Pada kesempatan kali ini tim prasojo kaniraras akan mengupas tentang keberadaan Langgar di desa kembangan . Sebelum bicara panjang lebar tentang langgar, paklek prasojo kaniraras akan sedikit memberi gambaran apa sih Langgar itu ?!. Langgar adalah dari kata "sanggar " , berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti suatu tempat untuk mengajarkan ilmu. Namun di desa kembangan lebih populer diartikan dengan suatu tempat untuk beribadah alternatif kedua setelah masjid. Dalam bahasa Nasional dikenal dengan musholah serta dalam bahasa Autronosia atau melayu di kenal dengan surau. Sedangkan keberadaan langgar didesa kembangan sendiri kebanyakan memang untuk belajar ngaji Al- Quran untuk anak - anak.
Perlu diketahui keberadaan Langgar di Desa Kembangan sudah ada sejak jaman dulu setelah pembangunan masjid pertama pada tahun 1911, yang mana selang beberapa tahun dari berdirinya masjid.baru berdirilah Langgar -langgar di desa kembangan.
Langgar pertama di desa kembangan dibangun di RT 3 pada tahun 1935 , Langgar berada di sebelah barat rumah Pak kades MasHuda, tepat berada di tanah yang sekarang dibeli bapak Aman. pendirinya adalah mbah Tahir, Bicara pendiri Langgar , Mbah Tahir merupakan mbah buyut dari almarhum ibu tining. Mbah tahir juga sebagai imam di langgar itu. Sedangkan bangunan langgar berbentuk panggung yang terbuat dari kayu gelugu (Kayu Kelapa) . Langgar yang melegenda tersebut merupakan langgar berbasis torekot pertama kali didesa kembangan.
Sebelum melanjutkan pembahasan tentang Langgar, Paklik Prasojo akan sedikit menjelaskan tentang Langgar Torekot. Langgar Torekot adalah pendiri dan jama'ahnya merupakan orang yang sudah pernah
mengaji di daerah padangan tepatnya di pondok pesanteren yang dipimpin oleh mbah
yai munif padangan.
Kemudian pada tahun 1937 berdirilah langgar kedua di desa kembangan, tepatnya di RT 5 di pelataran rumah bapak sutar. yang didirikan oleh Muhammad Ali. M. Ali sendiri adalah bapaknya mbah salamah dan mbah dol sedangkan mbah salamah adalah mbahnya Ridwan ( Mbahdol KW2). Langgar di bangun berbentuk langgar panggung serta terbuat dari kayu gelugu (kayu kelapa). inilah langgar torekot kedua di desa kembangan.
Mad Ali sendiri punya nama asli Nasirun, yang mana kakek nenek kita dulu lebih mengenalnya dengan sebutan " Semak " . Nah pada kemasan sebelumya paklik prasojo kaniraras pernah menyebutkan bahwa ada orang yang waskito ( berilmu). yang berkata " Kalau dua pohon asem yang ada di keramat dekat makam yaisap dan
ditelaga etan ( tepatnya sekarang lapangan voly ) itu sudah tumbang /
roboh secara alami , maka orang kembangan tidak lama lagi akan ada yang
naik haji" . dan Mad Ali inilah orang yang waskito itu.
Pada tahun 1940 berdirilah langgar ketiga di RT 2 , Pendirinya Mbah Tasripin. Langgar tersebut lebih populer dengan sebutan langgar nyai rasipah atau langgar wak rohmat (Rokmat). langgar ketiga ini juga masih memiliki suasana langgar ahli Torikot. Namun sedikit berbeda dalam segi bangunan, dari awal didesain dengan langgar dempokan atau pondasi ditanah . dan seluruh bangunan di buat dari kayu jati. Langgar ini pula yang memiliki jamaah torekot yang masih exis sampai sekarang. karena sesepuhnya masih ada yaitu wak rohmat. Tetapi saat ini untuk urusan imam jamaah serta ibadah di alihkan ke menantu bapak rohmat yaitu Ustadz Mad Rozi. ditahun 80 sampai 90-an awal langgar tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar ngaji , iqro' dan ilmu yang lainnya dengan ustadz Masjudi menjadi tenaga pengajar. Ustadz Mujiono , Almarhum Ustadz Abdurrohman serta ustadz Dul dan yang lainnya juga pernah membantu menjadi guru pengajar. Kegiatan ngaji pernah juga vakum dan di teruskan oleh Ustadz Hadi kemudian Vakum lagi , hingga sekarang di lanjutkan lagi oleh Ustadz Mad Rozi.
