Tuesday, 15 September 2015

Program Pembangunan Jalan RT 6 _ Desa Kembangan



Desa Kembangan tidak perlu menunggu bertahun - tahun, untuk melakukan pembangunan desa khususnya dalam bidang infrastruktur , pasalnya baru kemarin pada tanggal 22 Agustus 2015 , Desa kembangan yang dipimpin oleh Kepala desa Bapak Mas Huda Berhasil merealisasikan pembangunan jalan umum RT 7, kemudian pada tanggal 7 September 2015 dilanjut dengan pembangunan bong kali sawah etan, .  Kini disusul lagi pembangunan desa yang berfokus pada jalan RT 6.


Pembangunan jalan RT 6 ini dimulai pekerjaanya dari sebelah rumah Bapak Rateno , depan rumah saudara Mujib, diteruskan hingga ke selatan sampai depan rumah Ibu Asmaiyah.


Program yang di kerjakan pada tanggal 14 September 2015 ini di kerjakan oleh masyarakat desa kembangan seperti halnya peremajaan RT 7 waktu lalu yaitu bergantian dari RT 1 - RT 7 bergiliran sampai pengerjaan selesai.


Pembangunan kali ini mendapatkan suntikan dana dari program Alokasi Dana Desa (ADD) tingkat Kabupaten , besar dana yang di glontorkan adalah 66 Juta Rupiah, yang di harapkan dana tersebut sudah mampu mengcover pembangunan jalan ..


Itulah sedikit info tentang pembangunan desa kembangan, semoga dengan terlaksanakannya pembangunan di titik jalan RT 6 itu bisa menjadi gambaran betapa meratanya pembangunan desa kembangan, khusus dibidang infrastruktur.

Penulis : Admin Desa Kembangan
Sumber : Info desa oleh pak Kades MasHuda 


Saturday, 12 September 2015

Impian Pemuda Dan Gambaran Desa Kembangan Di Tahun 70-an _ Episode 3



Masih di cerita desa kembangan jaman dulu , desa kembangan di kala itu masih termasuk desa yang sangat tertinggal, namun didalam ketertinggalannya desa kembangan memiliki wajah yang masih terlihat alami. Semua penampakan diseting sama , memberi pesan keguyupan. Bahkan pager rumah di buat seragam seakan ingin menggambarkan kesamaan antara si kaya dan si miskin.

Pagar yang dibuat seragam yaitu  pager  jaro atau dikenal pada jaman dulu dengan sebutan pager timun. Tidak hanya didepan rumah warga yang dipager jaro , bahkan skeliling desa pun di dirikan jaro yang sama bahan dasar dari bambu.. Pager yang berdiri memanjang dipinggir desa itu di sebut pager kikis. Pager kikis dalam pengerjaanya yang di buat secara kerja bakti sehingga keguyupan nampak lagi disana.

Desa Kembangan jaman dulu , Masih dalam pemerintahan petinggi Maskun. jalanan pun masih berupa tanah biasa "bletrok dan jembrot", seperti tak layak untuk dilewati. Barulah ditahun 1975 jalan protokol  desa kembangan mulai dipasang bebatuan (batu rengel) yang ditata rapih. Pemasangan batu itu pun baru separuh jalan hanya sampai sebelah timur majid. Kemudian tahun berikutnya penataan batu di lanjutkan sampai embong etan.

Pada tahun 1976 jalanan berbatu mulai dilapisi dengan katel (watu puteh) , pelapisan jalan dengan katel pun dikerjakan secara gutong royong . Kerja bakti di bagi secara kelompok RT antara pagi dan sore hari. Kerja bakti yang meminjam dari bahasa asing "stone" yang berarti batu. Menjadi kegiatan menata batu . Karena sudah biasa di setiap kerja bakti masyarakat menyebut stone menjadi seton. Hingga saat ini jika masyarakat bicara kerjabakti, walau di segala bidang masih saja menyebutnya seton baik berhubungan dengan batu ataupun tidak sama sekali , misal kedok kali sawah , kedok peceren dan lain -lain masih saja disebut seton.

