Saturday, 10 October 2015

Menyambut Kedatangan Jamaah Haji Dan Sejarah Haji Desa Kembangan


Untuk menyambut kedatangan jamaah haji asli desa kembangan pada tanggal 11 Oktober 2015, paklik prasojo kaniraras akan mengupas sejarah haji desa kembangan. Dari segi bahasa haji secara harfiah berarti menyengaja sedangkan ditinjau dari segi syariat haji berarti  adalah melakukan rukun islam yang ke lima. Jadi orang berhaji dapat diartikan , orang menyengaja datang kebaitullah untuk menunaikan rukun islam yang ke lima pada bulan yang ditentukan.

Nah yang menjadi pertanyaan kita, kenapa setiap orang yang sudah pernah menunaikan ibadah haji selalu didepan namanya mendapat gelar haji (H. Fulan) , sedangkan bila seseorang setelah melkukan atau mengamalkan ibadah yang lain sama – sama rukun islam seperti : syahadat , sholat , zakat dan puasa Romadhon kok tidak ada gelarnya. Dari sejarah islam atau tareh nabi Muhammad SAW, Dari hadist ,dan Al-Quran tidak pernah di temukan , nabi Muhammad  SAW dan parah sahabat memakai gelar haji didepan namanya. Padahal nabi Muhammad SAW setiap musim haji beliau selalu menunaikan haji semasa hidupnya.

Nah sekarang kita baru tahu, setelah paklik prasojo kaniraras bercerita tentang haji . Perlu diketahui dinegara ASEAN yang menggunakan gelar haji didepan nama seseorang hanyalah negara indonesia dan malaysia , kenapa demikian setelah selidik punya selidik kata paklik prasojo kaniraras dan sejarah telah mencatat penulisan huruf “H” atau gelar haji didepan nama seseorang yang sudah berhaji itu adalah hanya siasat politik belaka.

Pada tahun 1903 ketika pemerintahan indonesia masih dipegang kolonial belanda ( dijajah) belanda mendapat perlawanan yang sengit dari orang - orang pribumi, pemberontakan sering terjadi dimana - mana , sehingga belanda bekerjasama dengan antek - anteknya yaitu londo belangkonan (Orang pribumi yang membela belanda/ mata - mata) untuk menyelidiki klompok - klompok pemberontak dari kaum pribumi, memang banyak gerakan - gerakan kaum mudah yang melakukan pemberontakan perlawanan terhadap belanda. Setelah belanda mengetahui pemberontakan orang pribumi yang sengit dan gencar itu selalu di pimpin atau diketuai oleh orang - orang yang sudah pernah menunaikan ibadah haji.

Maka pada tahun 1903 pemerintah belanda yang berkuasa di Indonesia mengeluarkan peraturan bahwa setiap orang pribumi yang sudah menunaikan ibadah haji harus memakai gelar nama haji atau menulis huruf "H" didepan namanya. itulah siasat politik belanda agar belanda dengan mudah memantau kelompok - kelompok pergerakan yang dilakukan oleh orang - orang pribumi yang notabenya penduduknya mayoritas muslim.

Namun sayang seiring berkembangnya zaman setelah indonesia merdeka memakai gelar haji didepan nama seseorang yang sudah berhaji seakan - akan itu sudah menjadi keharusan dan lebih ironis lagi ada beberapa orang yang sudah menunaikan ibadah  haji tidak di panggil dengan haji seakan - akan tidak terima (menesu).

Paklik prasojo kaniraras setuju - setuju saja , dengan memakai gelar haji untuk seseorang yang sudah berhaji karena itu sudah menjadi tren masyarakat pada umumnya. Mudah - mudahan orang yang sudah berhaji selalu istiqomah dengan  hajinya karena telah sempurnakan syareat rukun islam dari 1 sampai 5. Karena berhaji status seseorang derajatnya diangkat oleh Allah SWT ,dari segi keimanan dan takwanya meningkat. dari segi sosial dimasyarakat disegani atau dihormati dimasyarakat. dari segi muamalat orang yang berhaji dengan ikhlas dimudahkan rizkinya. Nah dimasyarakat kita berkembang anggapan meskipun dibilang kaya raya, rumah megah , mobil mewah, harta melimpah , sawah omblah - omblah (luas), istri cantik sholehah, uang berjuta - juta, tetapi kalau belum pernah pergi haji kemekah jangan harap surga katanya.

Kembali kepokok bahasan tentang haji paklik prasojo kaniraras akan sedikit bercerita tentang haji di desa kembangan , menurut cerita kakek moyang kita dulu ada unen - unen atau semacam ungkapan orang yang waskito ( orang yang berilmu ) . Pada tahun 1940-an kakek moyang kita pernah mengatakan " Kalau dua pohon asem yang ada di keramat dekat makam yaisap dan ditelaga etan ( tepatnya sekarang lapangan voly ) itu sudah tumbang / roboh secara alami , maka orang kembangan tidak lama lagi akan ada yang naik haji" . Ternyata lah dalah benar tenan (kenyataan) .pada tahun 1950-an asem keramat ambruk secara alami kemudian selang beberapa tahun asem yang berada ditelaga etan juga ambruk .  Wow lah kok benar orang kembangan ada yang berangkat haji yaitu pada tahun 1957 , wak suwaji RT 6 dengan gelar Haji manan / Bapaknya zubair menjadi orang yang pertama naik haji. dengan cara naik kapal laut dengan waktu tempuh tujuh bulan pulang pergi.

