampai terkumpul dana yang cukup untuk kegiatan . Jadi untuk transport peserta tidak dipungut biaya sepeserpun. bahkan ada ongkos untuk jajan.
 
 
Dengan kegiatan seperti ini pula , mampu menjadi pembalut kebersamaan antar warga , baik muda tua anak anak , ibu - ibu dan juga bapak - bapak. Kebersamaan dalam safari Religi.
 
 
Semoga kegiatan seperti ini selalu ada disetiap tahunnya, dan melibatkan seluruh warga desa kembangan . Amiiiin

Friday, 18 December 2015

PERISTIWA DAHSYAT DIBALIK KELAHIRAN ROSULULLAH SAW




" Tak kenal maka tak sayang ",., Begitu Pepatah lamanya ,., Untuk itu dikesempatan kali ini , masih dimimbar dakwa cangkru'e desa kembangan dan tetap bersama Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur. Pada kemasan kali ini Ustadz akan membahas sebuah kemasan yang berjudul " PERISTIWA DAHSYAT DIBALIK KELAHIRAN ROSULULLAH SAW " ... Semoga dengan ngaji jarak jauh ini, kita semakin kenal, semakin sayang kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW ,. dan nantinya kita mendapat Syafaat dari Beliau di hari Akhir.. Amiin


Monggo ngaos jarak jauh bersama Ustadz Yusron Hasan ,...!


السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Semua orang islam, baik itu laki-laki,perempuan, tua, muda bahkan anak-anak ketika di tanya siapa Nabi-mu dan kapan Nabi Muhammad SAW dilahirkan? Pasti mereka akan dengan tegas menjawab, Nabiku adalah Nabi Muhammad SAW dan Nabi Muhammad lahir pada bulan Robiul Awwal Tahun Gajah. Namun ternyata di antara kita banyak yang belum tahu tentang peristiwa dahsyat di balik kelahiran Rosulullah SAW.

Menurut pendapat yang shoheh Rosulullah SAW memang lahir pada hari senin di waktu fajar, tanggal dua belas bulan Robiul Awwal Tahun Gajah, sebagian pendapat mengatakan kelahiran Rosulullah SAW bertepatan dengan penyerangan bala tentara Abrahah yang ingin menghancurkan ka'bah, sebagian pendapat mengatakan setelah penyerangan bala tentara Abrahah. Imam Al-Qurthubi mengataka bahwa: kelahiran Rosulullah SAW bertepatan dengan lima puluh hari setelah peristiwa penyerangan ka'bah oleh bala tentara Abrahah sehingga tahun tersebut dikenal dengan istilah tahun Gajah. Peristiwa tersebut diabadikan oleh Allah dalam surat Al-Fiil ayat 1-5 yang berbunyi:

 بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

 أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ 


Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

 أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ 

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?

 وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ 

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

 تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ 

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

 فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ 

lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Rosulullah SAW dilahirkan dengan mengangkat pandangannya ke langit, meletakkan kedua tangannya ke bumi, bercelak denga indah dan sudah dikhitan, namun sebagian pendapat mengatakan dikhitan oleh kakek Beliau yaitu: Abdul Mutholib pada hari ke tujuh setelah kelahiran Beliau.

Dari dua pendapat tersebut bisa diambil satu kesimpulan bahwa: ketika dilahirkan Rosulullah SAW memang sudah dikhitan namun belum sempurna, kemudian kakek Beliau menyempurnakan khitannya pada hari ke tujuh dari kelahiran Beliau. Tentang jalan lahir yang dilewati oleh Rosulullah SAW para Ulama' juga berselisih pendapat, sebagian mengatakan jalan lahirnya adalah seperti kebiasaan manusia pada umumnya dan sebagian pendapat mengatakan jalan lahirnya adalah di bawah pusar ( semacam operasi cesar ) namun kemudian menutup seketika setelah Rosulullah SAW lahir.

Ketika malam hari menjelang kelahirannya Ibunda Rosulullah SAW yaitu Sayyidah Aminah menyaksikan segerombol burung yang paruhnya terbuat dari permata berwarna merah menaungi kamar Sayyidah Aminah, burung-burung tersebut membentangkan sayapnya seperti permata yang berwarna hijau. Semua itu adalah sebagai penghormatan kepada Rosulullah SAW dan sebagai pertanda kemulian Beliau Rosulullah SAW. 

Peristiwa yang tak kala dahsyatnya adalah padamnya api di negeri persia yang dijadikan sesembahan oleh orang-orang majusi selama ratusan tahun dan runtuhnya bangunan-bangunan tinggi kaisar Romawi.

Sebelum Rosulullah SAW dilahirkan syetan-syetan diizinkan oleh Allah SAW untuk bisa menembus luar angkasa, namun ketika Rosulullah SAW lahir syetan dilempari dengan bintang-bintang yang bisa membakar para syetan sehingga syetanpun tidak bisa naik ke luar angkasa. 

Demikian sekelumit kejadian dahsyat yang terjadi dibalik kelahiran Rosulullah SAW. semoga bermanfaat untuk semua, Amiin.

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur 
Sumber : 1. نور الظلام karya : Syaikh Muhammad Nawawi 
               2. مولد الديبعي karya: Al-Imam Al-Jalil Abdur Rohman Ad-Diba'i
 Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan 

Thursday, 10 December 2015

KARAKTER MANUSIA DALAM BERINTERAKSI DENGAN SESAMA



Masih dalam indahnya keguyupan warga desa kembangan, dan admin yakin semua masih semangat untuk ngaji jarak jauh pada mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan bersama ustadz Yusron hasan Bin H. Ah. Mansur. Kali ini Ustadz akan membawakan kemasan yang berjudul " KARAKTER MANUSIA DALAM BERINTERAKSI DENGAN SESAMA" .

Monggo ngaos sareng ustadz Yusron ,.,!!

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin bisa hidup sendiri dan selalu harus berinteraksi dengan orang lain, Imam Al-Ghozali mengatakan bahwa ada tiga karakter yang dimiliki oleh manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya yaitu:
1. Karaktet Malaikat yang mulia.

Yaitu: orang yang selalu melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain dan menyenangkan hati orang lain.

Bermanfaat untuk orang lain itu bisa dengan ilmu, harta, tenaaga ataupun dengan do'a baik untuk orang lain, orang yang punya karakter seperti ini adalah orang terbaik sebagaimana sabda Rosulullah SAW yang berbunyi :

 خير الناس انفعهم للناس
 
Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat kepada manusia
2. Karaktet Binatang dan benda-benda padat

Yaitu: orang yang tidak bisa diharapkan manfaatnya namun dia juga tidak membahayakan atau mengganggu orang lain.
Dalam pandangan umum dia adalah orang yang dianggap jelek namun kejelekannya itu tidak berimbas pada Masyarakat karena dia memang dia tidak pernah menggannggu orang lain tapi hidupnya juga tidak pernah memberi manfaat pada orang lain.

3. Karakter kalajengking, ular dan binatang buas yang berbahaya
Yaitu: orang yang tidak bisa diharapkan kebaikannya sama sekali dan dia sukanya membuat onar di kalangan masyarakat.

Karakter yang ke tiga ini biasanya dia suka berbuat kejelekan, selain itu dia suka mengganggu ketenangan dan ketentraman mayarakat umum baik di jalan, di rumah atau bahkan di tempat ibadah.

Sebisa mungkin kita harus bisa menjadi seperti yang nomor satu, dan jangan sampai kita turun ke derajat yang nomor tiga, paling tidak bila kita tidak bisa bermanfaat untuk orang lain maka janganlah kita menjadi bencana bagi orang banyak.

Ibnu Athoillah mengatakan bahwa karakter orang yang baik adalah orang yang mempunyai karakter seperti lebah, yaitu: selalu hinggap di tempat yang baik dan yang dimakannya juga hanya perkara yang baik, saat hinggap dia tidak akan merusak tanaman, tidak akan menyengat bila tidak diganggu dan yang keluar dari perutnyapun juga perkara yang baik yaitu: madu
Allah SWT. berfirman dalam surat An-Nahl ayat: 67 dan 68

وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُون ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
 
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."Manusia".

Demikian terima kasih.

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : 1. بداية الهداية karya: Syaikh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Am-Ghozali
Sumber : 2. تاج العروس karya : Syaikh Tajuddin Ibnu Athoillah As-Sakandari