Pada masa itu perekonomian warga desa kembangan sangat rendah ,. Karena belum banyak warga yang merantau ,. Yang dalam hidupnya masih mengandalkan pertanian. Pada masa – masa itu hasil pertanian pun belum bisa diandalkan untuk bertahan hidup, karena dalam jangka waktu satu tahun hanya menghasilkan panen satu kali saja. Sebab padi yang di tanam pun belum banyak jenisnya.  hanya 2 jenis saja yang khusus bibit padi yaitu jenis kretek dan bronjong. Kretek khusus ditanam di sawah , dan memiliki masa panen butuh tujuh bulan baru panen , sedangkan padi bronjong yang khusus ditanam di rawah yang masa panennya delapan bulan.

Ditahun – tahun itulah desa kembangan bisa dibilang  mengalami masa – masa paceklik ( susah pangan) karena petani hanya mengandalkan panen dari hasil tanam padi dan jagung. Sehingga tidak heran lagi masyarkat desa kembangan hanya makan nasi jagung. Itupun karena hasil padi yang tidak seberapa sehingga beras hanya menjadi campuran nasi jagung. Bahkan Perbandingannya bagi warga miskin 100;1 ,campuran antara jagung dan padi.., ada pula nasi jagung  yang di campur dengan srawutan singkong .

Warga desa kembangan dapat merasakan nasi putih murni bisa dibilang hanya satu bulan sekali , yaitu ketika jatuh pada hari juma’at wage (jemua wage) atau jemua wareg. Istilah jemua wareg adalah dipopulerkan oleh Almarhum saroni  RT 1, Adiknya bapak Muliono. Kala itu Almarhum saroni saking girangnya ketika datang jemua wage. Dijalan pulang dari sekolah ,  waktu itu masih duduk di kelas 5 Madrasah Ibtida’iya (MI) ,. Dengan nada polosnya menyorakkan lagu .“ jemua wareg , jemua wareg ,  he he jemua wareg  he he”.  Diulang beberapa kali kali sampai rumah. Hingga saat ini masih dikenal dengan jemua wareg .

Sedikit cerita tentang jumat wage atau jemua wareg, sebenarnya jemua wareg itu sudah ada sejak jaman dulu,. Peninggalan agama hindu yang di sebut kendurian. Setelah islam memasyarakat, kendurian dikemas secara islami yang di isi doa - doa yang ditujukan kepada keluarga yang dialam kubur. Dari sisi sosial kemasyarakatan untuk jemua wage menjalin persaudaraan antar kelompok jemua wage ,. Karena kegiatan serentak itu bisa saling tukar – menukar masakan . jaman dulu jemua wage selalu menggunakan tumpeng nasi. Dan berkatanya pun masih murni di bungkus dengan daun pisang.

Setiap jumat wage di desa kembangan, rumah - rumah warga tampak terang benerang karena rata – rata depan rumah menyalakan lampu petromak atau strongking. Itulah istimewahnya di malam hari jumat wage terasa meriah ,. Seakan menjadi hari khusus untuk bersuka cita bagi warga yang di awali dengan selametan.

Penulis berpesan , setelah kita membaca tulisan diatas kita bisa mencari hikmah ,. Kita harus Mensyukuri  murahnya rizki di jaman sekarang, sehingga khususnya bagi warga desa kembangan tidak ada lagi yang kelaparan.

Bersambung lagi coy ,., Dan nantikan Gambaran desa kembangan tempo dulu hanya di Cangkru'e Desa Kembangan (CDK)!!!!

Baca cerita sebelumya disini

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno

Friday, 11 September 2015

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU


Masih di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan bersama Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah . Mansur. Pada Jumat kemarin Ustadz Yusron sudah menyampaikan " Lima Perkara Penghalang Manusia Untuk menjadi Orang Baik ( Orang Sholeh )   " ,. Sesuai janji ustadz Yusron , " bahwa Cara untuk menghindar 5 lima perkara tersebut Insyaallah akan di sampaikan satu persatu mulai jumat ini. Dan untuk jumat ini ustadz akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Keutamaan Menuntut Ilmu ".

