Friday, 2 September 2016

BAHAYA TELINGA


Setelah jum'at lalu ustadz yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur menyampaikan kemasan yang berjudul " Bahaya Mata ",  Pada mimbar dakwa cangkru'e desa kembangan, kali ini ustadz akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Bahaya Telinga ".

Monggo ngaos jarak jauh bersama Ustadz Yusron Hasan..

 السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته 


Kita diberi nikmat dengan telinga adalah agar kita mau mendengarkan bacaan-bacaat ayat suci Al-Qur'an dan al-hadits, mendengarkan pengajian dan nasehat-naseht dari para Ulama' dan ke dua telinga kita harus kita jadikan sebagai sarana untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi besuk di akherat.

Ada beberapa perbuatan yang harus kita jaga, agar tidak kita dengarkan dengan kedua telinga kita antara lain :

1. Mendengarkan hal-hal yang bersifat bid'ah Yaitu , mendengarkan perkara-perkara yang tidak diajarkan dalam islam dan bertentangan dengan agama Islam seperti ; mendengar suara terompet, seruling dana alat-alat lain yang menjadikan kita lupa kepada Allah SWT.

2. Mendengarkan orang yang sedang menggunjing Yaitu : mendengarkan orang-orang yang sedang menggunjing orang lain sekalipun apa yang digunjingkan itu sesuai dengan fakta, dan bila yang digunjingkan itu tidak sesuai dengan fakta maka disebut dengan fitnah , kita harus tahu bahwa yang mendapatkan dosa bukanlah hanya orang yang menggunjing tapi orang yang mendengarkanpun mendaatkan dosa yang sama. Dalam sebuah Hadits disebutkan :

 أن المستمع أحد ألمغتابين 

Artinya : Orang yang mendengarkan ( gunjingan ) itu adalah salah satu dari dua orang yang sedang menggunjing.

3. Mendengarkan hal-hal yang jelek Yaitu : mendengarkan perkara-perkara yang tidak patut didengarkan oleh orang seperti : mengumpat, mencibir orang lain, mendengarkan lagu-lagu yang bahasan dan isinya tidak sesuai dengan syari'at islam, mendengarkan tentang cerita-cerita yang termasuk dalam kategori pornografi dan lain-lain.

4. Mendengarkan orang yang sedang membahas hal-hal sesuatu yang tidak benar Yaitu : mendengarkan berita-berita atau kabar bohong yang tidak punya dasar seperti : infotainment yang tidak didasari dengan fakta dan bukti-bukti yang dibenarkan.

5. Menyebut-nyebut kejelekan orang lain Yaitu: Mendengarkan orang-orang yang sedang menyebut kejelekan orang lain yang sebenarnya harus ditutupi dan dirahasiakan.

Bila ke dua telinga kita kita gunakan untuk mendengarkan perkara-perkara di atas berarti kita telah menjadikan nikmat yang semestinya bisa membawa kita ke dalam kebahagiaan menjadi perkara yang akan membawa kita kepada kesengsaraan abadi. Yang dilarang secara langsung adalah mendengarkan secara langsung ke lima perkara di atas dengan sengaja, sedangkan bila kita sedang berjalan-jalan kemudian terdengar ke lima perkara dia atas maka masih dimaafkan karena kita mendengarkannya adalah tanpa kesengajaan, namun demikian kita harus segera beranjak dari tempat di mana kita mendengar karena bila kita tetap berada ditempat semula berarti kita sudah sengaja untuk mendengarkannya. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi ke dua telinga kita dari mendengarkan perkara-perkara di atas, Amiin 

Demikian semoga bermanfaat, Amin

 والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur 
Sumber : مراقى العبودية Karya : Syekh Muhammad Nawawai bin Umar Al-Jawi

No comments:

Post a Comment