Friday, 28 July 2017

Tingkatan Niat dalam Sholat



Masih di indahnya ngaji jarak jauh sareng ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur, di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan . Langsung saja ,. kali ini ustadz Yusron akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Tingkatan Niat dalam Sholat ".



Monggo ngaos sareng ustadz Yusron....


Tingkatan Niat dalam Sholat

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

فصل : النية ثلاثة درجات ان كاننت الصلاة فرضا وجبت قصد الفعل والتعيين والفرضية وان كانت نافلة مؤقتتة كراتبة او ذات سبب وجبت قصد الفعل والتعيين وان كانت نافلة مطلقا وجبت قصد الفعل فقط الفعل أصلى والتعيين ظهرا اوعصرا والفرضية فرضا

Artinya : Niat ( Dalam Sholat ) itu ada tiga tingkatan 1. Bila Sholatnya adalah Sholat Fardlu maka wajib menyengaja perbuatan, menyatakan ( nama Sholatnya ), dan menyebutkan kefardluannya 2. Bila Sholatnya adalah Sholat Sunat yang ditentukan waktunya seperti Sholat Rowatib ( Sholat yang mengiringi Sholat Fardlu/qobliyah dan ba’diyyah ) atau Sholat Sunat yang mempunyai sebab maka wajib menyengaja untuk melakukan (Sholat ) dan menyatakan ( nama Sholatnya ) 3. Bila Sholatnya adalah Sholat sunat Mutlak maka hanya wajib menyegaja untuk melakukan Sholat. Yang dimaksud menyengaja melakukan Sholat adalah kalimat : أصلى , yang dimaksud menyatakan ( nama Sholat ) adalah : kalimat ظهرا اوعصرا, sedangkan yang dimaksud dengan menyebutkan kefardluannya adalah kalimat : فرضا

Keterangan :

Ada tiga tingkatan niat ketika melakukan Sholat yaitu :

    1.      Untuk Sholat Fardlu ( Dhuhur, Ashar, Mghrib, Isya’ dan Shubuh ) maka niatnya harus mengandung tiga unsur yaitu :

a.       Menyengaaja sholat, Maksudnya dalam hati harus ada niat untuk melakukan Sholat  yaitu kalimat : أصلى ( Aku Sholat )

b.      Menyatakan tentang nama Sholatnya, maksudnya dalam niatnya harus disebutkan tentang nama Sholat yang dikakukan misalkan untuk Sholat Dhuhur maka dalam niatnya harus ada lafadh:ظهرا, untuk Sholat Ashar maka dalam niatnya harus ada kata  عصر

c.       Menyebutkan tentang kefardluan sholat yaitu kalimat :  فرضا

Contoh niat secara singkat adalah : أصلى فرض الظهر لله تعالى

Sedangkan menyebutkan jumlah rakaat sholatnya dalam niat itu hukumnya sunat,  menyandarkan niat kepada Allah SWT seperti kalimat  لله تعالى itu hukumnya juga sunat sebab dengan sendirinya kalau Ibadah ( termasuk Sholat ) itu pasti niatnya karena Allah SWT sekalipun tidak disebutkan dalam niatnya, begitu pula pernyatan menghadap kiblat dalam niat seperti kalimat مستقبل القبلة itu hukumnya juga sunat.

      2.      Untuk Sholat Sunat Yang sudah ditentukan waktunya misal : Sholat  Rowatib atau Sholat yang dilaksanakan karena ada sebab misal : Sholat Tahiyyatul Masjid, Sholat Janazah dan Sholat Sunat Wudlu ( Sholat yang dilakukan setelah melaksanakan wudlu ) maka niatnya harus memiliki dua unsur yaitu :
a.       Menyengaja sholat yaitu kalimat : أصلى

b.      Menyatakan tentang nama Sholatnya misalkan sholat janazah maka dalam niatnya harus ada lafadz :جنازة   

    3.      Untuk Sholat Sunat Mutlak ( Sholat yang tidak ditentukan waktunya ) maka niatnya hanya mengandung satu unsur saja yaitu :   Menyengaja sholat misal kalimat :  أصلى


 والله اعلم بالصواب 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : كاشفةالسجا karya : Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi

No comments:

Post a Comment