Monggo ngaji jarak jauh bersama Ustadz Yusron Hasan bin H. Ah Mansur,. di baca pelan - pelan di mengerti dan di amalkan .. " Dengan Ilmu kita terhindar dari kebodohan"..  Monggo !!!

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang islam, baik laki - laki ataupun perempuan sebagaimana sabda Rosulullah SAW yang berbunyi:

طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Artinya: Menuntut ilmu itu sangat diwajibkan bagi tiap - tiap orang islam baik laki - laki maupun perempuan.


Namun harus kita ketahui bahwa kita tidak diwajibkan untuk mempelajari semua ilmu, yang diwajibkan adalah menuntut ilmul hal yaitu: ilmu yang dibutuhkan pada saat kita mau melakukan suatu perbuatan. Contoh: ketika kita mau melaksanakan sholat maka ilmu sholat itu wajib hukumnya bagi kita, ketika kita mau melaksanakan haji maka ilmu tentang haji itu wajib kita pelajari, begitu pula ketika kita mau bekerja maka ilmu cara bekerja yang baik itu wajib kita pelajari, dan seterusnya.


Dengan demikian maka tidak dibenarkan bila ada orang yang salah dalam melaksanakan sholat atau ada orang berdagang kemudian melakukan kesalahan dalam perdagangannya dengan alasan tidak tahu, karena ilmu itu harus dipelajari sebelum kita melakukan sebuah perbuatan.

Banyak sekali keutamaan dalam menuntut ilmu di antaranya:

1, Pelakunya akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT sebagaiman sabda Rosulullah SAW.

من انتقل ليتعلم علما غفر اللّٰه قبل ان يخط

 
Artinya: Barang siapa yang berangkat untuk mempelajari ilmu maka Allah SWT mengampuni dosanya sebelum dia melangkahkan kakinya.

Dengan demikian maka bila seseorang berjalan berangkat menuntut ilmu berarti dosanya dihapus oleh Allah SWT. Bahkan menurut salah satu Hadits diterangkan orang tersebut dimintakan ampun oleh burung - burung yang ada di angkasa dan ikan - ikan yang berada di lautan.

2. Keutamaannya melebihi seribu rokaat Sholat Sunat, sebagaimana sabda Rosulullah SAW.

من تعلم بابا من العلم يعمل به او لم يعمل به كان افضل من ان يصلي الف ركعة تطوعا
Artinya: Barang siapa mempelajari satu bab ilmu, diamalkan ataupun tidak diamalkan maka hal itu lebih utama dari pada Sholat Sunat seribu rokaat.

Hadits ini memberi pengertian bahwa menuntut ilmu merupakan ibadah yang nilainya sangat tinggi karena bila seseorang melakukan kebaikan tanpa didasari ilmu maka ibadahnya akan sia - sia, namun kita juga harus tahu ilmu itu dipelajari adalah untuk diamalkan baik itu diamalkan secara pribadi atau diamalkan untuk orang lain dengan cara mengajarkan ilmu tersebut kepada orang lain karena Rosulullah SAW bersabda:

العلم بلا عمل كالشجر بلا ثمر
 
Artinya : Ilmu tanpa diamalkan itu seperti pohon yang tidak berbuah

Yang menjadikan ilmu itu lebih utama dari pada Sholat sunat dan ibadah - ibadah sunat yang lain itu adalah karena sholat sunat dan ibadah -badah yang lain itu akan terhenti pahalanya ketika pelakunya sudah meninggal dunia, sedangkan ilmu itu bisa menyebar kepada orang lain dan pahalanya akan terus mengalir bila ilmu itu dijarkan kepada orang lain sekalipun orang yang punya ilmu itu sudah meninggal dunia.

Dalam salah satu kaidah fiqih disebutkan:

المتعدي افضل من القاصر
 
Artinya: Suatu perkara yang bisa menyebar itu lebih utama dari suatu perkara yang terhenti (tidak bisa menyebar)

Ilmu itu manfaatnya bisa kita sebarkan kepada orang lain sedangkan sholat sunat dan ibadah - badah  sunat yang lain itu manfaatnya hanya untuk orangnya sendiri.

