Masih di program yang sama , ngaji jarak jauh di mimbar dakwa Cangkru'e Desa Kembangan bersama Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ah. Mansur. Kali ini ustadz akan menyampaikan materi dengan judul kemasan " CARA MENGHILANGKAN SIFAT UJUB "
Monggo dibaca , diangen - angen , dipahami , dan dilakoni ,. !!!
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
Ujub berasal dari bahasa arab yang artinya: kagum, yang dimaksud di sini adalah mengagumi dirinya sendiri karena merasa banyak ilmu, banyak kebaikan atapun yang lain.
Ujub merupakan salah satu sifat yag bisa merusak diri manusia, karena itu maka harus kita hilangkan dari diri kita, agar kita terhindar dari sifat ujub maka ada empat perkara yang bisa kita lakukan:
1. Meyakini bahwa taufiq ( kekuatan untuk melakukan ibadah ) yang ada pada diri kita itu berasal dari Allah SWT.
Manusia adalah makhluk yang lemah dan kita tidak akan bisa melakukan sedikitpun kebaikan tanpa pertolongan dari Allah SWT. Bila kita bisa menyadari akan hal ini maka kita tidak akan merasa bagga dengan perbuatan baik yang telah kita lakukan namun akan timbul rasa syukur dalam diri kita karena diberi pertolongan oleh Allah SWT untuk bisa berbuat kebaikan.
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
2. Melihat kenikmatan - kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita.
Kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT begitu banyak, karena marilah kita renungkan, bila kita sibuk untuk merenungkan tentang nikmat - nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita maka akan menimbulkan rasa syukur dan kita akan merasa bahwa kebaikan yang kita lakukan itu ternyata tidak ada sedikitpun nilainya dibanding dengan kenikmatan yang telah kita terima, bila kita bisa demikian maka kita tidak akan merasa bangga dengan kebaikan yang telah kita lakukan dan akan bisa meminimalisir sifat ujub pada diri kita.
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3.Mengkhawatirkan tidak diterimanya amal kita oleh Allah SWT.
Menerima atau menolak amal manusia adalah hak Allah SWT, dan tidak ada satupun manusia yang tahu apakah amalnya itu diterima atau ditolak oleh Allah SWT, karenanya kita tidak boleh merasa bangga karena telah berbuat banyak amal kebaikan karena kita tidak tahu apakah amal kita itu diterima atau ditolak oleh Allah SWT, dengan demikian kita akan selalu berusaha untuk berbuat kebaikan dengan tulus dan ikhlas dan kita tida akan merasa telah berbuat banyak kebaikan.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
4. Melihat dosa - dosa yang telah kita lakukan.
Dosa - dosa yang pernah kita lakukan itu selalu dicatat oleh malaikat pencatat amal dan besuk harus kita pertanggungjawabkan, bila kita belum bertobat dengan mohon ampun atas dosa - dosa yang pernah kita lakuan maka dosa - dosa tersebut akan tetap ada catatannya karena itu kita tidak boleh melupakan dosa - dosa terdahulu yang pernah kita lakukan sekalipun kita sudah bertaubat karena kita tidak tahu apakah dosa sudah diampuni atau belum, bila kita senantiasa mengingat dosa - dosa masa lalu maka kita akan tergerak untuk melakukan kebaikan dan merasa kebaikan kita masih sedikit yang akhirnya akan bisa meghilangkan sifat ujub dari diri kita.
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Artinya : Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
Penulis: Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber: تنبيه الغافلين karya Syaikh Nashr bin Muhammad bin Ibrohim Asy Syamarqondi
Lainnya : Link Mimbar dakwa desa kembangan
No comments:
Post a Comment