Masih di indahnya ngaji jarak jauh sareng ustadz yusron hasan, pada mimbar dakwa cangkru'e desa kembangan kali ini ustadz akan menyampaikan kemasan yang berjudul " Sendi-sendi Keimanan ",.
Monggo ngaos sareng ustadz Yusron..
Sendi-sendi Keimanan
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
بسم اللّٰه الرحمن الرحيم
ويجب أيضا أن يعرف عقائد الإيمان وهي الصفات الواجبة لله تعالى والمستحيل عليه والجائزة في حقه والصفات الواجبة للرسل عليهم الصلاة والسلام والمستحيل عليهم والجائزة في حقهم
Artinya : Dan setiap orang Mukallaf juga diwajibkan mengetahui tentang aqidah-aqidah keimanan yaitu:1. Sifat-sifat wajib bagi Allah سبحانه وتعالى , Sifat-sifat mustahil atas Allah سبحانه وتعالى , dan sifat jaiz bagi Allah سبحانه وتعالى , 2. Sifat-sifat bagi Para Rosul عليهم الصلاة والسلام , Sifat-sifat mustahil atas Para Rosul عليهم الصلاة والسلام , dan Sifat Jaiz bagi Para Rosul عليهم الصلاة والسلام
Keterangan :
Selain diwajibkan untuk mengetahui Rukun Islam dan Rukun Iman, Tiap orang Mukallaf juga diwajibkan untuk mengetahui Aqidah-aqidah keimanan yang dikenal dengan lima puluh aqidah meliputi :
1. Sifat Wajib bagi Allah سبحانه وتعالى sebanyak dua puluh sifat
2. Sifat Mustahil atas Allah سبحانه وتعالى sebanyak dua puluh sifat
3. Sifat Jaiz bagi Allah سبحانه وتعالى sebanyak satu sifat
4. Sifat Wajib bagi Para Rosulعليهم الصلاة والسلام sebanyak empat sifat
5. Sifat Mustahil atas diri Para Rosul عليهم الصلاة والسلام sebanyak empat sifat
6.Sifat Jaiz bagi Para Rosulعليهم الصلاة والسلام sebanyak satu sifat
Yang dimaksud mengetahui lima puluh Aqidah adalah : meyakini tentang lima puluh Aqidah tersebut di dalam hati dan bukan sekedar menghafalkannya. contoh: Dua puluh sifat wajib Allah سبحانه وتعالى maka kita wajib meyakini sifat-sifat tersebut di dalam hati kita.
Sifat Wajib adalah : Sifat yang harus ada menurut akal sehat dan akal sehat kita tidak akan menerima bila sifat tersebut tidak ada. Sifat Mustahil adalah : Sifat yang tidak mungkin ada menurut akal sehat dan akal sehat kita tidak akan menerima bila sifat tersebut ada.
Sifat Jaiz adalah : Sifat yang bisa ada dan bisa juga tidak ada, maksudnya ketika sifat tersebut ada maka akal kita menerima dan bila sifat tersebut tidak ada maka akal kita juga bisa menerima.
Untuk keterangan secara terperinci إن شاء اللّٰه akan disampaikan di episode -episode berikutnya.
والله أعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
Penulis : Yusron Hasan bin H. Ahmad Mansur
Sumber : الرياض البديعة karya : Syaikh Muhammad Hasbullah
No comments:
Post a Comment