Kemudian bagaimanakah dengan orang yang hanya sibuk untuk mencari nafkah?

Bila kita sudah tidak sempat lagi untuk belajar karena sibuk mencari nafkah maka dalam kita mencari nafkah kita harus punya niat bahwa tujuan kita mencari nafkah adalah untuk bekal anak - anak kita dalam menuntut ilmu, dan jangan hanya sekedar niat tapi benar - benar kita laksanakan yaitu: hasil dari kita bekerja itu kita infakkan untuk membiayai anak - anak kita dalam menuntut ilmu, bila kita bisa seperti itu maka kita akan mendapatkan keutamaan yang sama dengan orang yang menuntut ilmu.

Demikian semoga bermanfaat, Amiin

والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته


Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumbet : 1. تنبيه الغافلين karya: Syaikh Nashr bin Muhammad Asy-Syamarqondi
              2. لباب الحديث karya: Al Hafidz Jalaluddin Abd. Rohman bin Abi Bakar As-Suyuthi
              3. تعليم المتعلم karya: Asy Syaikh Az-Zarnuji
Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

Thursday, 10 September 2015

" Se-ramah Jawa " _ Obrolan Kang Admin , Pak lik Prasojo, Dan Pakdhe Guno


Bermula dari pertanyaan paklik prasojo kepada pakdhe guno , " Budaya malu orang jepang itu patut kita tiru ya pakdhe ?" tanya paklik prasojo.

" budaya malu itu merupakan salah satu penyebab korupsi tereliminasi dari tengah masyarakat jepang. Banyak korupsi dikalangan pejabat tinggi langsung berakhir karena pengunduran diri sebab malu. Tidak seperti di indonesia yang terjadi justru sebaliknya, tidak mau mundur, ngeyel, dan malah mengajukan persoalannya dengan pra peradilan. " Ketika pak dhe guno menguraikan panjang lebar tentang adanya budaya malu yang sangat kuat di jepang.

"Tetapi dengan adanya pra peradilan itu juga ada sisi baiknya bagi orang - orang yang benar - benar tidak melakukan korupsi pakdhe ! " sahut kang admin.

Kang admin lanjut mengajukan pertanyaan terhadap pakdhe guno tentang budaya jepang " Apakah ada sisi kesamaan dengan budaya kita pakdhe ?".

Paklik Prasojo sedikit menyela " Ada dong , yaitu budaya malu yang sangat kuat dimiliki orang jepang".

" Dengan budaya orang jawa misalnya , orang jawa yang memegang teguh ajaran sosial budaya jawa pasti rasa malu yang didahulukan. Ada beberapa budaya jepang ternyata hampir sama dengan budaya di etnis jawa , misal ketika orang jawa melambaikan (menjatuhkan ) tangan dan menundukkan badan (ndepe -ndepe) jika ia lewat didepan orang lain yang sedang duduk, serta dijawa orang yang tidak dikenalpun akan menyapa, di jepang pun ada gerakan serupa. Budaya yang sama adalah aisatshu atau salam, . " Paklik Prasojo memberi gambaran

" Sapaan seperti itu mustahil kita temukan dalam ruetnya kehidupan kota - kota besar seperti jakarta, dan di jepang setiap kali ada orang bertemu ketika contoh kecil membuang sampah di pagi hari hampir selalu ada yang menyapa "selamat pagi " Oh Hayyou Gozaimasu ". Demikian sapaannya seraya menganggukan kepalanya, persis seperti apa yang kita temui di beberapa tempat di jawa". Paklik Prasojo menambahkan gambaran tentang kesamaan budaya jawa dan jepang.

" Pada Intinya kebanyakan orang jepang memiliki keramahan seperti orang - orang jawa, bedanya ya cuma budaya malu itu. Kalau di jepang budaya malu masih kuat melekat pada yang tua ataupun muda, tetapi dimasyarakat kita sudah mulai luntur. Sungguh sangat ironis untuk generasi penerus , khususnya orang jawa. !!" Paklik prasojo mempertegas dan mengakhiri perbincangan.

