Friday, 20 January 2017

Rukun Mandi



Alhamdulillah di jumat ini kita masih bisa mengikuti ngaji jarak jauh di mimbar dakwa cangkru'e Desa Kembangan sareng ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur, kali ini ustadz akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Rukun Mandi "..

Monggo ngaos sareng ustadz Yusron...


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

فصل : فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء


Artinya : Fardlunya mandi itu ada dua yaitu 1. Niat 2. Meratakan air ke seluruh badan.


Keterangan :

Dalam melakukan mandi wajib ataupun mandi sunat ada dua hal yang harus dilakukan agar mandinnya tersebut sah dan bernilai ibadah, dua hal tersebut merupakan rukun mandi yaitu :

1. Niat

Yaitu berniat untuk melaksanakan mandi sunat atau mandi wajib.

Untuk niat mandinya bisa secara khusus, misal kalau orang junub maka niatnya adalah niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari junub, kalau orang haidl atau nifas maka niatnya adalah niat mandi untuk menghilangkan haidl atau nifas, bisa juga niat secara umum misalkan niat mandi wajib atau niat mandi untuk sholat.

Bila hanya sekedar niat mandi saja tanpa menyebut sebagai mandi wajib maka hadats besarnya tidak bisa hilang, begitu pula misalkan niatnya adalah mandi sunat maka hadats besarnya juga tidak bisa hilang, tapi bila niatnya mandi wajib maka sekaligus bisa mendapatkan kesunatan misal : ada seorang melaksanakan mandi wajib pada hari jum’at maka niatnya boleh hanya niat mandi wajib tapi kalau niatnya hanya niat mandi jum’at maka masih wajib mandi lagi untuk menghilangkan hadats besar.

Salah satu contoh niat mandi wajib adalah :

نويت الغسل لرفع الحدث الاكبر فرضا لله تعالى

( Nawaitul Ghusla lirof’il hadatsil akbari fardlon lillahi ta’la )

Artinya : aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardlu karena Allah ta’ala

Tempat niat saat mandi wajib juga tidak harus ketika pertama kali membasuh bagian anggota tubuh baik itu bagian bawah tubuh, bagian tengah tubuh ataupun bagian atas tubuh, namun boleh di tengah-tengah baru niat mandi tapi yang terhitung adalah basuhan setelah ada niatnya sedangkan basuhan yang dilakukan sebelum niat itu masih belum terhitung mandi jadi harus dibasuh ulang.

2. Meratakan air ke seluruh tubuh

Yaitu : menyiramkan air ke seluruh anggota tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.

            Termasuk yang harus dibasuh adalah kuku, bulu bulu yang ada di sekujur tubuh dan kulit yang ada di bawah rambut, tapi tidak diwajibkan membasuh bulu hidung kecuali bila ada najis di dalamnya. Diwajibkan juga membasuh kepala dzakar ( hasyafah ) dan kulit yang menutupinya sekalipun seandainya hasyafah  masih tertutup oleh kulit ( karena itulah bagi laki-laki diwajibkan khitan.

Selain dua rukun mandi di atas ada beberapa kesunahan yang bisa kita lakukan saat mandi untuk menyempurnakan mandi kita yaitu :


      1. Membaca Basmalah

Yaitu : Membaca basmalah dengan niat dzikir saat akan memulai menyiramkan air ke tubuh

      2.      Menghilangkan kotoran yang ada di badan

Bila kotoran yang ada itu bisa hilang dengan hanya mandi maka bisa langsung disiram sambil mandi dan hukum membersihkannya sebelum mandi adalah sunat, sedangkan bila kotoran yang ada itu tidak bisa hilang saat mandi dan menghalangi air sampai ke kulit maka wajib dihilangkan terlebih dahulu sebelum mandi dan menghilangkan kotoran tersebut merupakan syarat mandi ( dilakukan sebelum mandi ), baik kotoran tersebut suci seperti sperma atau najis seperti : madzi dan lain-lain

      3.      Wudlu sebelum mandi

Wudlu sebagaimana ketika akan sholat atau yang lain hanya saja untuk membasuh kakinya bisa diakhirkan ketika selesai mandi.

     4.      Menyiram masing-masing bagian tubuh dengan tiga kali siraman

    5.     Membersihkan sela-sela rambut dan jari-jari baik  jari tangan ataupun jari kaki sambil menyiramkan air ke bagian tersebut.

     6.      Memulai dengan anggota sebelah kanan dan Memulai dari bagian atas

Bagian tubuh yang disiram adalah bagian kanan terlebih dahulu dan dimulai dari kepala sampai ujung kaki

    7.      Menggosokkan tangan atau sabun ke seluruh anggota tubuh. sekalipun sudah tidak ada kotoran yang menempel

     8.      Menghadap kiblat

Sekalipun kamar mandinya tidak menghadap ke kiblat tapi saat mandi kita disunatkan menghadap kiblat.

     9.      Mandi ditempat yang tidak memercikkan air ( mudah meresap air )

Usahakan ketika mandi tempatnya adalah tempat yang mudah meresap air atau paling tidak airnya mudah mengalir agar tidak memercik lagi ke bak mandi atau ke tempat lain.

     10.  Menutup tempat mandi dan berada di tempat sepi

Bila mandinya di tempat terbuka maka memilih tempat yang sepi, tertutup dan jauh dari keramain

     11.  Menjadikan tempat air yang luas di sebelah kanan sedangkan yang sempit di sebelah kiri

     12.  Tidak minta bantuan orang lain tanpa udzur

Air kita siramkan sendiri ke seluruh tubuh kita tanpa bantuan orang lain kecuali ada udzur seperti tangannya tidak bisa menyiramkan atau sejenisnya

     13.  Membaca dua kalimat syahadat di akhir mandi

     14.  Berkumur 
  
     15.  Menghisap air melalui hidung

Berkumur dan menghisap air melalui hidung ini adalah selain berkumur dan menghisap air saat wudlu sebelum mandi karena keduanya merupakan sunat tersendiri ketika mandi.

     16.  Hemat air secukupnya

Maksudnya : tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan air.

     17.  Meneliti dua lubang telinga dan lekukan-lekukan pada kulit

Ke-dua lubang telinga diusahakan untuk dibersihkan dan terkena air begitu juga lekukan-lekukan yang ada pada kulit karena termasuk anggota badan luar yang juga harus terkena air.

والله اعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Penulis             : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber            :1. كاشفةالسجا  karya  : Syaikh  Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi
                         2.كفاية الاخيار  karya : Imam Taqiyyuddin Abu Bakar bin Umar Al-Husaini


No comments:

Post a Comment