Kemudian pada tahun 1962 wak Tarman RT 7 dengan gelar haji sukur / pak tarmiseh atau bapaknya bu hajah Sariam , setelah itu lama sekali kira - kira sebelas tahun kemudian baru ada yang berangkat haji lagi yaitu wak sajam RT 5 dengan gelar haji majid pada tahun 1973 (bapaknya ibu musa, hadi, ismail). wak sajam inilah orang kembangan yang pertama naik haji menggunakan pesawat terbang. Karena di indonesia berangkat naik haji menggunakan pesawat terbang dimulai pada tahun 1972. Pada tahun 1975 wak muntalib RT 2 dengan gelar haji Ali atau bapaknya Ibu khana dan tok ifin.

Pada tahun 1976 wak haji Trunomin RT 3 atau mbahnya Iwan kartolo, Pada tahun 1979 kali ini yang naik haji sebanyak tiga orang yaitu wak durrohman RT 5 pakdenya wak tarno RT 5, Wak kastor serta istrinya ibu tariah RT 2, ketika itu naik haji dengan ongkos Rp 1.200.000 . 

Tahun 1980 wak karnadi RT 5 (bapaknya wak masiran atau wak masdar), dan wak Suki RT 5 dengan gelar H. yusuf (bapaknya bapak sriaji ).
Tahun 1981, pak guru Sukandar RT 6 (ayah dari Bapak Asari , Cak yani dan inung ).
Tahun 1983, wak karmijan dan istri (muntimah) RT 5
Tahun 1984, wak Riadi gelar haji murtadlho dan istri (kastini) RT 7, serta menantu dan anaknya Pak asmuri atau haji wahab, istrinya (hj sumi).
Tahun 1985 wak haji mat dukun RT 6 (bapaknya malik / sulis)
Tahun 1987, pak haji jailan RT 2.
Tahun 1989, Pak senden ikhnar (bapaknya jarwo) , dan mbah ning (mbahnya mukhsin)  RT 3, serta , H. Hasan RT 3 Sewaktu masih kuliah di sana (Mekkah).

Nah untuk tahun 1990-an Mohon maaf urut - urutan tahun paklik prasojo kurang jelas karena pak lik prasojo merantau ke Amerika (o/i). Tahun 90-an , Haji zain RT 6 , kakanya bapak zuber , Haji Suwarno RT 6, Haji suaib RT 6, Haji Mat Syaid RT 3, H. Kasturi RT 3 ( bapaknya cakro aminoto) , H. wakirin RT 5, H suwidin RT 1 dan istri (HJ. Tarmu). H. Ah. Mansyur RT 2, Hj karminten , H. Karjono RT 3, H. Mudin jamal / Zainudin (Bapaknya mudin baidlowi) RT 3, Hj . Karmu RT 2 H. Kardiman RT 2, Hj basri RT 2,  Hj patmah RT 1, Haji kosnan dan istri ( Hj Sunarmi) RT 6. H. Tarngun dan istri (Hj muniah) RT 1, H. Sukadi dan istri (Hj Nik ) RT 4 serta bapak ibunya. Hj. Warisah RT 4, H suradi Ruh RT 1, H. Mukamad RT 7, H. Darmo RT 7, Hj Kasmina. H. pariadi RT 4. H. Munsari RT 5, H surat RT 5, H suwoto dan istri ( hj sariam) RT 7, H habib dan istri (hj fatimah ) RT 6, H salam dan istri (hj mukripah ) RT 6, Hj Lasima RT 6 , H, samaun RT 6 , H Tarso RT 6, Hj gendok RT 6 , H . pak guru sopyan RT 6 , H. Tijo RT 6. H. Umar dan istri (Hj. Mastiah) RT 4 , H. Roslan dan istri (Hj padilah ) RT 5, H. Carik abdul sholeh dan istri (Hj karmiati ) RT 5, Hj tarmi RT 6. H. Suwan RT 5 dan istri (hj kayamu), H. Sop Rebo RT 1, H yakub RT 3 , Hj sukarti RT 3 , Hj. Sunarti RT 2, H. Karjono RT 3, H. Abu RT 3, Hj Mari RT 1. Hj kaswan dan istri (Hj Sukama ) RT 3, Hj musriah RT 3, Hj kemi RT 5 (Istri H. Munsari). H. Dermo dan istri  serta ibu (kastinah) RT 6., Hj. sampuni dan suami (H. Amar ma'ruf) RT 7, H. Jane dan istri ( Hj Sumini) RT 2, HjTon RT 3 , H. Kasimun RT 4, Hj sop RT 3, Hj emi RT 3. Sekali lagi mohon maaf bila urutan tahunannya kurang runut atau urut paklek prasojo mohon maaf.

Pada Tahun 2000-an , warga desa kembangan masih banyak yang mampu pergi haji , H. sadi dan istri RT 5, H. Dikin RT 5 , H Kambali dan istri RT 3, H. Nasli RT 7, Hj Kastumi RT 3, H. Nadik dan isti ( Hj Siti Amina) RT 4 . Hj atmini RT 3, H sutiadi dan istri (Hj. jaemah) H Marto RT 3, H. Kastaji RT 3, Hj. Suarmi RT 2, Hj Zanah dan suami RT3, H . Maji dan istri ( Hj Matin ) RT 3 , Hj Lerwati RT 3, Hj khotijah RT 6, Hj Jainab RT 3, Hj Kasmuni RT 4, Hj Romlah RT 1 , Hj Kastiani RT 3  , Hj Munijah RT 2, H. Monawar dan istri ( Hj Ru ) , Kasmijan dan istri sun RT 3, Hj Kasiun RT 7, Hj Sumiah (Istri wak suwono ) RT 6, H. Yaskun RT 6, H.Hufron dan istri ( Hj Sri Nurrohmah) RT 3. H. Samsuri RT 5, H. Maskud atau H. seafood RT 2, Hj . wiji RT 2 , Hj Masruf RT 1, Hj. Ridwan dengan gelar H. zam zami (Asadil alam) dan istri (Hj minarti ) RT 3. H. Mas ud dan istri RT 3, Hj kartona RT 1. Hj Alfiah RT 1, H. mulkayun RT1.