Semoga obrolan di atas bisa menjadi motivasi kita untuk mempertahankan urat malu agar tidak putus, memang sesekali boleh memutus urat malu seperti istilah " malu bertanya sesat dijalan ". dan " Utamakan adabiyah dimana saja " Pesan KH. Asnawi Abdurrohman pada santrinya, Semoga bermanfaat..


Penulis : Paklik Prasojo Kaniraras Dan Pakdhe Guno
Lainnya : Klik disini lebih banyak cerita rakyat

Wednesday, 9 September 2015

Proyek Perbaikan Dam (Bong) di sawah Etan _ Desa Kembangan


Desa Kembangan yang dipimpin oleh Bapak Mas Huda sepertinya tidak ada habisnya membangun infrastruktur yang ada di desa kembangan. Setelah kemarin sukses membangun jalan rabat bethon RT 7 pada tanggal 22 Agustus 2015 , kini dikabarkan pada tanggal 7 September 2015, Desa kembangan kembali melakukan proyek perbaikan Dam (Bong) di sawah Etan.

Kegiatan yang dilakukan hari senen itu bertitik pada bong sawah etan yang berdekatan dengan sawah H. Murtadlo , dan berada di tapal batas dengan sungai yang megalir ke Desa Mbugo dan Desa Sunge Nggeneng.

Dam memang layak direnovasi karena keadaan yang hampir ambruk,  sudah lama tidak direnovasi semenjak pemerintahan desa masih di pegang oleh Bapak Maskuri. Di harapkan pembangunan ini nantinya bisa menjadi pengatur debit air yang masuk ke suangai ke area sawah, tidak langsung habis mengalir ke sungai mbugo atau seunge nggeneng.


" Biar kita bisa mengatur air dengan baik, selama ini setiap air datang langsung habis makanya dengan adanya dam baru ini kita bisa mengontrolnya" Ungkap pak kades Mas Huda dalam harapannya.

Mengenai dana pembangunan di alokasikan dari sisa dana pembangunan jalan rabat bethon RT 7. Proyek tersebut dikerjakan oleh Bapak Nurali RT 3, setra di bantu oleh kader tani Bapak Anas Rodli 2 dan Bapak Agus RT 1. Dan direncanakan pintu air akan dibuat dari bahan besi sehingga permanen tahan air.

Itulah sekilas info tentang pembangunan desa kembangan dibidang infrastruktur dalam proyek Perbaikan Dam (Bong). Semoga pembangunan bong tersebut bermanfaat bagi kita semua , lebih khsusnya para petani yang membutuhkan air di sungai sekitar sawah mereka. Amiiin.

Penulis : Ponakan prasojo kaniraras
Sumber : Info desa oleh pak Kades MasHuda 


Sunday, 6 September 2015

Penyuluhan Dan Pengobatan Massal Gratis _ Desa Kembangan


Masih di berita desa kembangan , pada tanggal 29 Agustus 2015 kemarin desa kembangan kembali menyuguhkan kegiatan yang bertujuan melibatkan segenap masyarakat desa kembangan. Kali ini desa kembangan menjadi tuan rumah atas terselenggarahnya pengobatan gratis.


Kok menjadi tuan rumah?, pasalnya pengobatan gratis yang diselenggarahkan pada hari Sabtu itu merupakan program yang dibawah naungan kesejahteraan masyarakat tingkat propinsi, yang khusus diperuntukkan untuk wilayah kecamatan sekaran, dan Desa Kembangan yang dipilih menjadi tempat kegiatan yang penuh manfaat itu.


Pengobatan gratis ditangani oleh empat (4) dokter yang didatangkan dari propinsi dan di bantu 12 apoteker, tentunya kader - kader dari  desa kembangan juga turut membantu. Semua terlihat bekerjasama dengan baik, bersinergi dan bersemangat.


Kegiatan yang berbasis kesehatan itu tidak sedikit dalam menelan biaya, di anggarkan 50 juta , dan itu semua dibiayai oleh biro kesejahteraan masyarakat tingkat propinsi.


Adapun pasiennya tidak hanya dari warga desa kembangan sendiri , karena banyak juga pasien yang datang dari luar desa , sehingga balai desa kembangan terlihat ramai. 


Program yang di rekomendasikan oleh salah satu anggota DPRD Jawa Timur Bapak Handoyo, bisa dibilang sangat sukses ,menurut data sekitar 300 lebih jiwa pasien yang terdaftar dalam kegiatan kesehatan bertajuk pengobatan gratis itu.


Acara yang diselenggarakan di Akhir bulan Agustus itu dimulai pada jam 08:00 dan berakhir pada jam 13:00 , Masyarakat sangat bersyukur adanya pengobatan gratis itu.


 " Ada tensi darah , cek darah, kolestrol, asam urat, diabetes, dan insya Allah obatnya juga berkualitas , tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat desa kembangan " Ungkap bapak Kades Mas Huda seraya menjelaskan aneka produk pengobatan gratis tersebut dan manfaatnya.


Itulah kemasan seputar Pengobatan gratis pada tanggal 29 Agustus 2015 , semoga ditahun depan program yang sama bisa kembali hadir ditengah - tengah masyarakat desa kembangan. Amiiiin

Penulis : Admin Desa Kembangan
Sumber : Info desa oleh pak Kades MasHuda 

Saturday, 5 September 2015

Impian Pemuda Dan Gambaran Desa Kembangan Di Tahun 70-an _ Episode 2



Gambaran gardu utama di embong kulon, menurut prasojo kaniraras digambarkan persis seperti gambar yang nampak pada header artikel ini.

Bicara Gardu , disini tim prasojo kaniraras akan sedikit menggambarkan  gardu di desa kembangan seperti yang di jelaskan di kemasan sebelumnya bahwa terdapat tiga gardu, dan masing - masing gardu terdapat kentongan. Kentongan sendiri di gunakan untuk patrol, kata "patrol" yang sekarang di adopsi oleh  polisi sebagai patroli.

Ditahun 1960 pembangunan gardu dengan kucuran dana dari swadaya masyarakat desa kembangan, desain yang sederhana tetapi multi fungsi. Karena gardu memiliki beberapa fungsi bagi masyarakat desa kembangan sehingga keberadaan gardu tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Berikut beberapa fungsi gardu desa kembangan tempo dulu:

1. Sebagai tanda bahwa dibalik gardu ada sebuah pemukiman.
2. karena desain yang memiliki atap, maka siapa saja bisa berteduh dari hujan atau panas.
3. Beberapa masyarakat memanfaatkan untuk tempat berjualan.
4. Tempat beristirahat bila seseorang lelah setelah bekerja di rawa.
5. Terdapat cangkruk yang bisa digunakan untuk sarana ngobrol santai
6. Sarana bermain anak - anak tempo dulu.
7. Karena terdapat kentongan, sehingga bisa difungsikan sebagai tempat ronda
8. Dan lain - lain

Karena disisi selatan terdapat cangkruk bisa di bayangkan keramaian tergambar disana, gelak tawa yang bernuansa guyup mewarnai keberadaan cangkruk. dan berbagai mainan jaman dulu meramaikan hati anak - anak , dari bermain sundepan dan lain - lain.  Cangkruk gardu utama memiliki juru kunci, kuncen atau mbahu rekso (penunggu), yang bernama bapak tompo. Bapak tompo sendiri adalah sosok yang sangat santai dari keluarga bapak jumain RT 1 . Keseharian bapak tompo berada di camgkruk , cangkruk ibarat rumah kedua baginya.

Sedangkan sisi utara dimanfaatkan oleh wak kamsiah untuk berjualan tahu lontong, rujak dan es dawet. Wak kamsiah sendiri dulu berkediaman di belakang rumah bapak soradi, yang sekarang ditempati oleh ibu masmu. Sisi selatan ada istri bapak njali , yang di setiap sore hari berjualan getuk telo yang dijajahkan di atas tampa.

Dengan keramaian gardu warga memanfaatkan cangkruk gardu sebagai tempat menyalurkan seni musik, sehingga terbentuk grup orkes " BEGIDAK MASA" yang di gawangi beberapa personil yaitu , Bapak jumain, Bapak kastar , dan kawan - kawan. Ini pula sebagai kenangan terakhir gardu kulon tempo dulu.

Gardu setiap malam hari  digunakan untuk ronda, yang bertujuan memberikan rasa aman bagi warga desa kembangan dan sekitar jam 12 malam pintu gardu ditutup, sehingga warga dan non warga desa kembangan tidak bisa masuk seenaknya jika tengah malam. Semua itu untuk keamanan dan kenyamanan desa kembangan.

Gardu yang multi fungsi itu berdiri gagah hanya sampai awal tahun 80-an, dan meninggalkan beribu kenangan bagi yang hidup ditahun yang sama., " selamat tinggal gardu tempoe dulu ". 

Masih bicara gardu , tetapi ini tentang gardu utama yang kedua yaitu gardu embong etan, dan gardu berada tepat di depan rumah ibu musni RT 6. Desain dan Fungsi gardu kedua ini masih sama dengan gardu utama embong kulon, dari pemanfaatan untuk berteduh dan beristrahat warga desa kembangan sehabis dari sawah. Fungsi yang lain juga untuk berjualan , disisi utara wak muk sinah yang berjualan jajanan , sedangkan sisi selatan wak lemu jualan jajan es cawu dan goreng - gorengan . Dan di siang hari untuk sarana bermain - anak anak, seperti sundepan, das dasan, mul mulan. bundelan karet dan lain - lain. Serta tidak menghilangkan fungsi ronda di gardu embong etan ini.

Gardu ketiga yaitu di RT 7 , yaitu didepan rumah Bapak kas tolan . Namun bangunan gardu berbeda dengan gardu utama embong kulon dan gardu utama embong etan RT 6. Bangunan agak rendah dalam desain. Fungsi juga masih sama dengan kedua gardu dari sebagai sarana bermain hingga sebagai tempat ronda dimalam hari, serta sebagai jalan utama desa kembangan sisi utara.  jika pagi kala itu di gunakan jualan wak tarmiah berjualan krupuk dan pereng. Wak tarmiah dalam berjualan ditemani anaknya yang bernama asia (ibunya pak RT 7, subawi).

Bicara gardu tempo dulu dominan dengan cangkruk dan banyak kenangan yang tergambar disana , pemuda desa kembangan kala itu tidak kekurangan cangkruk, masih ada satu lagi cangkruk yang penuh kenangan yaitu "cangkruk Branjang wak Saeban" . Kenapa disebut cankruk branjang wak saeban ? karena sehari - hari di gunakan untuk menunggu branjang ikan wak saeban,. Dikala itu , branjang wak saeban sangat lebar sekali dapat dibayangkan berukuran 5 x 5 meter ,. sehingga untuk menarik branjang di tarik dari atas cangkruk dengan tambang ukuran yang sangat besar. Untuk posisi cangkruk branjang berada di sebelah selatan bong kembangan, tepatnya barat jalan raya.

Wak saeban sendiri adalah bapaknya wak sejo dan wak sahlan RT 1 , serta sebagai pakde dari wak legia sepesialis gapit dan wingko RT 3.

Dengan adanya branjang wak saeban masyarakat desa kembangan banyak diuntungkan, di setiap pagi warga desa kembangan berebutan dan mengantri untuk membeli ikan brenet atau ada beberapa ikan betek dan jenis yang lainnya.

Karena aktifitas wak saeban hanya di pagi dan malem hari ketika padang bulan (bulan purnama), ketika sore hari  habis ashar cangkruk branjang digunakan untuk bercangkruk ria oleh pemuda,. pernah dikisahkan saking banyaknya yang naik cangkruk sehingga cangkruk branjang ambrok/ruboh  ,. Dan jika wak saeban kesal dengan ula anak - anak tempo dulu terhadap cangkruk maka anak tangga (ondo) akan di ambil dan dibawa pulang oleh wak Saeban.

Itulah gambaran "gardu Desa Kembangan tempo dulu" , serta gambaran "cangkruk branjang wak saeban" yang melegenda.

Bersambung  lagi nggeh ,dan nantikan Gambaran desa kembangan tempo dulu hanya di Cangkru'e Desa Kembangan (CDK)!!!!

Baca sambungan klik disini

Dirilis  : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno