Wednesday, 8 April 2015

Berniaga Dan Berdo'a Menurut Islam _ Tanya Jawab Warga Desa Kembangan (TJ00001)


Sesuai perkembangan zaman yang serba instan, dari makanan sampai tinggal muter kran bila butuh air. dengan adanya hal serba instan itu di takutkan ada warga desa kembangan mengambil jalan pintas untuk memperoleh rizki, mengingat hampir semua warga adalah wiraswasta.

Warga bertanya :

Bagaimankah tata cara berniaga menurut islam dan Do'anya, agar mencegah warga kita dari kemusrikan ?

Untuk do'a , banyak doa yang bertuliskan arab tetapi artinya mengarah kemusrikan intinya menjerusmuskan, itu bagaimana kang?

Pergi ke dukun itu hukumya apa kang? pergi kedukun meminta do'a terus si dukun memberi semacam garam dan semacam azimat atau lafal - lafal arab itu bagaimana?

Tidak hanya dukun yang di datangi , berziarah ke para wali juga sudah di salah gunakan , seperti sudah paling alim , ternyata ziarahnya di salah gunakan berniat meminta rizki, padahal yang memberi rizki itu hanya Allah bukan makam wali , Kang kira - kira hal seperti itu apakah ziarahnya masih mendapat pahala?

Tentang surat Alfatihah ayat 5, tetapi umumnya kita masih bertawasul itu bagaimana? 

Jika bertawasul adalah perintah agama , berarti misal saya berziarah kesunan drajat , kemudian saya berkata " Ya Abdul Qosim Antum Wali Allah lebih dekat dengan Allah, tolong mintakan hajatku pada Allah " ,. apa seperti itu di perbolehkan kang?


Uatadz Yusron Hasan bin Mansyur menjawab :

Sebenarnya islam itu mudah , yang penting jangan meminta kepada selain Allah, harus jujur jangan pakai penupuan.

Untuk Do'a yang bertulisan arab yang menyesatkan , maka dari itu bila mendapatkan do'a dari orang lain tanyakan dulu kepada yang mengerti biar tidak salah dalam berdo'a.

Kalau pergi ke dukun sekedar bersilahturahmi itu hukumnya sunnah , kalau meminta restu dan doa itu boleh, nah kalau minta pesugihan semacam bungkusan, wajan, panci , irus , sutil dan sejenisnya kemudian percaya barang tersebut bisa membawa kekayaan , itu yang tidak diperbolehkan.

Intinya pergi kedukun tidak apa - apa tetapi harus percaya bahwa semua itu (jimat dan semacamnya) tidak mempunyai kekuatan , yang mempunyai kekuatan hanya Allah SWT.

Kalau meminta kepada wali ya jelas tidak boleh tetapi kalau berdoa kepada Allah SWT dengan disertai ziarah wali itu tidak apa - apa.

Sedangkan untuk tawasul itu sebagai prosedur dalam memohon kepada Allah , dan tawasul merupakan perintah agama.

Gamabaran dari tawasul itu kan seperti kita mengajukan proposal bantuan ke presiden tetapi melewati orang - orang terdekat presiden , tentunya yang meminta bantuan tetap kita tetapi yang membawa proposal adalah orang terdekat presiden. Sehingga boleh saja berdoa seperti itu karna hakekatnya para wali itu masih hidup dan itu sudah ada keterangannya.

Semoga dengan tanya jawab diatas membawa kita lebih mengerti tata cara berniaga dan berdo'a meminta rizki dengan cara islam,. tidak mengarah kepada kemusrikan. Amiiin.

Temukan Tanya jawab warga yang lainnya "klik"  di sini

No comments:

Post a Comment