Ditahun 2015 ini yang berangkat haji warga desa kembangan ada 12 orang yaitu H. Muktar dan istri ( Hj musriah) RT 4, H. Asari dan istri ( Hj Marwiah) RT 6, Hj Yaro RT 6, Hj Lemu RT 6, H. Usnawi dan istri ( Hj kama) RT 3, H. Takim nonong dan istri (  Hj Asmaliah ) RT 6. Dan yang berangkat dari surabaya adalah H. Mat said dan anaknya (H gholib) RT 3.

Dan mad Saidlah yang berangkat ketanah suci dua kali yang kedua kalinya di hajadkan untuk badal haji Mbah karlin.

Demikianlah kurang lebihnya orang kembangan yang sudah menunaikan ibadah haji dari tahun 1957 hingga tahun 2015 berjumlah 155 orang, bila ada yang terlewatkan atau salah dalam penyebutan nama , serta urutan tahun tolong ditambahkan ,. dan paklik prasojo kaniraras sekali lagi  mohon maaf yang sebesar - besarnya bila ada kesalahan dan kekeliruan. Dan yang sudah berangkat haji mendapatkan haji mabrur, semoga kita semua segera menyusul kesana (Mekah ) Amiiin.

Ada bocoran dari paklik prasojo kaniraras , ditahun 2016 nanti akan ada calon jamaah haji kurang lebih 43 orang berangkat bersama dari desa kembangan.

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno

Friday, 9 October 2015

MACAM-MACAM RIYA' DAN BAHAYANYA


Masih di gelombangan yang sama ,. ngaji jarak jauh bersama ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur di mimbar dakwa cangkru'e Desa Kembangan. Kali ini Ustadz akan menyampaikan ilmu islam yang di kemas dalam judul " MACAM-MACAM RIYA' DAN BAHAYANYA".

Monggo di waos alon - alon di pahami dan di laksanakan ,., semoga bermanfaat bersama Ustadz Yusron H. bin H. Ah. Mansur...

 السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Riya' atau dalam bahasa indonesia disebut dengan pamer adalah : mencari kedudukan dalam diri manusia demi mendapatkan kemuliaan dan derajat. Macam-macam sifat riya' itu ada banyak sekali namun bisa dikumpulkan menjadi lima:

1. Riya' dengan agama, dengan menunjukkan kondisi tubuh. Yaitu: memamerkan keadaan tubuhnya yang serba tidak terawat seperti: kondisi tubuh yang kurus untuk menunjukkan kalau dirinya adalah orang yang sedikit makan ( suka berpuasa), muka yang pucat untuk menunjukkan kalau dia adalah orang yang sering bangun malam hari dan orang yang memikirkan agama.

2. Riya' dengan tingkah laku dan perhiasan atau pakaian Yaitu: memamerkan perhiasan atau pakaian seperti: menundukkan kepala saat berjalan, pelan - pelan saat melakukan suatu perbuatan, menunjukkan tanda bekas sujud di dahinya, berpakaian tebal, berpakaian kotor, berpakaian yang serba lusuh dan lain - lain semua itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapat simpati dari dari orang banyak.

3, Riya' dengan ucapan Yaitu: memamerkan ucapan - ucapan yang baik dan indah di hadapan orang seperti: selalu berbicara tentang kalimat - kalimat yang mulia dari para ulama' , bibirnya selalu bergerak mengucapkan dzikir ketika di depan banyak orang, memerintah kebaikan dan melarang kejelekan, menunjukkan rasa bencinya kepada kemungkaran, memberatkan suara saat bicara dan lain - lain, meringankan suara saat membaca Al Qur'an, semua itu dilakukan untuk menunjukkan rasa takutnya kepada Alah SWT di hadapan orang banyak.

4. Riya' dengan perbuatan Yaitu: memamerkan perbuatan baik kepada orang lain seperti: lamanya ruku' dan sujud saat sholat di depan banyak orang, begitu pula dalam puasa, shodaqoh haji dan perbuatan - perbuatan yang lain 

5. Riya' dengan pertemanan dan pergaulan Yaitu: memamerkan kedekatan dengan orang - orang mulia seperti: sering datang ke ulama', untuk menunjukkan bahwa dirinya dekat dekat dengan orang alim dan banyak mendapatkan berkah.

Sifat riya' itu sangat berbahaya karena bisa menjadi sebab tertolaknya amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia, dalam sebuah Hadits diceritakan bahwa akan ada seseorang yang meninggal dunia dalam peperangan ( mati syahid ), namun dia diperintahkan untuk masuk neraka, orang tersebut kemudian berkata bahwa dia adalah termasuk syuhada' namun mengapa dimasukkan ke neraka, Allah SWT pun menjawab bahwa karena dulu ketika orang tersebut berperang adalah karena ingin dikenal sebagai pemberani dan sebutan itu sudah didapatkan di dunia, maka di akherat sudah tidak mendapatkan balasan lagi, begitu pula untuk orang alim, orang haji dan orang yang ahli membaca Al Qur'an.

Allah SWT berfirman dalan Surat Ak Isro' ayat: 18

 مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا 

Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. 

Dari ayat di atas jelas bahwa orang yang berbuat kebaikan disertai riya' itu tidak akan mendapatkan balasan kebaikan besuk di akherat karena di dunia sudah mendapatkan balasan berupa pujian dari orang lain, karena itu maka kita harus selalu berusaha untuk ikhlas dalam setiap perbuatan kita, karena Allah SWT memerintahkan kita agar ikhlas dalam beribadah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Bayyinah ayat:

 5 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ 

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Namun demikian bila kita belum bisa ikhlas dalam beribadah janganlah kita berhenti berbuat kebaikan, namun kita harus terus berbuat baik terus sekalipun belum bisa ikhlas karena keikhlasan itu butuh waktu yang sangat panjang. Demikian semoga bermanfaat dan semoga kita senantiasa mendapat taufik dari Allah SWT agar bisa beribadah secara ikhlas, Amiin

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : 1. تنبيه الغاغلين karya: Syaikh Nashr bin Muhammad bin Ibrahim As-Samarqondi S 
               2. مراقي العبودية karya : Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi s 
               3. بداية الهداية karya: Syaikh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghozali
 Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

Friday, 2 October 2015

KEUTAMAAN SHODAQOH ( Cara Menghindari Sifat Bakhil )




Apa kabar hari ini ??? Admin harap anggota ngaji jarak jauh di majlis CDK di beri keadaan yang baik, sehat selalu dan lapang rizki,. Langsung saja , Jumat ini Ustadz kita Yusron Hasan Bin H. Ah . Mansur akan menyampaikan kemasan islam melalui Judul KEUTAMAAN SHODAQOH ( Cara Menghindari Sifat Bakhil ).

Monggo di baca pelan - pelan , diangen - angen ,. di pahami dan di laksanakan ,., Ngaji jarak jauh bersama Ustadz Cyber Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur.

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Seringkali seseorang yang punya banyak Rizki maka akan menjadi bakhil atau enggan untuk mensedekahkan hartanya kepada orang lain, padahal sebagian harta kita itu adalah merupakan hak orang lain yang harus kita berikan kepada mereka. Sifat Bakhil yang ada pada diri kita itu harus kita lawan dengan banyak bersedekah, dan untuk membangkitkan diri kita menjadi orang yang rajin bersedekah maka kita harus tahu beberapa keutamaan shodaqoh antara lain: 

1. Menghapus kesalahan

Sebagai manusia biasa tentunya merupakan sebuah kewajaran bila kita terkadang melakukan kesalahan yang terkadang tidak kita sadari, karena itu agar kesalahan kita terhapus maka kita harus rajin bersedekah. Rosulullah SAW bersabda:

 والصدقة تطفئ الخطيئة كما تطفئ الماء النار
  ( أخرجه الترمذي ) 

Artinya : Shodaqoh itu bisa menghilangkan kesalahan sebagaimana air mematikan api ( HR, Turmudzi )

2. Mencegah meninggal dalam kejelekan


Kematian merupakan sebuah misteri dan kita tidak akan tahu apakah kita meninggal dalam keadaan baik ( Husnul Khotimah ) ataukah meninggal dalam keadaan jelek ( Su'ul Khotimah), namun dengan bersedekah Insyaallah kita akan terhindar dari meninggal dunia dalam kejelekan, sesuai dengan keterangan sebuah Hadits yang berbunyi:

 قال النبي صلى اللّٰه عليه وسلم : الصدقة تدفع ميتة السوء 

Artinya : Nabi SAW bersabda: Sedekah itu bisa menolak kematian dalam kejelekan 

3. Menjadi tempat berteduh besuk di Hari Kiamat

Padang Mahsyar adalah tempat yang sangat panas, karena tidak ada tanaman dan lantainya pun terbuat dari sejenis marmer, semua manusia akan merasakan panas yang luar biasa namun bagi orang yang ahli sedekah akan diberi tempat khusus untuk berteduh saat di padang mahsyar. Rosulullah SAW bersabda:

 قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم : إن الصدقة لتطفئ عن اهلها حر القبور وإنما يستظل المؤمن يوم القيامة في ظل صدقته 

( رواه الطبراني) 


Artinya: Rosulullah SAW bersabda: Sesungguhnya sedekah itu bisa meredam panasnya kubur dari orang yang ahli sedekah dan sesungguhnya orang beriman itu akan berteduh di bawah bayangan sedekahnya besuk di hari kiamat ( HR Imam Thobaroni ) 

4. Menjadi perisai dari Api Neraka

Setiap orang pasti ingin terhindar dari api neraka dan tak satupun orang ingin masuk ke dalamnya dan salah satu cara yang bisa kita lakukan agar kita terhindar dari api nerak adalah dengan cara bersedekah, dalam sebuah Hadits disebutkan

 قال صلى الله عليه وسلم : صدقة السر تطفئ غضب الرب وصدقة العلانية جنة من النار 

Artinya: Rosulullah SAW bersabda: Shodaqoh dengan cara rahasia itu bisa meredam kemarahan Tuhan dan Shodaqoh dengan cara terang-terangan itu bisa menjadi perisai dari api neraka Dalam Hadits yang lain disebutkan:

  عن ميمونة بنت سعد رضي اللّٰه عنها قالت: يارسول اللّٰه افتنا عن الصدقة فقال: إنها حجاب من النار لمن احتسبها يبتغي بها وجه اللّٰه عز وجل
( رواه الطبراني ) 

Artinya: Dari Maimunah binti sa'ad RA Dia bekata: Wahai Rosulallah beritahulah kami tentang sedekah maka Rosulullah SAW bersabda: Sesungguhnya sedekah itu merupakan penghalang dari api neraka bagi orang yang melakukan sedekah semata - mata karena Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung ( HR Imam Thobaroni ).

Selain beberapa keutamaan di atas, Shodaqoh itu juga menjadikan harta kita menjadi kekal sampai besuk di akherat karena pada hakekatnya ketika kita bersedekah itu berarti kita telah menitipkan harta kita kepada Allah SWT. Dalam Surat An Nahl Ayat: 96 disebutkan:

 مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Artinya: Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Begitu besarnya keutamaan Sedekah, karena itu marilah kita biasakan sedekah setiap hari sesuai kemampuan kita, bagi yang punya ilmu marilah kita sedekahkan ilmu kita, bagi yang punya harta marilah sedekah dengan harta kita, bila kita tidak punya apapun paling tidak bersedekahlah dengan senyuman kita. Demikian semoga bermanfaat, Amiin.

 والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur 
Sumber :1. لباب الحديث karya : Al Hafidz Jalaluddin bin Abd. Rohman bin Abi Bakar As Suyuthi s 
             2. وصايا الرسول karya : Hamzah Muhammad Sholeh Ajjaj
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

Wednesday, 30 September 2015

Kurban _ Hari Raya Idul Adha 1436 H


Pada tanggal 24 September 2015 , warga desa kembangan kembali di satukan dalam indahnya berkurban. Kali ini admin akan mengabarkan bagaimana gambaran berkurban di tahun 2015. Sebelumnya Ustadz Yusron Hasan sudah mengemas ilmu islam berjudul " Hikmah Berkurban " dan juga Paklik Prasojo Kaniraras sesuai porsinya sebagai ahli sosial budaya menjabarkan teologi kurban dalam judul kemasan " Merefleksikan Teologi Berkurban " . Itu semua bertujuan agar kita semua bisa lebih paham tentang berkurban.


Idul Adha di desa kembangan tahun ini penuh dengan ketegangan pasalnya takmir masjid mematikan alat pengeras suara dimalam takbiran yang biasanya mendayu merdu. Takmir masjid mematikan pengeras suara bukan tanpa alasan karena pihak takmir merasa keadaan sudah tidak kondusif, keadaan waktu itu anak - anak kecil sangat rame (bercanda).

" Takmir mematikan pengeras suara itu gara - gara nggak ada yang ngawal , berantakan semua terus keadaan sudah agak malam tidak enak di dengerin desa tetangga . Kalo takbirannya ada yang ngawal terus bisa didengerin mungkin tidak dimatikan berhubung berantakan pihak takmir langsung mematikan " Konfirmasi Bapak Kepala desa Mas Huda disela - sela kesibukannya.


Kejadian malam itu sangat disayangkan, bukan menyalakan siapa - siapa hanya saja selogan bapak kades sepertinya menjadi bumerang bagi warga desa kembangan " yang muda yang berkarya " tanpa ada " yang tua yang membimbingnya " . sehingga kejadian seperti itu menjadi cambuk bagi yang tua khususnya takmir masjid.



" Seharusnya Takbiran dimalam idul adha atau idul fitri itu dimasukkan dalam agenda kegiatan masjid , jadi ketika malam takbiran tiba tanpa bermaksud ria' ,., beribadah takbiran diberlakukan seperti halnya kegiatan khotmil Quran ,. menunjuk atau dengan suka rela anggota takmir masjid, remaja masjid atau salah satu warga yang lainnya bersedia memimpin takbiran hingga waktu subuh tiba". Ungkap saudara wandi seusai nyelepno.

" Bukan cuma orang - orang itu saja yang takbiran dimasjid Saya (Wandi) , Rusdi , Rudi , Mesran , endik , dan wak sopo kae lali aku. dan anak - anak kecil hehehe  " Saudara wandi menyebutkan siapa saja yang biasa takbiran , sambil tertawa khasnya.



Memang benar apa yang di ungkapkan saudara wandi tanpa ada yang memberi contoh pada generasi muda, tidak bisa dipungkiri hal ini akan berlarut hingga tahun - tahun mendatang. kalau bukan kita siapa lagi yang membimbing generasi kita. Semoga warga desa kembangan kedepannya menjadi lebih baik saling mengisi kekurangan dan membantu sesama, membantu membenahi generasi muda.



Tidak hanya masalah itu saja ,. sempat pula bapak moden baidlowi di buat spot jantung bagaimana tidak dibuat resah . Sehari sebelum hari H lebaran, warga desa kembangan baru ada 9 orang yang mendaftarkan untuk berkurban. Sedangkan biasanya di bagi rata sampai 7 RT.  Tetapi keresahan itu terobati pada saat malam takbiran ,., satu persatu warga mendaftarkan untuk berkurban hingga perlahan mencapai 35 kambing.

Meski tidak seperti ditahun 2014 lalu, 31 ekor kambing dan 3 ekor sapi , ditahun 2015 ini dengan 35 kambing yang di kurbankan warga desa kembangan, tidak mengurangi bobot keikhlasan para pengurban.


Pembagian daging kurban di bagi rata berdasarkan luas RT ,. Perincian sebagai berikut :

1. RT 1 mendapat 5 ekor Kambing,
2. RT 2 mendapat 4 ekor Kambing
3. RT 3 mendapat 4 ekor Kambing
4. RT 4 mendapat 5 ekor Kambing
5. RT 5 mendapat 5 ekor Kambing
6. RT 6 mendapat 6 ekor Kambing
7. RT 7 mendapat 3 ekor Kambing
8. sisanya 3 ekor Kambing untuk panitia
 
Itulah perincian pembagian daging kurban hari raya idul adha tahun 1436 H (Th 2015), semoga menjadi sodaqoh yang diterima Allah SWT.  Dan semoga ditahun depan warga desa kembangan bisa menjadi lebih baik dengan kejadian - kejadian di seputar Hari Raya Idul Adha 1436 H . Amiiin.
Gambaran yang sangat baik dan berkesan saat kegiatan berkurban adalah disaat mereka (seluruh warga desa kembangan atau antar tetangga ) bisa menjadi satu , berusaha bersama mematahkan tulang - tulang hewan kurban, serta bersama - sama membagi daging secara adil. Dan yang terakhir adalah senyum mereka!

Jika ada salah kata atau menyinggung perasaan pembaca mohon dibukakan pintu maaf sebesar -besarnya .terimksh.

Baca kegiatan desa kembangan yang lainnya klik disini

Penulis : Admin
Sumber : Bapak Mashuda & Salah satu warga

Friday, 25 September 2015

Hikmah Berkurban


Masih dimimbar dakwa cangkru'e desa kembangan , bersama ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur. Kali ini ngaji jarak bersama ustadz Yusron akan di kemas dalam judul Hikmah Berkurban yang sebelumnya Ustadz pernah mengangkat kemasan yang berjudul Amalan - amalan pada bulan Dzul Hijjah.

Monggo ngaji jarak jauh bersam Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur. "Hikmah Berkurban".

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته 


الله أكبر اللّٰه أكبر اللّٰه أكبر لاإله الا اللّٰه والله أكبر اللّٰه أكبر ولله الحمد
اللّٰه أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان اللّٰه بكرة واصيلا لاإله الا اللّٰه وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وعده لاإله الا هو لا نعبد الا إياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون لاإله الاللّٰه و الله أكبر اللّٰه أكبر ولله الحمد
Udlhiyyah ( اضحية ) atau dalam bahasa indonesia disebut kurban adalah: Segala binatang yang disembelih pada hari Raya Idul Adha dan Tiga Hari Tasyriq dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. disebut kurban karena tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan disebut Udlhiyyah ( اضحية ) karena waktu pelaksanaannya dimulai pada waktu dhuha.

Dasar hukum disyariatkannya kurban adalah surat Al Kautsar ayat : 2 yang berbunyi:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر
Artinya: Maka dirikanlah Sholat dan berkurbanlah karena Tuhanmu.

Dari ayat tersebut bisa diambil pelajaran bahwa penyembelihan kurban itu dilaksanakan setelah Sholat Idul Adha atau diperkirakan waktu yang cukup untuk sholat dua rokaat dan khutbah secara sederhana ( bila tidak melaksanakan Sholat Idul Adha ),dan bila dilaksanakan sebelum waktu tersebut ( sebelum masuk waktu dhuha) maka tidak sah ( tidak bisa disebut kurban ). Sebagaimana keterangan dari sebuah Hadist yang berbunyi: 


أول ما نبدأ به من يومنا هذا أن نصلي ثم نرجع فننحر من فعل ذلك فقد أصاب سنتنا ومن ذبح قبل فإنما هو لحم قدمه لأهله وليس من النسك في شيئ
 

Artinya : Permulaan apa yang kami mulai pada hari ini ( berkurban ) adalah kami melakukan Sholat kemudian pulang, lalu kami berkurban ( menyembelih binatang ), Barang siapa melakukan hal seperti itu maka berarti dia telah memperoleh kebenaran, sedangkan barang siapa menyembelih sebelum waktu tersebut maka sesungguhnya apa yang dia sembelih hanyalah merupakan daging yang diberikan kepada keluarganya dan tidak termasuk ibadah ( kurban ).

Berkurban merupakan shodaqoh yang sangat utama, karena itulah sekalipun para ulama' mengatakan bahwa hukumnya adalah sunat muakkad namun kita sangat dianjurkan untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha dan tiga Hari Tasyriq sesuai dengan kemampuan kita masing - masing.

Menurut pendapat Imam Ibnu Abbas Kurban itu dianggap cukup sekalipun hanya mengalirkan darah dari binatang ternak jenis apapun dengan niat kurban. Seperti ayam dan sejenisnya bahkan Syaikh Muhammad Al Fadloli menganjurkan orang - orang fakir untuk mengikuti pendapat Imam Ibnu Abbas, dengan demikian maka bagi mereka yang mampu menyembelih kurban itu harus berupa Unta, sapi atau kambing dan sejenisnya.

Binatang yang disembelih untuk kurban itu mempunyai kriteria tersendiri ( lihat edisi Amalan - amalan pada Bula Dzul Hijjah ), dan tidak harus berjenis kelamin jantan tapi boleh juga berjenis kelamin betina namun yang lebih utama adalah binatang yang berjenis kelamin jantan karena dagingnya lebih sedap dan lebih banyak.

Hikmah disyariatkannya kurban antara lain adalah: agar orang miskin bisa merasakan kenikmatan yang mungkin tidak bisa mereka rasakan dalam kurun waktu satu tahun, karena itulah maka daging kurban itu tidak boleh dijual bila yang menerima daging itu adalah orang kaya karena orang kaya tidak berhak untuk memiliki daging kurban, tapi boleh menerima daging kurban sekedar agar bisa makan daging kurban tersebut sedangkan bila yang menerima daging kurban adalah orang fakir maka dia boleh menjualnya karena orang fakir memang berhak untuk memilikinya.

Selain hikmah di atas disyariatkannya kurban itu juga menjadi salah satu bukti ketakwaan seseorang kepada Allah SWT dan salah satu cara untuk mendapatkan Ridlo Allah SWT. karena sesungguhnya yang bisa mencapai keridloan Allah SWT bukanlah daging dari binatang kurban yang disembelih melainkan ketakwaan dari orang yang berkurban, sebagaimana firman Allah SWT dalamSurat Al Hajj ayat: 37 yang berbunyi: 

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
 
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Demikian terima kasih.

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
 

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : 1. تفسير الجلالين karya: Syaikh Jalaluddin bin Muhammad Al Mahalli dan Syaikh Jalaluddin bin Abi Bakar As Suyuthi S
               2. إعانة الطالبين karya : Sayyid Abi Bakar bin Sayyid Muhammad Syathos
               3. توشيح على ابن قاسم karya : Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi‬
 Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

Wednesday, 23 September 2015

Merefleksikan Teologi Kurban


Mendekati hari raya idul adha 1436 H semua umat islam di seantero indonesia sudah seharusnya merefleksikan secara kritis filosofi apa sesungguhnya makna dibalik ibadah kurban bagi umat muslim, sebab apa, jika kita merayakan sebuah ritual hari besar keagamaan tanpa memahami esensi nya secara genius, alhasil apa yang kita lakukan degan memberikan hewan kurban untuk disembelih adalah sia-sia belaka.

Secara teologis kurban merupakan wujud kepasrahan total seorang hamba pada sang pencipta alam semesta ini. Dengan tujuan untuk membersihkan eksistensi dirinya dari berbagai nafsu kebinatangan dan keserakahan terhadap unsur duniawi, karena itu ibadah ini diimplementasikan dalam bentuk penyembelihan hewan. 

Kurban pada hakikatnya sudah menjadi syariat islam, setiap umat islam disunnahkan melakukan ibadah kurban bagi yang mampu dan memiliki kelebihan harta kekayaan. Sementara itu, kurban telah menjadi syariat Allah SWT, Yang dibawa nabi Ibrahim sehingga fenomena itu lalu dilestarikan oleh nabi Muhammad SAW atas dasar legitimasi dan perintah Allah SWT dalam Al qur'an surat Al kautsar (108.2) telah dijelaskan "maka dirikanlah shalat karena tuhanmu dan berkurbanlah".

Makna inti tujuan dari kurban itu sendiri adalah mencari ridho allah dan sebagai lambang wujud rasa syukur kita kepada Allah dengan cara berbagi sesama manusia. Sesungguhnya yang diterima dari perjuangan berkurban adalah keikhlasan hati untuk berbuat amal kebaikan yang dijawantahkan melalui simbol - simbol penyembelihan hewan. 

Secara ontologi kurban sendiri tidak cukup hanya dipahami dari segi individualistik dan matrealistik, artinya kurban hanya bukan sekedar sebagai penebus dosa dan kewajiban degan mengurbankan hak miliknya atas nilai - nilai nominal. Namun hari raya kurban juga harus ditinjau dari aspek sosial sebagai bentuk amar ma'ruf nahi munkar yaitu proses pembebasan umat dari ketidak berdayaan, kelaparan, dan kemiskinan.

Setidaknya ada beberapa faktor untuk merefleksikan teologi ibadah kurban, pertama umat islam diuji oleh Allah SWT, sejauh mana keikhlasan mereka untuk mengurbankan harta kekayaannya mereka secara tulus, dan meringankan beban antar umat beragama seperti yang digambarkan oleh nabi Ibrahim ketika menyembelih putranya ismail, namun dengan keteguhan dan keikhlasan nabi Ibrahim sehingga nabi ismail diganti oleh malaikat dengan kambing. Kedua melalui kurban, umat islam dituntut utk bersikap humanis yang membumi terhadap masyarakat yakni sikap yang lebih tendensius pada gerakan sosial kemanusiaan sehingga terwujudlah akhlakul karimah.
 
Karena itu kurban harus dimaknai untuk menumbuhkan sikap dan tindakan kemanusiaan untuk saling mengasihi dan menyayangi. Jadi selama ini, ibadah kurban jangan hanya diinterpretasikan dari usaha manusia pada dimensi kesalehan individual yang bersifat transendetal. Melainkan juga, harus diimplementasika dalam sebuah transformasi sosial yang lebih menekankan aspek dimensi kehidupan kesalehan sosial beragama. Berdasarkan asusmsi itulah nilai -nilai universal agama sangat urgen untuk di implementasikan dalam kehidupan umat manusia pada titik inilah agama menjadi bagian penting dari bentuk yg mendasari wajah umat islam sebagai agama Rahmatan lil alamin.

Penulis : Paklik Prasojo kaniraras

Friday, 18 September 2015

AMALAN - AMALAN PADA BULAN DZUL HIJJAH


Masih dimimbar dakwa cangkru'e desa kembangan , mohon maaf sebesar - besarnya hari ini ngajinya agak telat karena ada kesalahan teknis dari pihak admin,. Meski telat tetapi tidak akan mengurangi bobot isi dari kemasan Ustadz Yusron Hasan Bin Ahmad Mansur. Nah kali ini Ustadz kita akan menyampaikan ilmu islam yang di kemas dalam judul " AMALAN - AMALAN PADA BULAN DZUL HIJJAH ".

Monggo,. ngaji jarak jauh bersama Ustadz Yusron Hasan ,.:

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Bulan Dzul Hijjah ( " Ulan Besar " istilah orang jawa ) termasuk salah satu bulan yang mulia dan ada beberapa amalan yang khusus dilakukan pada bulan tersebut antara lain :

1. Puasa Tarwiyah , yaitu puasa yang dilaksanakan pada tanggal 08 Dzul Hijjah.

2. Puasa Arofah, yaitu puasa yang dilaksanakan pada tanggal 09 Dzul Hijjah. Hukummya sunnah bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibada haji tetapi bagi orang yang melaksanakan ibadah haji tidak disunnah kan melaksanakan puasa hari Arofah , bahkan ada yang mengatakan hukumnya makruh.


Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa Arofah kemudian beliau bersabda :


يكفرالسنةالما ضيهوالمستقبلة

Artinya : Puasa hari arofah itu melebur dosa setahun yang telah lewat dan setahun yang akan datang.

3. Mengumandangkan takbir (Takbiran ), ada dua macam takbiran.
  • Takbir Muqoyyad , yaitu takbiran yang dilakukan pada waktu - waktu tertentu, ( setelah sholat fardlu) , dimulai pada tanggal 09 Dzul Hijjah (Hari Arofah) setiap sesudah sholat subuh sampai tanggal 13 Dzul Hijjah (Hari ketiga Tasyriq ) setelah sholat ashar.
  • Takbir Muthkak, yaitu takbiran yang dilakukan tanpa dibatasi waktu, dilaksanakan pada tanggal 10 Dzul Hijjah (Malam hari raya idul Adha), dimulai dari masuk waktu Maghrib sampai menjelang pelaksanaan sholat idul adha. 

قال صلى الله عليه وسلم : من احيا ليلة الفطر و ليلة الاضحى محثسبالم يمت قلبه يوم تموت القلوب 
(رواه الطبراني)

Artinya : Rosulullah SAW bersabda : barang siapa yang menghidupkan malam idul fitri dan idul adha dengan mengharap pahala dari Allah SWT , maka hatinya tidak akan mati pada hari banyaknya hati yang mati. (HR. Imam Thobaroni).

4. Sholat Idul Adha, Hukumnya sunnah dan dilaksanakan pada tanggal 10 Dzul Hijjah setelah sholat subuh (Waktu sholat dhuha), sholat idul adha mulai disyariatkan pada tahun 2 hijriah.

عن انس قال : قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينه ولهم يومان يلعبون فيها ,فقال : ما هذان اليومان؟ قالواكنا نلعب فى الجاهليه , فقال رسول الله  صلى الله عليه وسلم : ان الله قد ابدلكم خيرا منهما : يوم الاضحى ويوم الفطر
 (رواه اب داود)

Dari Anas RA , dia berkata : Rasulullah SAW datang ke madinah dan mereka (penduduk madinah) mempunyai dua hari yang digunakan untuk bermain - main. Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada mereka : Dua hari apakah ini ? Mereka menjawab: Kami bermain - main pada zaman jahiliah , kemudian Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah telah menggantikan yang lebih baik dari pada keduannya untuk kalian yaitu idul adha dan idul fitri (HR Abu Dawud).

Tata cara sholat idul adha sama dengan sholat idul fitri namun ada beberapa perbedaan ketentuan antara lain;
  • Sholat idul adha itu lebih baik dilaksanakan agak pagi agar lebih cepat untuk bisa melakukan penyembelihan binatang kurban, sedangkan sholat idul fitri lebih baik dilaksanakan agak siang untuk memberi kesempatan kaum muslimin membayar zakat fitrah.
  • Sebelum sholat idul adha tidak disunatkan makan, sedangkan sebelum sholat idul fitri disunatkan makan terlebih dahulu.
 5. Berkurban, menyembelih binatang kurban berupa kambing , sapi , atau unta dilaksanakan mulai tanggal  10 Dzul Hijjah (setelah sholat idul adha), sampai temggelamya matahari pada tanggal 13 Dzul Hijjah ( Hari ketiga Tasyriq ). Penyembelihan dilakukan pada siang hari dan dimakruhkan penyembelian yang dilakukan malam hari.

Hukum berkurban adalah sunnah muakad bagi umat islam dan wajib bagi Rasulullah SAW, sebagaimana sabda Rasulullah SAW , yang berbunyi :

امرت بلنحروهوسنة لكم 
(رواه التر مذي)

Artinya : Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk berkurban dan berkurban itu hukumnya sunnah bagi kalian (HR. imam Turmudzi).

Namun tidak semua binatang bisa digunakan untuk kurban karena ada syarat - syarat tertentu:

a. Domba (Wedus Gibas), harus sudah berumur satu tahun dan masuk tahun kedua atau sudah pernah lepas giginya.

b. Kambing jawa (Wedus Kacang), harus sudah berumur dua tahun dan masuk tahun ketiga.

c. Sapi, harus sudah berusia Dua tahun masuk tahun ke tiga dan menurut sebagian pendapat harus sudah berumur tiga tahun dan masuk tahun ke empat.

d. Unta , harus sudah berumur lima tahun dan masuk tahun ke enam.

Seekor kambing bisa digunakan berkurban untuk satu orang sedangkan sapi dan unta bisa digunakan berkurban untuk tujuh orang sebagaimana riwayat dari Jabir RA.

 عن جابررضي الله عنه قال نحرنا مع رسول الله  صلى الله عليه وسلم بالحديبية البدنة عن سبعة والبقرة عن سبع
(رواه مسلم)

Artinya : Dari Jabir RA; Dia berkata " Dalam perjalanan dari hudaibaiyyah kami bersama Rasulullah SAW berkurban unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang  " (HR. Imam Muslim).

6. Ibadah haji bagi yang mampu, wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu.

Allah berfirman pada Al - Quran , surat Al-Baqoroh ayat : 197

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

(Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi , barang siapa yang mendapatkan niatnya), dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah - bantahan didalam mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan , niscaya Allah mengetahuinnya, Berbekallah , dan sesungguhnya sebaik - baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-KU hai orang - orang yang berakal.

Mohon maaf untuk urusan haji penulis tidak bisa menjelaskan secara terperinci karena penulis belum melaksanakannya, karena itu mohon doa'nya semoga semua anggota CDK, khususnya penulis segera mendapat panggilan untuk melaksanakan ibadah haji, Amiin.


والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber:1. الفقه على المذاهب الاربعة  karya : Syaikh Abdur Rohman 
            2. كفايةالاخيار karya : Imam Taqiyyudin Abi Bakar bin Muhammad Al- Husaini
            3. انوارالمسالك karya : Syaikh Muhammad Az-Zuhri Al-Ghomrowi
            4. توشيح لى ابن قاسم karya : Syaikh Muhammad Nawawi Bin Umar Ak-Jawi
            5. درة الناصحين karya : Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir

Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan