Friday, 12 May 2017

Syarat-Syarat Sahnya Sholat



Masih di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan ,. dan masih juga dengan Ustadz kita Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur yang tidak bosan - bosannya memberikan kita kajian - kajian ilmu yang insyaAllah sangat bermanfaat didunia ataupun diakhirat. Kali ini ustadz Yusron hasan akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Syarat - syarat sahnya Sholat ".


Monggo ngaos jarak jauh sareng Ustadz Yusron Hasan...


Syarat-Syarat Sahnya Sholat

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
فصل :شروط الصلاة ثمانية طهارة الحدثين والطهارة عن النجاسة في الثوب والبدن والمكان وسترالعورة واستقبال القبلة ودخول الوقت والعلم بفرضيتها وان لايعتقد فرضا من فروضها سنة واجتناب المبطلات

Artinya : Syarat-syarat melaksanakan Sholat itu ada delapan 1. Bersih dari dua hadats ( besar dan kecil ) 2. Bersih dari najis dalam, pakaian, badan dan tempat 3. Menutup aurat 4. Menghadap qiblat 5. Masuknya waktu 6. Mengetahui tentang ke fardluannya Sholat 7. Tidak meyakini bahwa salah satu fardlunya  sholat adalah sunat 8. Menjauhi perkara-perkara yang membatalkan sholat

Keterangan :

Syarat adalah suatu perkara yan harus terjadi sebelum melakukan pekerjaan, begitu pula syarat sah sholat itu juga harus sudah terjadi ketika akan melaksanakan sholat dan agar sholat itu sah maka harus memenuhi delapan syarat yaitu:

1.    Bersih dari dua hadats ( besar dan kecil )

     Maksudnya orang yang akan sholat harus tidak sedang menanggung hadats kecil ataupun hadats besar ( untuk pengertian ke-duanya ان شاء الله di episode berikutnya )

2.  Bersih dari najis dalam , pakaian, badan dan tempatnya

            Harus bersih dari ke-tiga najis dalam tiga perkara yaitu :

a.       Pakaian yaitu : seluruh yang menempel di badan baik ikut bergerak ataupun tidak ikut bergerak ketika melakukan gerakan sholat,
b.      Seluruh anggota badan baik yang terlihat ataupun tidak terlihat selama itu termasuk anggota badan bagian luar ( termasuk mulut, telinga dan mata )
c.       Tempat yaitu : sebatas tempat yang diinjak dan disentuh ketika berdiri, ruku, sujud dan duduk, sedangkan tempat di sekelingnya tidak diharuskan bersih dari najis, namun hukumnya makruh bila tempat sekitar orang sholat ada najisnya.

            3.    Menutup aurat

     Seluruh aurat harus tertutup dan tidak terlihat baik oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain ( untuk batasan ke-duanya ان شاء الله di episode berikutnya )

            4.    Menghadap qiblat

     Untuk orang yang sholat di dekat ka’bah maka harus secara yakin menghadap kiblat sedangkan untuk orang yang jauh dari ka’bah maka menghadap kiblatnya adalah dengan perasangka ( seperti di Indonesia maka menghadap ke barat agak condong sdikit ke utara ).

     Bagi orang yang sholat sambil berdiri ataupun duduk yang harus menghadap ke kiblat adalah dada orang yang sholat dan bukan wajah saat sedang berdiri ataupun duduk, dan ketika ruku’ atau sujud maka yang harus menghadap kiblat adalah bagian atas badan. Sedangkan bagi orang yang sholat sambil tidur maka yang harus menghadap kiblat adalah wajah dan bagian depen badan.

           5.    Masuknya waktu.

Untuk sholat yang sudah ditentukan waktunya maka harus dilakukan di dalam waktunya dan tidak boleh dilakukan sebelum atau sesudah lewat dari waktunya kecuali adala alasan yang memperbolehkan ( lihat kembali mimbar jum’at episode sebelumnya ).

Mengetahui masuknya waktu itu bisa dengan keyakinan ( seperti adanya adzan ) ataupun dengan prasangka ( misal bagi orang yang jauh dari kampung atau ketika mendung dan tidak ada adzan sama sekali )

           6.    Mengetahui tentang kefardluannya Sholat

Harus mengetahui bahwa sholat itu hukumnya fardlu ( untuk yang lima waktu ) dan ini berlaku bagi semua orang yang akan melaksanakan sholat.

           7.    Tidak meyakini bahwa salah satu fardlunya  sholat adalah sunat

     Tidak menganggap rukun sholat yang berupa ucapan ataupun perbuatan ( gerakan ) yang dilakukan dalam sholat itu hanya sunat untuk dilakukan. ( untuk macam-macam rukun sholat  ان شاء الله di episode-episode berikutnya )

        8.      Menjauhi perkara-perkara yang membatalkan sholat.

     Tidak boleh melakukan perkara-perkara yang bisa membatalkan sholat seperti : terlalu memperpanjang rukun yang pendek dengan sengaja dan lain-lain .



والله اعلم بالصواب

واالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Penulis : Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur
Sumber : : كاشفةالسجا  karya  : Syaikh  Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi

No comments:

Post a Comment