Tuesday, 18 August 2015

Filosofi Lomba dalam peringatan HUT RI


    Banyak di antara kita memandang sebelah mata bahkan ada yang menganggap sepele dan tanpa arti atas perlombaan - perlombaan yang diadakan untuk meperingati kemerdekaan seperti: lomba lari kelereng, makan krupuk, balap karung, panjat pinang dll. Padahal lomba - lomba tersebut mepunyai nilai filosofi yang sangat tinggi antara lain:

    1. Lari kelereng, mengajarkan kepada kita agar bersabar dan bersungguh - sungguh dalam menjaga amanat, mungkin dalam lomba tersebut hanya kelereng yg harus dijaga agar tidak jatuh,tapi bila dianalogkan dalam kehidupan sungguh luar biasa, menjaga kelereng saja begitu susahnya bagaimana dengan menjaga keimanan kita tentu lebih berat, butuh kesabaran dan ketenangan dan jangan sampai kita menjadi pengkhianat yang mudah melepaskan amanat hanya untuk kepentingan sesaat.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

    2. Lari karung, memberi pelajaran kita agar menjadi pribadi yang pantang menyerah sekalipun kaki kita tidak bisa berjalan karena terikat atau sedang sakit, bagaimana susahnya dulu para pejuang harus membebaskan diri dari penjajahan, kita harus terus berjuang dengan sungguh2 untuk meraih kesuksesan dan yakinlah bahwa Allah SWT pasti akan menolong kita bila kita bersungguh - sungguh.

    وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ

    Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

    3. Makan kerupuk, memberi tahu kepada kita bahwa hidup itu penuh perjuangan, hanya untuk bisa makan krupuk saja begitu susahnya bila kita terbelenggu bayangkan bagaimana dulu susah dan sengsaranya kakek dan nenek kita saat berjuang untuk merebut kemerdekaan dari para penjajah, sekarang mungkin kita tinggal santai dan bersenang2 karena itu kita harus bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada para pejuang atas segala nikmat yang ada.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا

    Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.

    4. Panjat pinang, mengajarkan kepada kita untuk bersatu dan bersungguh2 dalam mengarungi kehidupan karena derajat yang tinggi itu tidak bisa digapai hanya dengan berdiam diri saja namun harus dengan kerja keras dan bekerja sama dengan sahabat2 kita, kegagalan2 yang kita alami janganlah mebuat kita frustasi tapi kita harus tetap bersemangat sampai detik terakhir.

    يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

    Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".  Dalam sebuah syiir disebutkan

    ومن طلب العلى بغير كد # سيدركهااذاشاب الغراب

    Barang siapa mencari kemulian tanpa berusaha
    Maka dia akan mendapatkan kemuliaan tersebut setelah ada burung gagak beruban (berwarna putih).

    5, Kepruk kendil, memberi pelajaran kepada kita bahwa selain mata kepala ternyata ada mata yang mempunyai pandangan yang lebih tajam yaitu mata hati, bila orang itu mata kepalanya buta tetapi mata hatinya tidak maka dia tetap bisa merasakan kebaikan dan tetap bisa meraih kesuksesan tetapi sebaliknya bila seseorang itu mata hatinya buta maka dia tidak akan bisa merasakan kebaikan apalagi meraih kesuksesan sekalipun mata kepalanya bisa memandang dengan jelas.

    أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

    maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

    6. Tarik tambang, mengajarkan sebuah kerja sama dan tanggungjawab untuk menjaga wilayah kita agar kita tidak tersingkir dari negeri kita, dalam menjaga wilayah kita diajarkan agar selalu berpegang teguh dengan tali dan jangan sampai melepaskannya

    وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

    Selanjutnya, Apakah makna dari penghormatan kepada Bendera Merah Putih? Silahkan direnungkan !!!

    Penulis : Ustadz Yusron Hasan Bin H. Ahmad Mansur
    Lainnya  : Link Mimbar dakwa desa kembangan

No comments:

Post a Comment