Tuesday 9 June 2015

"Bersyukur Hidup Di Indonesia"_ Desa Kembangan


Dari Ibnu Umar RA , Beliau berkata : Saya Mendengar Rasullullah SAW bersabda, " Jika kalian melihatnya (hilal), maka berpuasalah , jika kalian melihat , maka berbukalah , jika kalian terhalang maka perkirakanlah. " (Muttafaq Alaih) _  dari kitab bulughul marom.

Tulisan di atas hanya sebagai pembukaan dan bisa jadi tulisan berikutnya tidak nyambung dengan tulisan di atas. Dalam tulisan ini saya hanya berusaha memaparkan beberapa hal sederhana yang insya Alloh membuat saya pribadi lebih bersyukur atas nikmat yang di berikan Alloh SWT.

Puasa dilakukan dari fajar sampai matahari terbenam. Hal seperti ini, khususnya di indonesia, tidak terlihat begitu aneh karena perbedaan waktu terbit dan terbenamnya matahari tidak begitu signifikan. Akan tetapi, Hal ini sangat menarik jika dikaitkan dengan puasa di daerah yang dekat dengan kutub utara (Artik).

Data pada 2013 menyebutkan hal berikut. Tromso , salah satu daerah di Norwegia, pada sekitar bulan Mei sampai akhir Juli , di kenal sebuah istilah "Midnight sun" , gampangane yo matahari tengah wengi . Ini merupakan fenomena ketika matahari bersinar sehari penuh. Artinya , tidak ada malam di daerah tersebut. Lalu bagaimana dengan puasa mereka ? Saya tidak punya kapasitas menjawab , tanya pak ustadz aja. hehehehe.

Di jepang, pada tahun 2015, fajar terjadi pada pukul 2.36 dan magrib pada sekitar 7.15. Artinya, muslim di jepang akan melakukan puasa dalam waktu hampir 18 jam. Pada tahun 2014, Muslim di Swedia melakukan puasa selama 20 jam. Perbedaan waktu puasa juga terjadi di berbagai negara. Belum lagi di arab. Sumber dari teman saya yang saat ini di mekkah mengatakan bahwa nantinya dia akan puasa lebih dari 18 jam dan suhu di Arab mencapai 40 derajat celcius. Tentunya akan terjadi perbedaan pula ketika bulan ramadhan tepat pada musim dingin. Sebagai catatan, saat ini Jepang akan memasuki musim panas.

Tentunya kita yang tinggal di indonesia sudah sepatutnya bersyukur. Kita masih di beri waktu malam dan siang yang seimbang. Bayangkan kalau seperti musim yang berada di lingkar kutub utara. Mereka hampir tidak merasakan malam.

Tulisan diatas masih acak - acakan. hehehe. Buat bacaan aja . Gak perlu di pikirkan dalam - dalam. hehehehe. Yang patut kita pikirkan adalah, bagaimana cara berpuasa di daerah yang matahari tidak pernah tenggelam. Atau bagaimana puasa di daerah sebaliknya, matahari tidak pernah terbit.


Penulis : Hamba Alloh.
Sumber : 
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

No comments:

Post a Comment