Dilanggar inilah ada sedikit cerita unik dan ajaib. karena dulu sering terjadi pada sekitar tahun 70 dan 80an, apabila ada remaja yang tidur dilanggar ini sepulang dari nonton orkes dan sejenisnya pasti akan di pindah keluar, kisah terakhir yang nyata adalah Almarhum Kambali pamannya Amir Hamzah RT 2, ketika tidur dilanggar sepulang dari nonton orkes, sebelumnya ia tidur di dalam area langgar kemudian dipindah ke tempat wudlu. Sampai sekarang sosok apa yang memindah itu belum juga terkuak.
Ditahun 1945 , langgar ke empat berdiri di RT 5 pendirinya adalah Mad Rais, Langgar berdiri tepat berada ditanah sekarang berdiri rumah yang ditinggali oleh bapak jito dan Ibu Rodiah (orang tua Anita), mad Rais sendiri pernah menjabat sebagai moden ke dua di desa kembangan. Mad Rais adalah kakek buyutnya bapaknya saudara Hadak. Namun keberadaan langgar ini tidak begitu lama karena Mad Rais meninggal dunia pada tahun 1947 dan tidak ada yang meneruskan. Bentuk bangunan langgar didesain langgar panggung terbuat dari kayu gelugu(kelapa).
Tidak lama kemudian berdiri langgar kelima tepatnya pada tahun 1947, masih di RT 5 dan berdiri di sebelah pojok rumahnya bapak Almarhum haji majid atau H. sajam. Pendirinya adalah Mad Arid, sedangkan Mad Arid adalah kakeknya Almarhum H. Sajam, bentuk bangunan juga panggung terbuat dari kayu gelugu(kelapa).
Kedua langgar tersebut yang berdiri dengan sebutan langgar umum tidak berbasis Torikot. Dan semasa hidupnya H. Majid langgar ini dimanfaatkan untuk belajar mengaji anak - anak perempuan. Namun sayang keberadaan langgar ini juga tidak begitu lama, lenyap ditelan zaman.
Langgar keenam berdiri pada tahun 1954 yaitu berdiri di RT 3, dan pendirinya adalah mbah Masrin, Mbah masrin sendiri adalah kakek dari mukhsin, langgar ini merupakan padepokan wak moden ke 4 itu. Sedangkan mbah Masrin sendiri meninggal dunia pada tahun 1968. bangunan langgar berbentuk panggung dari kayu gelugu dan berdinding gedhek. Pada tahun 1978 sampai 1980-an langgar ini pernah digunakan sebagai basecampnya Kosidah kembangan, pimpinan Fathurrohman , yang grup khosidahnya bernama khosidah salman Al- Fariz. ditahun 80-an lah jaya- jayanya khosidah desa kembangan. yang menjadi sesepuh dan sekalihus vokalis khosidah adalah ibu saropah ibunya mukhsin.
Selanjutnya Langgar ke tujuh yang berdiri pada tahun1971 pendirinya adalah mbah Nurkhasan, mbah nurkhasan adalah bapaknya Muliono , langgar yang berdiri di RT 1 ini berbentuk dempokan yang sangat sederhana, berlantaikan dari gedhek. Dimasa itu langgar yang menjadi rumah keduannya muliono ini menjadi tempat ngajinya anak laki - laki,. Karena mbah Nurhasan sangatlah sabar sehingga anak - anak kecil banyak yang ngaji disana dan langgar nampak sangat rame waktu itu. dan santri yang paling mbeling adalah cak roni , cak roni inilah musuh muliono dari kecil, . yang sekarang menjadi pendiri Warkop Asal - asalan di embong kulon. Ada cerita unik dari sosok roni , bila dia sudah merasa lelah untuk mengaji maka lampu templok digulingnya. itulah menjadi gambaran sosok roni kecil jaman dulu, menjadi warna kenangan langgar RT 1. Sepeninggal mbah Nurkhasan langgar ini diserahkan kepada anaknya yaitu bapak majid. Namun beberapa tahun kemudian dirasa langgar terbengkalai tidak terurusi sehingga pengurus RT mengambil alih yang dimotori oleh Almarhum bapak Sapi'i , sehingga langgar tersebut resmi diwakafkan untuk kampung , dan sekarang bangunannya pun terlihat megah berdiri di RT 1. jika balai desa ada tamu dari kecamatan maka musholah inilah yang menjadi rujukan sholat para tamu.
Langgar ke delapan adalah langgar yang berdiri didepan Rumah bapak Moden Baidlowi RT 3, berdiri pada tahun 1973 , pendirinya adalah bapak moden jamal langgar ini pula berbentuk panggung termasuk langgar umum, jika malam hari khusus untuk ngaji anak - anak perempuan. yang menjadi guru ngaji waktu itu adalah ibu hanik, Almrhum ibu Sulasih, ibu zumaroh dan ibu ruh. Suasana saat itu begitu semarak , hingga saat ini langgar tersebut masih difungsikan sebagai pencetak generasi muda dalam bidang rohani islam.
Terakhir langgar ke sembilan , berdiri pada tahun 1979 di RT 6 dan pendirinya adalah Almarhum mbah jugi . pada awal pembangunannya warga RT 6 sangat kompak karena baru pertama kalinya di RT 6 ada langgar, sehingga pembangunannya sangat cepat dikarenakan penggalangan dana yang sangat mudah. Langgar yang berbentuk panggung dan bahan bangunannya dari blabak serta kayu jati. Di tahun 1980-an langgar inilah yang paling rame, setiap malam anak - anak muda sengaja tidur disana hingga sesak , penulis juga pernah merasakan sesaknya waktu itu hingga kejepit. Namun seiring berkembangnya zaman warga RT 6 banyak yang sukses ditanah rantau maka ditahun 90-an langgar ini direnovasi total. yang sekarang menghasilkan Langgar berbentuk semi masjid dan inilah langgar desa kembangan yang paling megah.
Itulah Langgar - langgar di Desa Kembangan , semoga menjadi gambaran sejarah bagi anak cucu kita kelak. Keberadaan langgar waktu itu memberi suasana santri di sana sini. Namun dari sekian banyak cerita tentang langgar paklik prasojo merasa sedih dan perihatin karena di RT 7 lah yang sampai sekarang belum pernah berdiri langgar. Tetapi meski tidak ada langgar di RT 7 jaman dulu rumahnya ibu Hajah sariam difungsikan untuk kegiatan belajar ngaji anak - anak RT 7.
Demikianlah sekelumit sejarah langgar desa Kembangan, bila ada kesalahan kata ,penulisan tahun , pengetikan nama , Paklik Prasojo Kaniraras mohon maaf sebesar - besarnya.
" Ingat Jasa mereka untuk pembentukan karakter keturunan warga desa kembangan , pembangunan langgar yang di fungsikan untuk pendidikan dan ibadah, Maka jangan saling menghujat satu sama lain apa lagi merasa yang paling benar ,karena kebenaran hanya milik Allah SWT".
Dirilis : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
" Ingat Jasa mereka untuk pembentukan karakter keturunan warga desa kembangan , pembangunan langgar yang di fungsikan untuk pendidikan dan ibadah, Maka jangan saling menghujat satu sama lain apa lagi merasa yang paling benar ,karena kebenaran hanya milik Allah SWT".
Dirilis : Oleh Admin Cangkru'e Desa Kembangan
Penulis : Pak lek Prasojo Kaniraras
Sumber : Pak lek Prasojo Kaniraras dan Pakdhe Guno
Lainnya : Baca cerita rakyat lainnya di link ini
No comments:
Post a Comment