Friday, 16 March 2018

Rukun Sholat Janazah



Alhamdulillah siang ini kita masih bisa mengikuti ngaji jarak jauh sareng ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur. Semoga ngaji jarak jauh dimimbar dakwa cangkrue desa kembangan ini selalu istiqomah.. Dan langsung saja ustad Yusron akan menyampaikan kemasan yang berjudul "Rukun Sholat Janazah".

Monggo ngaos sareng ustadz Yusron..


Rukun Sholat Janazah

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 
بسم اللّٰه الرحمن الرحيم 
فصل ، أركان صلاة الجنازة سبعة الأولى النية الثاني أربع تكبيرات الثالث القيام علي القادر الرابعة قراءة الفاتحة الخامس الصلاة على النبي صلى اللّٰه عليه وسلم بعد الثانية السادس الدعاء للميت بعد الثالثة السابع السلام 

Artinya:  Rukun Sholat janazah itu ada tujuh, pertama adalah niat ke-dua adalah empat takbir, ke-tiga adalah berdiri bagi yang mampu, ke-empat adalah membaca Surat Al-Fatihah, ke-lima adalah membaca Sholawat atas Nabi sesudah takbir yang ke dua, ke-enam adalah membaca do'a untuk mayit sesudah takbir yang ke tiga, ke-tujuh adalah mengucapkan salam.

Keterangan :

Sholat jenazah memang berbeda dengan sholat yang lain karena tidak ada ruku’sujud, ataupun yang lain dan sholat jenazah itu hanya mempunyai tujuh rukun yaitu :

1. Niat

Maksudnya : orang yang melakukan Sholat jenazah harus berniat untuk melakukan Sholat Jenazah dan harus menyatakan tentang kefardluannya sekalipun tanpa menyatakan fardlu kifayah dan tidak diharuskan untuk menyatakan siapa mayit yang disholati.

Niat itu harus bersamaan dengan takbirotul Ihrom, untuk Imam bila ingin mendapatkan keutamaan sholat berjamaah maka dalam niatnya harus berniat untuk menjadi Imam dan bila tidak berniat untuk menjadi imam maka tidak mendapatkan keutamaan jama'ah sedangkan makmum harus berniat menjadi makmum.

Salah satu contoh niat sholat janazah adalah:

أصلي على هذا الميت فرض كفاية مأموما لله تعالى  

( Usholli alaa haadzal mayyiti fardlo kifayatin ma'muuman lillahi ta'ala) 

Artinya:  Aku niat sholat atas mayit ini fardlu kifayah sebagai makmum karena Allah ta'ala

2. Empat kali Takbir

Maksudnya : dalam  sholat jenazah itu minimal harus terdapat empat kali takbir ( termasuk takbirotul Ihrom ),

Apabila takbirnya kurang dari empat maka tidak sah sholatnya sedangkan bila takbirnya lebih dari empat ( lima, enam dst. ) maka sholatnya masih sah sekalipun penambahan takbir itu dilakukan dengan sengaja, karena hakekat sholat jenazah itu adalah dzikir sehingga boleh ditambah namun tidak boleh dikurangi.

3. Berdiri bagi yang mampu

Maksudnya : bagi orang yang mampu berdiri maka sholat jenazah harus dilakukan dengan berdiri, sedangkan yang tidak mampu berdiri maka boleh dilakukan dengan duduk ataupun yang lain.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Maksudnya : membaca tujuh ayat surat Al-Fatihah atau bila tidak mampu membaca Surat Al-Fatihah maka boleh membaca tujuh dzikir sebagai pengganti Surat Al-Fatihah.

Untuk bacaan Surat Al-Fatihah itu tidak harus dilakukan setelah takbir yang pertama, jadi bisa dilakukan sesudah takbir ke-dua bersama dengan membaca sholawat, bisa juga dlakukan sesudah takbir yang ke-tiga bersama dengan membaca do’a untuk mayit, bahkan boleh juga dibaca sesudah takbir yang ke-empat namun yang paling baik adalah dibaca sesudah takbir yang pertama.

5. Membaca Sholawat atas Nabi sesudah takbir yang ke-dua

Maksudnya : membaca Sholawat kepada Rosulullah SAW, dan yang lebih sempurna adalah ditambah dengan sholawat untuk Sahabat dan keluarga Rosulullah SAW.

contoh bacaan sholawat terpendek adalah: 

اللهم صل على سيدنا محمد 

6. Membaca do’a untuk mayit sesudah takbir yang ke-tiga

Maksudnya : mendo’akan mayit dengan do’a yang berhubungan untuk akherat,

Contoh do'a untuk mayit adalah: 

اللهم اغفر له  وارحمه وعافه واعف عنه

( Allahumma ighfir lahuu warhamhuu wa'aafihii wa'fu anhu )

7. Membaca salam

Maksudnya : mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri  sebagaimana sholat yang lain.
sebelum mengucapkan salam disunatkan untuk membaca do"a berikut ini:

اللهم لاتحرمنا أجره ولاتفتنا بعده واغفر لنا وله

(   Allhumma laa tahrimna ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa wa lahuu )

NB: Bila mayitnya perempuan maka kata هذا الميت   ( haadzal mayyiti ) dalam niat diganti dengan هذه الميتة  (  haadzihil mayyitati )dan dlomir ه  ( huu/hii ) yang terdapat dalam doa untuk mayit diganti dengan ها ( haa ).

والله أعلم بالصواب 
والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 
Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber:  كاشفة السجا  karya:  Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi

No comments:

Post a Comment