Friday, 21 July 2017

Rukun-Rukun Sholat Bag-2




Masih di indahnya ngaji jarak jauh sareng Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan , kali ini ustadz melanjutkan ngaji minggu kemarin dengan judul "Rukun - Rukun Sholat Bag - 2" .

Monggo ngaos sareng Ustadz Yusron.....



Rukun-Rukun Sholat Bag-2

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم

9.      Sujud dua kali,

Dimulai dengan meletakkan ke-dua lutut di bumi ( tempat Sholat ), kemudian letakkan ke-dua telapak tangan lalu dahi dalam keadaan terbuka ( tidak boleh tertutup oleh kain baik surban, rukuh ataupun yang lain, bila memungkinkan maka hidung juga harus menyentuh tempat sujud.

Untuk laki-laki ke-dua siku harus direnggangkan dari ke-dua lambung dan perut harus diangkat dari ke-dua paha, sedangkat untuk perempuan sebaliknya ke-dua siku harus dirapatkan dengan lambung dan perut harus dirapatkan dengan ke-dua paha.

Dalam meletakkan telapak tangan ketika sujud ke-dua telapak tangan diluruskan dengan pundak dan jari jari agak direnggangkan ( tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang).

Dalam setiap raka’at sholat ada dua kali sujud dan caranya adalah sama baik untuk sujud yang pertama ataupun untuk sujud yang ke-dua.

10.  Thuma’ninah dalam sujud,

Yaitu : tenangnya seluruh anggota tubuh saat sujud, untuk bisa tenang maka kita disunatkan membaca سبحان ربي الأعلى وبحمده dan disuntkan untuk membacanya dalam jumlah ganjil ( dua, tiga, lima tujuh dan seterusnya ) namun bila kita sebagai Imam dianjurkan untuk tidak membacanya lebih dari tiga kali agar tidak memberatkan makmum.

11.  Duduk di antara dua sujud,

Maksudnya adalah duduk untuk memisah di antara dua sujud dalamsetiap rakaat, walaupun sholat sunat tetap harus ada duduk di antara dua sujud, ukuran paling pendek dalam duduk di antara dua sujud adalah lurusnya semua anggota badan dengan posisi duduk ( duduk iftirosy ) sedangkan untuk menyempurnakan duduk di antara dua sujud adalah dengan ukuran membaca do’a

رب اغفرلي وارحمني واجبرني وارزقني واهدني وعاف ني واعف عني

12.  Thuma’ninah dalam duduk di antara dua sujud,

Yaitu : tenangnya seluruh anggota badan dengan ukuran sebagaimana do’a di atas.

Yang harus kita ketahui lagi adalah bahwa : duduk di antara dua sujud itu termasuk rukun yang pendek, karena itu bila terlalul lama dalam do’a ( melebihi do’a yang diterangkan dalam hadits ) sehingga setara dengan tasyahhud yang paling pendek maka sholatnya batal. Seperti halnya ketika kita I’tidal maka bila I’tidal lamanya melebihi bacaan Surat Al-fatihah maka Sholatnya juga batal.

13.  Tasyahhud akhir,

Sekalipun dalam sholat hanya ada satu tasyahhud seperti sholat shubuh dan sholat witir maka tasyahudnya tetap disebut sebagai tasyahhud akhir, dan dalam tasyahhud harus terdapat minimal empat macam bacaan yaitu :

a.       Penghormatan kepada Allah SWT, minimal adalah kalimat : ألتحيات لله
b.      Salam kepada Rosulullah SAW yaitu :   السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته
c.       Salam untuk hamba-hamba Allah SWT yaitu :السلام علينا وعلى عبادالله الصالحين
d.      Bacaan dua kalimah syahadat yaitu :أشهد أن لااله الاالله وأشهد أن محمدا رسول الله

14.  Duduk dalam tasyahhud akhir,

Maksudnya : bacaan tasyahhud itu harus dilakukan dalam keadaan duduk, begitu pula bacaan sholawat yang terdapat dalam tasyahhud akhir dan bacaan salam yang pertama itu juga harus dilakukan dalam keadaan duduk.

15.  Membaca sholawat atas Nabi SAW dalam tasyahhud akhir,

Bacaan sholawat paling pendek adalah: أللهم صل على محمد واله  dan boleh juga membaca صلى الله على محمد atau صلى الله على رسوله ataupun صلى الله على النبي tapi tidak boleh mengganti kata محمد  dengan kata أحمد karena ini adalah bacaan sholawat dalam sholat sehingga harus lebih berhati-hati, dan sempurnanya bacaan sholawat adalah bila kita tambah dengan sholawat ibrohimiyyah.

16.  Mengucap salam,

Yang termasuk rukun sholat adalah salam yang pertama ( ke-kanan ) sedangkan salam yang ke-dua adalah sunat hukumnya.

Bacaan salam untuk mengakhiri sholat adalah : ألسلام عليكم ورحمة الله  dan tidak boleh dengan ucapan سلام عليكم ورحمة الله  juga tidak boleh dengan ucapan ألسلام عليكما ataupun dengan ucapan   ألسلام عليهمataupun   ألسلام عليه atau sejenisnya.

Saat  mengucapkan salam harus disertai dengan menoleh ke kanan dengan ukuran sekiranya bagian pipi kita bisa terlihat oleh orang yang ada di belakang kita, dan ketika mengucapkan salam disertai dengan niat keluar dari Sholat dan  mengucapkan salam kepada orang dan para malaikat yang ada di samping kita.

17.  Tertib ( berurutan ).

Maksudnya : harus berurutan dalam melakukannya mulai dari niat sampai dengan membaca salam.

والله اعلم بالصواب
واالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
                Sumber 1.     كاشفة السجاKarya : Muhqammad Nawawi bin Umar Al-jawi
                                  2.   بداية الهداية Karya : Syaikh Abu Hamid Al-Ghozali

No comments:

Post a Comment